Stoner Orang yang Tepat dan Bisa Membuat Saya Berubah Pikiran
A
A
A
ANDORRA - Jorge Lorenzo meyakini bahwa saran dari Casey Stoner mungkin bakal sangat membantu untuk dirinya maupun Ducati. Akan tetapi, Lorenzo mengakui kalau dia tidak memiliki kewenangan meyakinkan pembalap Australia itu, agar terlibat secara penuh selama semusim sebagai mentornya.
Ya, Stoner tampak setia mendampingi Lorenzo, ketika mereka untuk pertama kalinya kerja bareng. Hal itu terjadi selama dua hari sesi pengujian akhir musim Valencia 2016, di Sirkuit Ricardo Tormo, pertengahan November silam. Sepanjang 2016, Stoner sudah membantu pengembangan motor Desmosedici GP dalam tiga kesempatan pengujian. Pria 31 tahun itu, juga menyambi jadi duta besar Ducati di setiap acara keliling dunia.
Ducati sendiri telah menetapkan tujuan untuk memperjuangkan gelar juara dunia pada MotoGP 2017. Itulah sebabnya, mereka mendatangkan Jorge Lorenzo dari Yamaha yang diberi gaji 12 juta Euro per tahun. Akan tetapi, selama sembilan musim bertarung di kelas bergengsi. Lorenzo cuma mengetahui motor prototipe milik Yamaha, YZR-M1 saja. Banyak yang bilang, motor Jepang macam Yamaha, punya karakteristik berbeda dengan motor Eropa seperti Ducati.
Stoner, sebagai satu-satunya pembalap yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia untuk Ducati di MotoGP 2007. Diyakini oleh pengamat, dapat memberikan kontribusi untuk membantu Lorenzo dalam transisi dari memacu motor Jepang ke motor Eropa.
Lorenzo pun mengakui, jika dia menerima dengan tangan terbuka dan amat senang saat bekerja bersama Stoner di garasi Ducati. Karena itu, Lorenzo berharap agar Stoner terus membantunya di setiap akhir pekan lomba sebagai mentor.
Sementara Ducati, mengatakan kalau Stoner harus mempertimbangkan harapan dari Lorenzo tersebut. Namun, sejauh ini tim dari Bologna itu masih ragu apakah Stoner bersedia mengorbankan waktu luang dengan keluarga kecilnya, untuk lebih sering membantu Lorenzo di setiap akhir pekan lomba.
Bagaimana tanggapan dari Lorenzo? “Bukan saya yang harus meyakinkan Casey. Saya sudah bilang, bahwa tampaknya pilihan tersebut merupakan sebuah pilihan yang sangat baik bagi saya. Karena dia bisa memberi nasihat kepada saya,” tutur Lorenzo kepada Motorsport.
“Casey memiliki karakter yang sangat khusus dan kuat. Sebagian besar ide-idenya dibagikan kepada mereka (Ducati), tetapi tidak kepada orang lain. Dari sejumlah orang berbeda, mungkin dia adalah orang yang tepat dan mungkin bisa membuat saya berubah pikiran,” imbuh pembalap 29 tahun asal Spanyol itu.
Adapun, Lorenzo yang bakal diresmikan sebagai rekan baru Andrea Dovizioso di Borgo Paginale pada acara 20 Januari 2017 mendatang, lebih lanjut menjelaskan: “Saya adalah orang yang berpikiran terbuka. Saya suka mendengarkan, kemudian menarik kesimpulan saya sendiri, dan memutuskan apakah saya akan menerapkan saran tersebut, atau tidak. Stoner mempunyai banyak talenta dan juga bisa menjelaskan dengan sangat baik. Jika Anda dapat mengambil keuntungan dari situ, mengapa tidak dilakukan.”
Ya, Stoner tampak setia mendampingi Lorenzo, ketika mereka untuk pertama kalinya kerja bareng. Hal itu terjadi selama dua hari sesi pengujian akhir musim Valencia 2016, di Sirkuit Ricardo Tormo, pertengahan November silam. Sepanjang 2016, Stoner sudah membantu pengembangan motor Desmosedici GP dalam tiga kesempatan pengujian. Pria 31 tahun itu, juga menyambi jadi duta besar Ducati di setiap acara keliling dunia.
Ducati sendiri telah menetapkan tujuan untuk memperjuangkan gelar juara dunia pada MotoGP 2017. Itulah sebabnya, mereka mendatangkan Jorge Lorenzo dari Yamaha yang diberi gaji 12 juta Euro per tahun. Akan tetapi, selama sembilan musim bertarung di kelas bergengsi. Lorenzo cuma mengetahui motor prototipe milik Yamaha, YZR-M1 saja. Banyak yang bilang, motor Jepang macam Yamaha, punya karakteristik berbeda dengan motor Eropa seperti Ducati.
Stoner, sebagai satu-satunya pembalap yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia untuk Ducati di MotoGP 2007. Diyakini oleh pengamat, dapat memberikan kontribusi untuk membantu Lorenzo dalam transisi dari memacu motor Jepang ke motor Eropa.
Lorenzo pun mengakui, jika dia menerima dengan tangan terbuka dan amat senang saat bekerja bersama Stoner di garasi Ducati. Karena itu, Lorenzo berharap agar Stoner terus membantunya di setiap akhir pekan lomba sebagai mentor.
Sementara Ducati, mengatakan kalau Stoner harus mempertimbangkan harapan dari Lorenzo tersebut. Namun, sejauh ini tim dari Bologna itu masih ragu apakah Stoner bersedia mengorbankan waktu luang dengan keluarga kecilnya, untuk lebih sering membantu Lorenzo di setiap akhir pekan lomba.
Bagaimana tanggapan dari Lorenzo? “Bukan saya yang harus meyakinkan Casey. Saya sudah bilang, bahwa tampaknya pilihan tersebut merupakan sebuah pilihan yang sangat baik bagi saya. Karena dia bisa memberi nasihat kepada saya,” tutur Lorenzo kepada Motorsport.
“Casey memiliki karakter yang sangat khusus dan kuat. Sebagian besar ide-idenya dibagikan kepada mereka (Ducati), tetapi tidak kepada orang lain. Dari sejumlah orang berbeda, mungkin dia adalah orang yang tepat dan mungkin bisa membuat saya berubah pikiran,” imbuh pembalap 29 tahun asal Spanyol itu.
Adapun, Lorenzo yang bakal diresmikan sebagai rekan baru Andrea Dovizioso di Borgo Paginale pada acara 20 Januari 2017 mendatang, lebih lanjut menjelaskan: “Saya adalah orang yang berpikiran terbuka. Saya suka mendengarkan, kemudian menarik kesimpulan saya sendiri, dan memutuskan apakah saya akan menerapkan saran tersebut, atau tidak. Stoner mempunyai banyak talenta dan juga bisa menjelaskan dengan sangat baik. Jika Anda dapat mengambil keuntungan dari situ, mengapa tidak dilakukan.”
(sbn)