Ibnu Grahan Tertantang Benahi Persegres
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United mengincar pelatih lokal untuk mengarungi kompetisi musim 2017. Sosok dari Jawa Timur, Ibnu Grahan, menjadi kandidat kuat arsitek tim berjuluk Laskar Jaka Samudra tersebut.
Ibnu Grahan yang sudah tidak lagi bersama Bhayangkara (BFC), kini statusnya tidak terikat dengan klub manapun. Manajemen Persegres juga tidak menampik Ibnu adalah pelatih berpengalaman di level tertinggi dan membawa BFC mengakhiri Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di peringkat 6.
Namun, Persegres masih menunggu hingga tuntasnya Kongres Tahunan PSSI 2017 sebelum menentukan siapa sosok pelatih yang akan dipakai. Walau begitu, diketahui sudah terjalin komunikasi antara manajemen Persegres dengan Ibnu Grahan belum lama ini.
"Ya, manajemen Persegres sudah menghubungi saya. Tapi, belum ada keputusan apa pun dan itu tergantung manajemen. Saya pribadi jelas tertantang jika dipercaya menangani Persegres, karena mereka akan bermain di kompetisi level atas," jelas Ibnu Grahan.
Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan timnya belum akan mengumumkan pelatih anyar sebelum gelaran Kongres PSSI selesai. Dia juga tidak mau membuka perkembangan status Ibnu Grahan meski yang bersangkutan sudah mengatakan ada komunikasi.
Bagoes hanya mengatakan Ibnu Grahan memenuhi kriteria yang diinginkan manajemen, di antaranya pelatih lokal, asal Jawa Timur, serta berpengalaman di kompetisi level tertinggi. Tiga unsur tersebut melekat dalam diri legenda Persebaya Surabaya.
"Ibnu Grahan pelatih bagus dan memenuhi kriteria yang kami inginkan. Tapi maaf, manajemen belum bisa memberikan informasi secara detil untuk saat ini. Sudah kami putuskan bahwa posisi pelatih baru akan diumumkan setelah Kongres PSSI," ungkap Bagoes.
Alasan menunggu Kongres PSSI salah satunya untuk mengetahui bagaimana format dan regulasi kompetisi musim depan. Maklum, sudah dua tahun terakhir liga reguler tidak berjalan dan diperkirakan ada perubahan-perubahan yang dilakukan PSSI.
Bisa saja format atau regulasi kompetisi musim 2017 nanti akan sangat berbeda dengan ISC 2016 silam. "Makanya kami pilih menunggu dulu bagaimana bentuk kompetisi atau liga di tahun 2017. Baru setelah semuanya gamblang, kami akan mulai melangkah," demikian Bagoes.
Ibnu Grahan yang sudah tidak lagi bersama Bhayangkara (BFC), kini statusnya tidak terikat dengan klub manapun. Manajemen Persegres juga tidak menampik Ibnu adalah pelatih berpengalaman di level tertinggi dan membawa BFC mengakhiri Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di peringkat 6.
Namun, Persegres masih menunggu hingga tuntasnya Kongres Tahunan PSSI 2017 sebelum menentukan siapa sosok pelatih yang akan dipakai. Walau begitu, diketahui sudah terjalin komunikasi antara manajemen Persegres dengan Ibnu Grahan belum lama ini.
"Ya, manajemen Persegres sudah menghubungi saya. Tapi, belum ada keputusan apa pun dan itu tergantung manajemen. Saya pribadi jelas tertantang jika dipercaya menangani Persegres, karena mereka akan bermain di kompetisi level atas," jelas Ibnu Grahan.
Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan timnya belum akan mengumumkan pelatih anyar sebelum gelaran Kongres PSSI selesai. Dia juga tidak mau membuka perkembangan status Ibnu Grahan meski yang bersangkutan sudah mengatakan ada komunikasi.
Bagoes hanya mengatakan Ibnu Grahan memenuhi kriteria yang diinginkan manajemen, di antaranya pelatih lokal, asal Jawa Timur, serta berpengalaman di kompetisi level tertinggi. Tiga unsur tersebut melekat dalam diri legenda Persebaya Surabaya.
"Ibnu Grahan pelatih bagus dan memenuhi kriteria yang kami inginkan. Tapi maaf, manajemen belum bisa memberikan informasi secara detil untuk saat ini. Sudah kami putuskan bahwa posisi pelatih baru akan diumumkan setelah Kongres PSSI," ungkap Bagoes.
Alasan menunggu Kongres PSSI salah satunya untuk mengetahui bagaimana format dan regulasi kompetisi musim depan. Maklum, sudah dua tahun terakhir liga reguler tidak berjalan dan diperkirakan ada perubahan-perubahan yang dilakukan PSSI.
Bisa saja format atau regulasi kompetisi musim 2017 nanti akan sangat berbeda dengan ISC 2016 silam. "Makanya kami pilih menunggu dulu bagaimana bentuk kompetisi atau liga di tahun 2017. Baru setelah semuanya gamblang, kami akan mulai melangkah," demikian Bagoes.
(sha)