Kejutan SFC Planet Tanpa Pemain Bintang
Kejutan SFC Planet Tanpa Pemain Bintang
A
A
A
BANDUNG - SFC Planet Yogyakarta membuat kejutan di Blend Futsal Nusantara. Tanpa pemain bintang, tim besutan Yori Vander Torren itu sukses melenggang ke final. Bahkan, SFC Planet tidak diuggulkan untuk menemebus partai puncak.
Yori Vander Torren mengakui selama ini timnya kurang diperhitungkan. Sebab tidak ada pemain berstatus bintang dalam skuatnya. "Sebenarnya di mana-mana kami selalu underdog (tidak diunggulkan), kita tidak ada pemain bintang, pemain-pemain kita asli dari Sleman, mungkin enggak terkenal," kata Yori di GOR Institut Teknologi Bandung (ITB), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (8/1/2017).
Meski para pemainnya tidak berstatus bintang, sebagai pelatih ia percaya pada kemampuan anak asuhnya. Tidak punya keraguan sedikitpun para mereka. SFC Planet sendiri memupuk kekuatan dengan kolektivitas tim, bukan individu.
"Saya selalu yakin dengan kapasitas dan kualitas mereka (pemain) dan ofisial. Kami benar-benar satu tim," ungkapnya.
Anggapan SFC Planet sebagai tim underdog pun pelan-pelan dipatahkan. Banyak tim yang dikalahkan SFC Planet dari babak penyisihan hingga semifinal.
Meski begitu, dia kaget dengan pencapaian timnya. Membidik target promosi ke kasta tertinggi kompetisi futsal nasional, SFC Planet justru melenggang lebih jauh hingga ke final. Padahal dengan lolos ke semifinal sudah cukup bagi SFC planet untuk promosi.
"Terus terang saya kaget mereka bisa sampai final. Mereka (pemain) juga tidak percaya 100% (bisa ke final). Tapi kemampuan mereka luar biasa," tutur Yori.
Sementara atas melenggangnya SFC Planet ke final, hal itu menegaskan bahwa prestasi tidak bisa diraih secara instan. SFC Planet dibentuk cukup lama sehingga bisa menjelma jadi finalis seperti sekarang.
"Benar (prestasi tidak bisa instan). Sebenarnya saya mulai melatih beberapa pemain ini dari empat tahun lalu, dari mereka masih kecil, masih belajar passing dan lain-lain. Tapi saya bangga sekali kita bisa sampai ke final," jelas pria asal Belanda tersebut.
Disinggung soal kans menjadi juara, dia tidak mau sesumbar. Yang pasti, timnya akan berjuang maksimal dalam pertandingan nanti. "Ya siapa tahu (juara)," pungkas Yori.
Yori Vander Torren mengakui selama ini timnya kurang diperhitungkan. Sebab tidak ada pemain berstatus bintang dalam skuatnya. "Sebenarnya di mana-mana kami selalu underdog (tidak diunggulkan), kita tidak ada pemain bintang, pemain-pemain kita asli dari Sleman, mungkin enggak terkenal," kata Yori di GOR Institut Teknologi Bandung (ITB), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (8/1/2017).
Meski para pemainnya tidak berstatus bintang, sebagai pelatih ia percaya pada kemampuan anak asuhnya. Tidak punya keraguan sedikitpun para mereka. SFC Planet sendiri memupuk kekuatan dengan kolektivitas tim, bukan individu.
"Saya selalu yakin dengan kapasitas dan kualitas mereka (pemain) dan ofisial. Kami benar-benar satu tim," ungkapnya.
Anggapan SFC Planet sebagai tim underdog pun pelan-pelan dipatahkan. Banyak tim yang dikalahkan SFC Planet dari babak penyisihan hingga semifinal.
Meski begitu, dia kaget dengan pencapaian timnya. Membidik target promosi ke kasta tertinggi kompetisi futsal nasional, SFC Planet justru melenggang lebih jauh hingga ke final. Padahal dengan lolos ke semifinal sudah cukup bagi SFC planet untuk promosi.
"Terus terang saya kaget mereka bisa sampai final. Mereka (pemain) juga tidak percaya 100% (bisa ke final). Tapi kemampuan mereka luar biasa," tutur Yori.
Sementara atas melenggangnya SFC Planet ke final, hal itu menegaskan bahwa prestasi tidak bisa diraih secara instan. SFC Planet dibentuk cukup lama sehingga bisa menjelma jadi finalis seperti sekarang.
"Benar (prestasi tidak bisa instan). Sebenarnya saya mulai melatih beberapa pemain ini dari empat tahun lalu, dari mereka masih kecil, masih belajar passing dan lain-lain. Tapi saya bangga sekali kita bisa sampai ke final," jelas pria asal Belanda tersebut.
Disinggung soal kans menjadi juara, dia tidak mau sesumbar. Yang pasti, timnya akan berjuang maksimal dalam pertandingan nanti. "Ya siapa tahu (juara)," pungkas Yori.
(sha)
Explore More