Menpora Dorong Dodgeball Jadi Olahraga Prestasi
A
A
A
JAKARTA - Cabang olahraga prestasi di tanah air terus bertambah. Saat ini, ada satu yang akan terbentuk untuk bernaung di bawah KONI Pusat yakni dodgeball atau olahraga dalam permainan trampolin. Di Asia Tenggara, olahraga tersebut sudah ada di Malaysia, Singapura, Thailand dan Myanmar.
Dodgeball merupakan olahraga yang dimainkan memakai tangan, mirip sekali dengan handball. Olaharaga ini dimainkan dengan trampolin, melompat-lompat di atas matras yang empuk. Satu tim terdiri dari empat pemain. Pertandingan digelar selama empat babak dan satu babak berdurasi tiga menit.
"Target kami, tahun ini federasi sudah terbentuk. Kami sudah memperkenalkan olahraga ini ke KONI, katanya mirip handball," ujar pendiri dodgeball Indonesia, Prem Kumar dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (13/1/2017).
Keseriusan olahraga dodgeball sudah ditunjukkan dalam peluncuran Amped Trampoline Park di Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini. Turut hadir Menpora Imam Nahrawi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Menurut Prem Kumar, pihaknya akan menggelar kompetisi dodgeball di Jakarta, Februari mendatang. Rencananya, ajang tersebut akan diikuti 28 universitas di Indonesia. "Setelah kompetisi, mungkin federasi akan mulai berdiri. Nanti diharapkan bisa jadi anggota KONI," imbuh pria yang juga CEO Amped Indonesia ini.
Ditambahkan, olahraga dodgeball itu sendiri sudah familiar di Malaysia. Negeri Jiran tersebut, lanjut dia, bahkan sudah menjalankan kompetisi. "Kita harus bisa seperti Malaysia dan negara-negara lain. Sekarang giliran Indonesia yang harus maju," terangnya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mendorong agar dodgeball bisa menjadi salah satu olahraga prestasi di Indonesia. Sedangkan untuk trampolin bisa jadi olahraga rekreasi untuk semua masyarakat di tanah Air. "Bentuk permainannya simpel, tapi akan memberi dampak yang luar biasa buat pemain. Ini nanti bisa jadi olahraga prestasi (dodgeball), kami akan dorong ke arah sana," kata Menpora
Dodgeball merupakan olahraga yang dimainkan memakai tangan, mirip sekali dengan handball. Olaharaga ini dimainkan dengan trampolin, melompat-lompat di atas matras yang empuk. Satu tim terdiri dari empat pemain. Pertandingan digelar selama empat babak dan satu babak berdurasi tiga menit.
"Target kami, tahun ini federasi sudah terbentuk. Kami sudah memperkenalkan olahraga ini ke KONI, katanya mirip handball," ujar pendiri dodgeball Indonesia, Prem Kumar dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (13/1/2017).
Keseriusan olahraga dodgeball sudah ditunjukkan dalam peluncuran Amped Trampoline Park di Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini. Turut hadir Menpora Imam Nahrawi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Menurut Prem Kumar, pihaknya akan menggelar kompetisi dodgeball di Jakarta, Februari mendatang. Rencananya, ajang tersebut akan diikuti 28 universitas di Indonesia. "Setelah kompetisi, mungkin federasi akan mulai berdiri. Nanti diharapkan bisa jadi anggota KONI," imbuh pria yang juga CEO Amped Indonesia ini.
Ditambahkan, olahraga dodgeball itu sendiri sudah familiar di Malaysia. Negeri Jiran tersebut, lanjut dia, bahkan sudah menjalankan kompetisi. "Kita harus bisa seperti Malaysia dan negara-negara lain. Sekarang giliran Indonesia yang harus maju," terangnya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mendorong agar dodgeball bisa menjadi salah satu olahraga prestasi di Indonesia. Sedangkan untuk trampolin bisa jadi olahraga rekreasi untuk semua masyarakat di tanah Air. "Bentuk permainannya simpel, tapi akan memberi dampak yang luar biasa buat pemain. Ini nanti bisa jadi olahraga prestasi (dodgeball), kami akan dorong ke arah sana," kata Menpora
(mir)