Bukan Bottas, Mercedes Harusnya Pilih Mantan Rekan Rio Haryanto
A
A
A
BANBURY - Keputusan tim Mercedes membajak pembalap tim Williams, Valtteri Bottas, guna menggantikan Nico Rosberg yang pensiun, ternyata mengundang kritik pedas dari berbagai kalangan. Salah satunya dari legenda F1, Gerhard Berger.
Ya, mantan pembalap F1 tim Ferrari, McLaren, dan Benetton, Gerhard Berger percaya bahwa Valtteri Bottas tidak terlalu tampil impresif saat melawan rekan setimnya di Williams, Felipe Massa, dan merasa Pascal Wehrlein yang lebih berhak untuk mendapatkan kursi Mercedes.
Seperti dilaporkan Motorsport. Mercedes hingga kini masih dalam proses finalisasi perihal siapa yang akan menggantikan juara dunia F1 2016, Nico Rosberg. Tetapi berdasarkan laporan, diyakini pembalap Finlandia, Valtteri Bottas, berada satu-dua langkah di depan pembalap binaan Mercedes, Pascal Wehrlein, untuk dapat menjadi pendamping Lewis Hamilton tahun ini.
Wehrlein yang sebelumnya sempat menjadi salah satu kandidat pengisi kursi Mercedes, kini justru diperkirakan akan menempati satu kursi tim Sauber. Berger berpendapat bahwa, akan lebih masuk akal jika Mercedes memilih untuk mempromosikan pembalap binaan mereka, Wehrlein, karena dia sudah menjadi bagian dari keluarga tim pabrikan Jerman itu.
"Saya akan memilih Wehrlein, karena hal itu sekaligus mempertegas tujuan program pembalap binaan kami," ujar Berger kepada Auto Motor und Sport. "Wehrlein selalu memberikan impresi yang positif di setiap program yang dia lalui. Kita hanya bisa melihat seberapa bagus kemampuan balapnya jika dia ditempatkan di mobil yang bagus," imbuhnya.
Meski mantan pembalap F1 asal Austria itu menyadari, risiko yang lebih besar jika Mercedes memilih Wehrlein sebagai pembalap utama mereka. Berger menganggap Bottas tidak tampil cukup dominan saat dia masih memperkuat tim Williams tahun lalu.
"Saat dibandingkan dengan Bottas, ya Wehrlein memang menjadi pilihan yang berisiko," kata Berger menambahkan.
"Saya tetap menganggap Bottas sebagai pembalap yang cukup bagus. Dia kencang, dapat bekerja sama dengan tim, bersahaja, dan dia memang layak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Tapi di sisi lain, dia sebenarnya tidak terlalu tampil dominan saat melawan Massa. Penampilan yang saya rasa belum bisa membuat kita berkata: ya dia merupakan pilihan yang tepat (buat Mercedes)," tutup Berger.
Ya, mantan pembalap F1 tim Ferrari, McLaren, dan Benetton, Gerhard Berger percaya bahwa Valtteri Bottas tidak terlalu tampil impresif saat melawan rekan setimnya di Williams, Felipe Massa, dan merasa Pascal Wehrlein yang lebih berhak untuk mendapatkan kursi Mercedes.
Seperti dilaporkan Motorsport. Mercedes hingga kini masih dalam proses finalisasi perihal siapa yang akan menggantikan juara dunia F1 2016, Nico Rosberg. Tetapi berdasarkan laporan, diyakini pembalap Finlandia, Valtteri Bottas, berada satu-dua langkah di depan pembalap binaan Mercedes, Pascal Wehrlein, untuk dapat menjadi pendamping Lewis Hamilton tahun ini.
Wehrlein yang sebelumnya sempat menjadi salah satu kandidat pengisi kursi Mercedes, kini justru diperkirakan akan menempati satu kursi tim Sauber. Berger berpendapat bahwa, akan lebih masuk akal jika Mercedes memilih untuk mempromosikan pembalap binaan mereka, Wehrlein, karena dia sudah menjadi bagian dari keluarga tim pabrikan Jerman itu.
"Saya akan memilih Wehrlein, karena hal itu sekaligus mempertegas tujuan program pembalap binaan kami," ujar Berger kepada Auto Motor und Sport. "Wehrlein selalu memberikan impresi yang positif di setiap program yang dia lalui. Kita hanya bisa melihat seberapa bagus kemampuan balapnya jika dia ditempatkan di mobil yang bagus," imbuhnya.
Meski mantan pembalap F1 asal Austria itu menyadari, risiko yang lebih besar jika Mercedes memilih Wehrlein sebagai pembalap utama mereka. Berger menganggap Bottas tidak tampil cukup dominan saat dia masih memperkuat tim Williams tahun lalu.
"Saat dibandingkan dengan Bottas, ya Wehrlein memang menjadi pilihan yang berisiko," kata Berger menambahkan.
"Saya tetap menganggap Bottas sebagai pembalap yang cukup bagus. Dia kencang, dapat bekerja sama dengan tim, bersahaja, dan dia memang layak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Tapi di sisi lain, dia sebenarnya tidak terlalu tampil dominan saat melawan Massa. Penampilan yang saya rasa belum bisa membuat kita berkata: ya dia merupakan pilihan yang tepat (buat Mercedes)," tutup Berger.
(sbn)