Juara Australia Terbuka, Serena Kembali No 1 Dunia
A
A
A
MELBOURNE - Aplaus penonton yang memadati Rod Laver Arena membuat Melbourne Park bergema setelah Serena Williams mencatatkan namanya sebagai kampiun Australia Terbuka 2017. Sejumlah rekor pun dia torehkan setelah mengandaskan perjuangan sang kakak kandung, Venus Williams, 6-4, 6-4 di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Australia, Sabtu (28/1/2017).
Tidak terlihat adanya hubungan saudara kandung saat unggulan kedua Serena, meladeni Venus. Duel keduanya sengit. Venus, petenis tertua yang menyentuh final Australia Terbuka dalam usia 36 tahun enggan menyerah dengan mudah dari sang adik. Dia pun habis-habisan mengerahkan kemampuannya.
Tapi selepas Serena dipastikan menjadi yang terbaik di grand slam awal tahun, keduanya larut dalam pelukan. Kedua saudara kandung itu pun saling menitikkan air mata. Lantas, hanya pujian yang meluncur dari mulut masing-masing. Penonton yang memadati Melbourne Park pun memberikan aplaus panjang menyaksikan momen haru itu.
“Siapa pun yang menyaksikan Serena bermain, akan mengetahui betapa berbakatnya dia,” ungkap Venus. “Suatu kebanggaan bisa melawan dia. Pada akhirnya, saya tidak peduli dengan hasil, karena Williams menjadi juara hari ini,” imbuh unggulan 13 di Australia Terbuka itu.
Pada Australia Terbuka tahun ini, Venus membuktikan dia belum habis. Petenis nomor 32 dunia itu tampil konsisten hingga akhirnya melangkah ke partai puncak dan menyerah dari sang adik. Tak heran, performa petenis kelahiran Lyonwood, California, Amerika Serikat (AS) tersebut memancing decak kagum. “Lihat dia,” ujar Serena menunjuk ke sang kakak.
“Dia adalah inspirasi. Dia awan terberat saya. Dia berjuang keras hingga bermain di final,” sambung Serena yang disambut riuh tepuk tangan penonton. Mendengar sang adik, Venus tersenyum, tak mampu berkata-kata.
Trofi Australia Terbuka 2017 amatlah istimewa bagi Serena. Ini adalah gelar ketujuh Serena di Melbourne. Kemenangan di salah satu event tenis paling bergensi ini mengantarkan petenis berusia 35 tahun itu kembali ke singgasana nomor satu dunia. Ini terjadi setelah unggulan pertama Angelique Kerber kandas di babak keempat Australia Terbuka.
Tak hanya itu kemenangan juga mengantarkan Serena meraih trofi grand slam ke-23 sepanjang kariernya. Dia melampaui catatan Steffi Graf yang mengoleksi 22 titel grand slam era terbuka. Serena hanya tertinggal satu gelar dari peraih titel terbanyak grand slam sepanjang masa Margareth Court. “Saya tidak bisa berkata-kata. Ini adalah momen istimewa. Dan, saya berbagi kebahagiaan ini dengan kakak saya tercinta,” kata Serena.
Bagi Venus, harapannya untuk merasakan kembali manisnya gelar grand slam serta trofi pertama Australia Terbuka kandas. Sepanjang kariernya Venus, sudah mengantongi tujuh titel grand slam, terakhir saat dia Berjaya di Wimbledon 2008.
Kekalahannya dari Serena, semakin menegaskan dominasi sang adik di panggung pentas dunia. Kakak beradik ini telah berjumpa 28 kali. Serena unggul dengan 17 kemenangan. Sedangkan di final turnamen WTA (Federasi Tenis Wanita), Venus dan Serena bersua 12 kali. Serena tetap unggul dengan sembilan kemenangan. Sebelum final Australia Terbuka
tadi malam, keduanya bertarung di ajang yang sama pada edisi 2003. Kala itu, Serena juga mengungguli sang kakak lewat duel tiga set 7-6, 3-6 dan 6-4.
Dukungan untuk Serena sudah terasa di berbagai sudut Kota Melbourne sejak Sabtu pagi. Pencinta tenis yang tak kebagian tiket bisa menyaksikan pertandingan Australia Terbuka di taman-taman kota yang menyediakan layar raksasa, di antaranya Garden Square yang berada di Melbourne Park.
"Saya datang menjelang siang bersama sahabat saya. Kami bawa makan siang, snack dan minuman. Kami ke sini hanya untuk menyaksikan Serena Williams, dia idola saya, " ujar Laura, diamini sang sobat, Chyntia.
Mayoritas penonton di Square Garden memberikan suport terhadap Serena. Ricky, penggemar tenis asal Darwin, Australia mengatakan, Serena tidak begitu banyak mengalami kendala sepanjang kariernya sehingga bisa tampil konsisten. "Sebaliknya Venus mengalami banyak hal. Dia seakan tenggelam dalam beberapa tahun terakhir dan kini dia muncul kembali. Serena pantas jadi juara, " papar Ricky.
Sepanjang pertandingan, nama Serena sesekali diteriakkan penonton. Begitu juga ketika Serena memenangkan poin atas Venus.
(Laporan Wartawan KORAN SINDO Hanna Farhana langsung dari Australia)
Tidak terlihat adanya hubungan saudara kandung saat unggulan kedua Serena, meladeni Venus. Duel keduanya sengit. Venus, petenis tertua yang menyentuh final Australia Terbuka dalam usia 36 tahun enggan menyerah dengan mudah dari sang adik. Dia pun habis-habisan mengerahkan kemampuannya.
Tapi selepas Serena dipastikan menjadi yang terbaik di grand slam awal tahun, keduanya larut dalam pelukan. Kedua saudara kandung itu pun saling menitikkan air mata. Lantas, hanya pujian yang meluncur dari mulut masing-masing. Penonton yang memadati Melbourne Park pun memberikan aplaus panjang menyaksikan momen haru itu.
“Siapa pun yang menyaksikan Serena bermain, akan mengetahui betapa berbakatnya dia,” ungkap Venus. “Suatu kebanggaan bisa melawan dia. Pada akhirnya, saya tidak peduli dengan hasil, karena Williams menjadi juara hari ini,” imbuh unggulan 13 di Australia Terbuka itu.
Pada Australia Terbuka tahun ini, Venus membuktikan dia belum habis. Petenis nomor 32 dunia itu tampil konsisten hingga akhirnya melangkah ke partai puncak dan menyerah dari sang adik. Tak heran, performa petenis kelahiran Lyonwood, California, Amerika Serikat (AS) tersebut memancing decak kagum. “Lihat dia,” ujar Serena menunjuk ke sang kakak.
“Dia adalah inspirasi. Dia awan terberat saya. Dia berjuang keras hingga bermain di final,” sambung Serena yang disambut riuh tepuk tangan penonton. Mendengar sang adik, Venus tersenyum, tak mampu berkata-kata.
Trofi Australia Terbuka 2017 amatlah istimewa bagi Serena. Ini adalah gelar ketujuh Serena di Melbourne. Kemenangan di salah satu event tenis paling bergensi ini mengantarkan petenis berusia 35 tahun itu kembali ke singgasana nomor satu dunia. Ini terjadi setelah unggulan pertama Angelique Kerber kandas di babak keempat Australia Terbuka.
Tak hanya itu kemenangan juga mengantarkan Serena meraih trofi grand slam ke-23 sepanjang kariernya. Dia melampaui catatan Steffi Graf yang mengoleksi 22 titel grand slam era terbuka. Serena hanya tertinggal satu gelar dari peraih titel terbanyak grand slam sepanjang masa Margareth Court. “Saya tidak bisa berkata-kata. Ini adalah momen istimewa. Dan, saya berbagi kebahagiaan ini dengan kakak saya tercinta,” kata Serena.
Bagi Venus, harapannya untuk merasakan kembali manisnya gelar grand slam serta trofi pertama Australia Terbuka kandas. Sepanjang kariernya Venus, sudah mengantongi tujuh titel grand slam, terakhir saat dia Berjaya di Wimbledon 2008.
Kekalahannya dari Serena, semakin menegaskan dominasi sang adik di panggung pentas dunia. Kakak beradik ini telah berjumpa 28 kali. Serena unggul dengan 17 kemenangan. Sedangkan di final turnamen WTA (Federasi Tenis Wanita), Venus dan Serena bersua 12 kali. Serena tetap unggul dengan sembilan kemenangan. Sebelum final Australia Terbuka
tadi malam, keduanya bertarung di ajang yang sama pada edisi 2003. Kala itu, Serena juga mengungguli sang kakak lewat duel tiga set 7-6, 3-6 dan 6-4.
Dukungan untuk Serena sudah terasa di berbagai sudut Kota Melbourne sejak Sabtu pagi. Pencinta tenis yang tak kebagian tiket bisa menyaksikan pertandingan Australia Terbuka di taman-taman kota yang menyediakan layar raksasa, di antaranya Garden Square yang berada di Melbourne Park.
"Saya datang menjelang siang bersama sahabat saya. Kami bawa makan siang, snack dan minuman. Kami ke sini hanya untuk menyaksikan Serena Williams, dia idola saya, " ujar Laura, diamini sang sobat, Chyntia.
Mayoritas penonton di Square Garden memberikan suport terhadap Serena. Ricky, penggemar tenis asal Darwin, Australia mengatakan, Serena tidak begitu banyak mengalami kendala sepanjang kariernya sehingga bisa tampil konsisten. "Sebaliknya Venus mengalami banyak hal. Dia seakan tenggelam dalam beberapa tahun terakhir dan kini dia muncul kembali. Serena pantas jadi juara, " papar Ricky.
Sepanjang pertandingan, nama Serena sesekali diteriakkan penonton. Begitu juga ketika Serena memenangkan poin atas Venus.
(Laporan Wartawan KORAN SINDO Hanna Farhana langsung dari Australia)
(sha)