Kalah di Tes Sepang, Marquez Coba Adu Domba Rossi-Vinales
A
A
A
SEPANG - Sebagai juara bertahan, posisi Marc Marquez bakal jadi incaran semua pembalap di MotoGP 2017. Dengan posisi tertinggal di tes pramusim pertama musim ini, apakah dia mulai merasa terancam?
Ya, Marc Marquez mengakhiri tes pramusim pertama MotoGP 2017 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Rabu (1/2) dengan berada di urutan tiga tercepat. Rider tim Repsol Honda itu hanya kalah tipis dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha) serta Andrea Iannone (Suzuki Ecstar).
Performa kencang Vinales pun menuai komentar dari Marquez. Menurutnya, Vinales terlihat lebih cepat dari Rossi dalam satu lap. Karena pembalap yang menggantikan Jorge Lorenzo itu sebelumnya juga tercepat saat tes akhir musim di Valencia. Marquez bahkan yakin Vinales akan menjadi ancaman dalam pertarungan gelar juara musim ini, walaupun dia tetap mewaspadai Rossi.
“Saya pikir (Vinales) siap bertarung untuk kejuaraan dan untuk memenanginya. Begitu pula Valentino serta (Dani) Pedrosa, sementara Lorenzo kesulitan karena dia masih baru beberapa hari bersama Ducati,” tutur Marquez kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya juga berpikir duo pembalap Yamaha akan sangat sulit dikalahkan dalam pertarungan untuk gelar juara. Maverick mengendarai motor sangat cepat dan terasa sangat nyaman dengan Yamaha, tapi ketika kejuaraan dimulai, maka semuanya berbeda,” imbuhnya.
Namun, apakah dengan kecepatan yang ditunjukkan Vinales dan masih kompetitifnya Rossi. Marquez merasa terancam dan coba mengadu domba, caranya dengan menyanjung si rider baru Yamaha ketimbang sang legenda, agar mereka lebih fokus bersaing antar rekan setim ketimbang mengalahkannya?
“Saya tidak tahu apakah dia (Vinales) akan menjadi ancaman terbesar (dibandingkan Rossi), karena Valentino lebih berpengalaman dan lapar gelar juara. Dia berada di depan setiap pekan (hari balapan). Tapi dalam kasus apapun, dalam hal kecepatan, saya melihat Maverick sebagai pembalap terkuat,”
“Apakah saya ingin mereka saling bertarung? Ya dan tidak, karena setiap Anda mencoba untuk mengalahkan rekan setim Anda, Anda mengendarai motor lebih cepat dari sebelumnya. Pada akhirnya, dia (rekan setim) adalah rival pertamanya.”
Sedangkan untuk Lorenzo, Marquez menilai pembalap anyar Ducati bisa bertarung dalam meraih kemenangan pada awal musim. Namun, dia tak yakin Lorenzo akan mampu menghadapi tantangan dalam waktu panjang dengan Desmosedici GP.
“Dia akan kompetitif dalam banyak balapan. Dia mungkin menang di Qatar, sirkuit di mana Jorge dan Ducati akan sangat kencang. Tapi untuk kejuaraan, saya pikir Yamaha adalah ancaman terbesar.”
Ya, Marc Marquez mengakhiri tes pramusim pertama MotoGP 2017 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Rabu (1/2) dengan berada di urutan tiga tercepat. Rider tim Repsol Honda itu hanya kalah tipis dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha) serta Andrea Iannone (Suzuki Ecstar).
Performa kencang Vinales pun menuai komentar dari Marquez. Menurutnya, Vinales terlihat lebih cepat dari Rossi dalam satu lap. Karena pembalap yang menggantikan Jorge Lorenzo itu sebelumnya juga tercepat saat tes akhir musim di Valencia. Marquez bahkan yakin Vinales akan menjadi ancaman dalam pertarungan gelar juara musim ini, walaupun dia tetap mewaspadai Rossi.
“Saya pikir (Vinales) siap bertarung untuk kejuaraan dan untuk memenanginya. Begitu pula Valentino serta (Dani) Pedrosa, sementara Lorenzo kesulitan karena dia masih baru beberapa hari bersama Ducati,” tutur Marquez kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya juga berpikir duo pembalap Yamaha akan sangat sulit dikalahkan dalam pertarungan untuk gelar juara. Maverick mengendarai motor sangat cepat dan terasa sangat nyaman dengan Yamaha, tapi ketika kejuaraan dimulai, maka semuanya berbeda,” imbuhnya.
Namun, apakah dengan kecepatan yang ditunjukkan Vinales dan masih kompetitifnya Rossi. Marquez merasa terancam dan coba mengadu domba, caranya dengan menyanjung si rider baru Yamaha ketimbang sang legenda, agar mereka lebih fokus bersaing antar rekan setim ketimbang mengalahkannya?
“Saya tidak tahu apakah dia (Vinales) akan menjadi ancaman terbesar (dibandingkan Rossi), karena Valentino lebih berpengalaman dan lapar gelar juara. Dia berada di depan setiap pekan (hari balapan). Tapi dalam kasus apapun, dalam hal kecepatan, saya melihat Maverick sebagai pembalap terkuat,”
“Apakah saya ingin mereka saling bertarung? Ya dan tidak, karena setiap Anda mencoba untuk mengalahkan rekan setim Anda, Anda mengendarai motor lebih cepat dari sebelumnya. Pada akhirnya, dia (rekan setim) adalah rival pertamanya.”
Sedangkan untuk Lorenzo, Marquez menilai pembalap anyar Ducati bisa bertarung dalam meraih kemenangan pada awal musim. Namun, dia tak yakin Lorenzo akan mampu menghadapi tantangan dalam waktu panjang dengan Desmosedici GP.
“Dia akan kompetitif dalam banyak balapan. Dia mungkin menang di Qatar, sirkuit di mana Jorge dan Ducati akan sangat kencang. Tapi untuk kejuaraan, saya pikir Yamaha adalah ancaman terbesar.”
(sbn)