Analisis Tes Sepang: Rossi dan Ducati Kejar Vinales-Marquez
A
A
A
SEPANG - Sering kita dengar ungkapan: ‘Satu-satunya hakim terbaik di lomba balap motor adalah waktu’. Hal itu benar, tetapi tidak cukup. Karena data memberikan objektivitas, tetapi Anda juga perlu tahu bagaimana untuk menafsirkannya.
Terutama dalam kasus tes, seperti yang baru berakhir di Sirkuit Sepang, 1 Februari 2017, di mana setiap pembalap bekerja sesuai yang diperlukan dan direncanakan, lalu mereka akan melihat apakah sudah cocok, serta sesuai dengan kebutuhan.
Terlepas dari semuanya, lembaran kertas catatan waktu selalu jadi bagian yang sangat menarik dan mengatakan hal yang lebih dari sekedar daftar penting dari waktu terbaik. Situs GPOne telah melihat semuanya, khususnya pada hari terakhir tes pramusim Sepang. Sebuah hari ketika banyak pembalap mencoba, tidak hanya untuk kinerja terbaik, tetapi di mana mereka juga ingin menilai catatan waktu mereka yang terus berusaha diperbaiki selama tiga hari pengujian.
GPOne menganalisis waktu setiap putaran sejumlah pembalap terbaik. Mereka pun menyoroti catatan waktu yang paling konsisten, khususnya pada angka 2 menit 00 detik dan 1 menit 59 detik.
Dani Pedrosa (Repsol Honda): Masih kurang meyakinkan.
“Yang masih kurang meyakinkan adalah kinerja Pedrosa, terutama dalam hal kecepatan, agak tidak terduga. Boleh dibilang kali ini dia mirip dengan Cal Crutchlow (LCR Honda) yang tidak terlalu buruk di lap tercepat (sebanyak 4 kali menembus 1 menit 59 detik), tapi dia tidak menunjukkan konsistensi.”
Ducati: Jorge Lorenzo bagus, tapi Alvaro Bautista lebih baik.
“Pada akhir tes Sepang, Alvaro layak bertepuk tangan, tapi hasilnya tidak terlalu banyak mengejutkan. Saat dia dengan rendah hati mengakui: ‘Untuk GP16, saya hanya perlu menambahkan bensin dan menyesuaikan suspensi. Pengembangannya telah selesai dilakukan’. Namun, pembalap Spanyol dari tim Aspar itu tampil cukup baik dan konsistensi catatan waktunya mampu dia pertahankan, karena sekitar 25 putaran dia lakukan pada angka 2 menit 00 detik.”
“Mari beralih ke Lorenzo, yang sukses mengubah sebuah tes yang dia mulai sebagai mimpi buruk menjadi mimpi yang sebenarnya. Jorge jadi satu-satunya pembalap yang menyelesaikan simulasi lomba di atas GP17 dengan semua evolusi terbaru. Setiap perbandingan dari catatan waktunya dengan rival akan memiliki nilai yang sangat kecil. Tetapi menarik untuk dicatat bagaimana Jorge sangat konsisten bahkan di atas motor barunya. Sedang Dovizioso menyelesaikan pekerjaan yang berbeda, selalu keluar tak lebih dari 10 lap, dengan mencatat konsisten 2 menit 00 detik dalam 11 putaran.”
Andrea Iannone (Suzuki Ecstar): Punya konsisten kecepatan.
“Dia sangat cepat di hari Selasa. Pada Rabu, dia tidak mencoba mencatat power lap untuk fokus ke tes lain, meskipun dua kecelakaan telah menyebabkannya kehilangan sedikit waktu berharga. Dalam kasus apapun, Iannone menunjukkan bahwa dia nyaman di Suzuki dan saat keluar terakhir dari garasi, dia melahap 7 lap dengan 6 diantaranya mencatat 2 menit 00 detik.”
Maverick Vinales (Movistar Yamaha): Selangkah di depan
“Dimulai dengan pertimbangan 1 menit 59,368 detik darinya, memang bukanlah sebuah flying lap klasik yang mengambil risiko. Tapi sebaliknya, Vinales jadi satu-satunya pembalap yang paling sering mencatat waktu di bawah 2 menit 00. Total 10 kali dia melahap satu putaran Sepang di angka 1 menit 59 detik. Dia juga menambahkan 20 putaran untuk berada di kisaran 2 menit 00. Memang benar dia tidak melakukan simulasi lomba atau bahkan memutar lintasan untuk waktu yang lama. Tetapi menjaga kecepatan untuk 4-5 putaran jelas bukan masalah baginya.”
Valentino Rossi (Movistar Yamaha): Tidak tertahankan
“Dia mencatat satu lap pada 1 menit 59 detik dan sebanyak 17 kali untuk kisaran 2 menit 00 detik. Sepertinya ada hal yang salah ketika dia melakukan simulasi lomba, saat dia tiba-tiba menghentikannya untuk masuk garasi tim setelah berputar di lintasan sebanyak 9 lap. Rossi bilang, itu disebabkan pilihan kompon ban belakang yang salah (soft). Tapi setelah melihat daftar catatan waktu, penjelasannya tidak sepenuhnya meyakinkan. Juga mempertimbangkan kesalahan pada putaran ke-4 (lap ke-56 Rossi dalam lembar waktu), saat catatannya terlampau jauh, terutama ketika menggunakan ban soft.”
Johann Zarco (Yamaha Tech3): Sebagai kejutan menyenangkan.
“Untuk menyimpulkan kekuatan Yamaha di tes Sepang. Tentunya juga harus dilihat sang debutan, Johann Zarco, yang boleh dibilang sebagai kejutan menyenangkan dalam pengujian ini. Lembar waktu menunjukkan beberapa data menarik. Dia sudah mampu menjadi kompetitif dalam flying lap, tapi belum pada simulasi lomba di atas 10 putaran. Ini jadi pertanda bahwa dia ditugaskan untuk memacu motor MotoGP hingga batas untuk satu lap ketimbang mencatat waktu secara konsisten.”
Marc Marquez (Honda Repsol): Membuka topengnya.
“Dalam tes ini, banyak yang telah dikatakan tentang Honda dan berbagai kesulitan yang mereka hadapi. Valentino berbicara soal Marquez pada dua hari pertama dan telah memperingatkan: ‘Saya pikir dia menahan diri’. Sang juara bertahan pun menunjukkan bahwa dia memang cepat pada hari terakhir tes. Marc tidak melakukan simulasi balapan, namun dia menunjukkan sangat mudah dalam menjaga kecepatan yang oke (39 dari total 85 lap dia mencatat 2 menit 00 detik). Paling mencolok saat terakhir kali dia keluar dari garasi, karena dia mencatat waktu konsisten di 2 menit 00,500 detik selama 11 putaran.”
Ini adalah indikasi pertama yang harus kita lihat dari tes Sepang, meskipun ada banyak yang belum kita ketahui, yang mungkin akan memiliki dampak pada kinerja seorang pembalap di atas motornya. Contohnya saja Marc Marquez yang mencatat waktu terbaiknya (1 menit 59 detik) dengan menggunakan ban depan kompon medium, bukan soft seperti Vinales dan yang lainnya. Namun setidaknya, kita semua sudah memiliki gambaran. Untuk sisanya, kita masih harus menunggu untuk tes pramusim II MotoGP 2017 di Sirkuit Phillip Island, 15-17 Februari nanti.
Terutama dalam kasus tes, seperti yang baru berakhir di Sirkuit Sepang, 1 Februari 2017, di mana setiap pembalap bekerja sesuai yang diperlukan dan direncanakan, lalu mereka akan melihat apakah sudah cocok, serta sesuai dengan kebutuhan.
Terlepas dari semuanya, lembaran kertas catatan waktu selalu jadi bagian yang sangat menarik dan mengatakan hal yang lebih dari sekedar daftar penting dari waktu terbaik. Situs GPOne telah melihat semuanya, khususnya pada hari terakhir tes pramusim Sepang. Sebuah hari ketika banyak pembalap mencoba, tidak hanya untuk kinerja terbaik, tetapi di mana mereka juga ingin menilai catatan waktu mereka yang terus berusaha diperbaiki selama tiga hari pengujian.
GPOne menganalisis waktu setiap putaran sejumlah pembalap terbaik. Mereka pun menyoroti catatan waktu yang paling konsisten, khususnya pada angka 2 menit 00 detik dan 1 menit 59 detik.
Dani Pedrosa (Repsol Honda): Masih kurang meyakinkan.
“Yang masih kurang meyakinkan adalah kinerja Pedrosa, terutama dalam hal kecepatan, agak tidak terduga. Boleh dibilang kali ini dia mirip dengan Cal Crutchlow (LCR Honda) yang tidak terlalu buruk di lap tercepat (sebanyak 4 kali menembus 1 menit 59 detik), tapi dia tidak menunjukkan konsistensi.”
Ducati: Jorge Lorenzo bagus, tapi Alvaro Bautista lebih baik.
“Pada akhir tes Sepang, Alvaro layak bertepuk tangan, tapi hasilnya tidak terlalu banyak mengejutkan. Saat dia dengan rendah hati mengakui: ‘Untuk GP16, saya hanya perlu menambahkan bensin dan menyesuaikan suspensi. Pengembangannya telah selesai dilakukan’. Namun, pembalap Spanyol dari tim Aspar itu tampil cukup baik dan konsistensi catatan waktunya mampu dia pertahankan, karena sekitar 25 putaran dia lakukan pada angka 2 menit 00 detik.”
“Mari beralih ke Lorenzo, yang sukses mengubah sebuah tes yang dia mulai sebagai mimpi buruk menjadi mimpi yang sebenarnya. Jorge jadi satu-satunya pembalap yang menyelesaikan simulasi lomba di atas GP17 dengan semua evolusi terbaru. Setiap perbandingan dari catatan waktunya dengan rival akan memiliki nilai yang sangat kecil. Tetapi menarik untuk dicatat bagaimana Jorge sangat konsisten bahkan di atas motor barunya. Sedang Dovizioso menyelesaikan pekerjaan yang berbeda, selalu keluar tak lebih dari 10 lap, dengan mencatat konsisten 2 menit 00 detik dalam 11 putaran.”
Andrea Iannone (Suzuki Ecstar): Punya konsisten kecepatan.
“Dia sangat cepat di hari Selasa. Pada Rabu, dia tidak mencoba mencatat power lap untuk fokus ke tes lain, meskipun dua kecelakaan telah menyebabkannya kehilangan sedikit waktu berharga. Dalam kasus apapun, Iannone menunjukkan bahwa dia nyaman di Suzuki dan saat keluar terakhir dari garasi, dia melahap 7 lap dengan 6 diantaranya mencatat 2 menit 00 detik.”
Maverick Vinales (Movistar Yamaha): Selangkah di depan
“Dimulai dengan pertimbangan 1 menit 59,368 detik darinya, memang bukanlah sebuah flying lap klasik yang mengambil risiko. Tapi sebaliknya, Vinales jadi satu-satunya pembalap yang paling sering mencatat waktu di bawah 2 menit 00. Total 10 kali dia melahap satu putaran Sepang di angka 1 menit 59 detik. Dia juga menambahkan 20 putaran untuk berada di kisaran 2 menit 00. Memang benar dia tidak melakukan simulasi lomba atau bahkan memutar lintasan untuk waktu yang lama. Tetapi menjaga kecepatan untuk 4-5 putaran jelas bukan masalah baginya.”
Valentino Rossi (Movistar Yamaha): Tidak tertahankan
“Dia mencatat satu lap pada 1 menit 59 detik dan sebanyak 17 kali untuk kisaran 2 menit 00 detik. Sepertinya ada hal yang salah ketika dia melakukan simulasi lomba, saat dia tiba-tiba menghentikannya untuk masuk garasi tim setelah berputar di lintasan sebanyak 9 lap. Rossi bilang, itu disebabkan pilihan kompon ban belakang yang salah (soft). Tapi setelah melihat daftar catatan waktu, penjelasannya tidak sepenuhnya meyakinkan. Juga mempertimbangkan kesalahan pada putaran ke-4 (lap ke-56 Rossi dalam lembar waktu), saat catatannya terlampau jauh, terutama ketika menggunakan ban soft.”
Johann Zarco (Yamaha Tech3): Sebagai kejutan menyenangkan.
“Untuk menyimpulkan kekuatan Yamaha di tes Sepang. Tentunya juga harus dilihat sang debutan, Johann Zarco, yang boleh dibilang sebagai kejutan menyenangkan dalam pengujian ini. Lembar waktu menunjukkan beberapa data menarik. Dia sudah mampu menjadi kompetitif dalam flying lap, tapi belum pada simulasi lomba di atas 10 putaran. Ini jadi pertanda bahwa dia ditugaskan untuk memacu motor MotoGP hingga batas untuk satu lap ketimbang mencatat waktu secara konsisten.”
Marc Marquez (Honda Repsol): Membuka topengnya.
“Dalam tes ini, banyak yang telah dikatakan tentang Honda dan berbagai kesulitan yang mereka hadapi. Valentino berbicara soal Marquez pada dua hari pertama dan telah memperingatkan: ‘Saya pikir dia menahan diri’. Sang juara bertahan pun menunjukkan bahwa dia memang cepat pada hari terakhir tes. Marc tidak melakukan simulasi balapan, namun dia menunjukkan sangat mudah dalam menjaga kecepatan yang oke (39 dari total 85 lap dia mencatat 2 menit 00 detik). Paling mencolok saat terakhir kali dia keluar dari garasi, karena dia mencatat waktu konsisten di 2 menit 00,500 detik selama 11 putaran.”
Ini adalah indikasi pertama yang harus kita lihat dari tes Sepang, meskipun ada banyak yang belum kita ketahui, yang mungkin akan memiliki dampak pada kinerja seorang pembalap di atas motornya. Contohnya saja Marc Marquez yang mencatat waktu terbaiknya (1 menit 59 detik) dengan menggunakan ban depan kompon medium, bukan soft seperti Vinales dan yang lainnya. Namun setidaknya, kita semua sudah memiliki gambaran. Untuk sisanya, kita masih harus menunggu untuk tes pramusim II MotoGP 2017 di Sirkuit Phillip Island, 15-17 Februari nanti.
(sbn)