Arema Ingin Kembali Jadi Klub Pencetak Bintang
A
A
A
MALANG - Jelang bergulirnya kompetisi musim 2017, Arema FC melakukan program transfer tidak biasa. Di bawah kendali Aji Santoso, kini lebih banyak pemain muda yang datang ke Stadion Kanjuruhan.Selain tipikal Aji yang gemar mengasuh pemain muda, kebijakan ini juga guna memenuhi regulasi yang mewajibkan keterlibatan pemain U-23. Visi untuk mengembangkan bakat muda itu membuat Arema kembali ke konsep awal yang dahulu sempat diterapkan.Dulunya, Arema merupakan tim yang gemar mengorbitkan pemain muda yang kemudian jadi bintang. Dalam satu atau dua dekade sebelumnya, Singo Edan sangat jarang mendatangkan pemain tenar, terutama di era 90-an ketika kondisi finansial masih lemah.Kala itu tim kebanggaan Aremania bukan tim superior dari sisi pendanaan, sehingga lebih suka mengambil pemain murah atau belum terkenal. Namun, justru gemblengan di Arema membuat banyak pemain akhirnya mencuat dan bernilai tinggi.“Dalam 10-20 tahun awal berdirinya Arema, klub mengalami kesulitan finansial. Ini yang membuat tim punya prinsip lebih suka mencetak bintang ketimbang membeli bintang. Itu yang akan kembali kami jalankan,” kata CEO Arema non-aktif FC Iwan Budianto.Iwan mengaku sangat mendukung kebijakan Arema yang musim ini lebih memprioritaskan regenerasi ketimbang merekrut pemain sudah jadi. Kebetulan Singo Edan punya Aji yang berpengalaman mengarahkan pemain muda.Iwan juga membeberkan fakta bahwa punya pemain berlabel bintang belum menjamin bakal jadi juara. Semenjak kepemimpinannya di klub selama beberapa tahun terakhir, Arema sering memakai pemain 'Grade A'. Tapi, tetap sulit mendapat trofi bergengsi.“Saya rasa Arema punya potensi untuk menjalankan visi mencetak pemain bintang. Kami punya pelatih yang cocok dengan itu dan manajemen juga antusias menjalankan konsepnya. Arema pernah melakukannya dan pasti bisa,” pungkas IB, sapaan akrab Iwan.
(mir)