Jelang Tes Phillip Island, Ini Review Tes Sepang (Marquez-Iannone)
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Pada 30 Januari hingga 1 Februari lalu, seluruh pembalap dan tim turun ke lintasan untuk menjalani tes pramusim pertama MotoGP 2017 di Sirkuit Sepang, Malaysia. Usai tes, beberapa pertanyaan pun terjawab jelang seri pembuka Qatar pada Maret nanti. Nah jelang tes pramusim kedua musim ini di Sirkuit Phillip Island, Australia, Rabu (15/2) – Jumat (17/2), situs Motorsport menganalisis sejumlah hal penting yang dilakukan oleh setiap tim. Kali ini tiba gilirannya Repsol Honda serta Suzuki Ecstar.
Honda mencari jawaban
Seperti 2015, Honda tampak sedikit kesulitan untuk menemukan set-up tepat bagi RC213V. Pabrikan Jepang itu membawa dua spesifikasi mesin baru untuk tes Sepang, salah satu mesin bahkan telah diuji coba oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Valencia.
Pada dua hari pertama, HRC kesulitan dengan keterbatasan elektronik. Tapi pada hari terakhir, kedua pembalap mampu menyelesaikan program tes mereka (Marquez melahap 85 lap dan Pedrosa dengan 67 lap).
Honda pun kini harus memilih, apakah lebih memfokuskan performa pada mesin pertama atau mencoba untuk menjinakkan mesin kedua, seperti yang disinggung Marquez usai tes.
“Saya menguji coba dua motor yang sepenuhnya berbeda dan kami menyelesaikan secara berurutan. Itu berguna untuk melihat banyak hal,” tutur Marquez. “Dengan motor pertama, kami hampir pada limit. Dan dengan motor kedua, ada potensi dan ruang untuk peningkatan, tapi menyamai kecepatan dari motor pertama,” tambahnya. Situasi tim tampaknya sama seperti tes pramusim tahun lalu – walaupun pada akhirnya Marquez sukses menjadi juara dunia.
Iannone tegaskan reputasinya
Suzuki telah menaruh kepercayaan kepada Andrea Iannone untuk menjadi pembalap utama pada 2017. Tapi itu bukan berarti ia akan segera mengurangi gaya agresifnya saat mengendarai motor MotoGP.
Seperti biasa, The Maniac tampil tak terduga di Sepang. Mencetak catatan waktu tercepat pada hari kedua dan terjatuh dua kali pada hari terakhir. Namun, ia berhasil menempati posisi kedua dalam hasil kombinasi.
“Tes kami berjalan baik, melebihi ekspektasi. Kami banyak belajar dengan setiap perubahan yang dibuat. Kami memulai untuk mengubah set-up motor dan ternyata responsnya berjalan baik setiap waktu,” tukas Iannone. “Suzuki tahu bahwa engineer harus bekerja pada elektronik dan beberapa komponen kecil lainnya dari motor kami,” imbuhnya.
Dari luar, Iannone tampak sangat nyaman di atas HSX-RR, motor yang mudah dikendalikan dan memiliki pembaruan mesin. Sepang menyuguhkan catatan untuk tak perlu meragukan kecepatan Iannone. Tapi pembuktian sebenarnya adalah ketika seri pembuka dimulai di Qatar, apakah ia bisa menunjukkan pembalap nomor satu Suzuki atau tidak.
Honda mencari jawaban
Seperti 2015, Honda tampak sedikit kesulitan untuk menemukan set-up tepat bagi RC213V. Pabrikan Jepang itu membawa dua spesifikasi mesin baru untuk tes Sepang, salah satu mesin bahkan telah diuji coba oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Valencia.
Pada dua hari pertama, HRC kesulitan dengan keterbatasan elektronik. Tapi pada hari terakhir, kedua pembalap mampu menyelesaikan program tes mereka (Marquez melahap 85 lap dan Pedrosa dengan 67 lap).
Honda pun kini harus memilih, apakah lebih memfokuskan performa pada mesin pertama atau mencoba untuk menjinakkan mesin kedua, seperti yang disinggung Marquez usai tes.
“Saya menguji coba dua motor yang sepenuhnya berbeda dan kami menyelesaikan secara berurutan. Itu berguna untuk melihat banyak hal,” tutur Marquez. “Dengan motor pertama, kami hampir pada limit. Dan dengan motor kedua, ada potensi dan ruang untuk peningkatan, tapi menyamai kecepatan dari motor pertama,” tambahnya. Situasi tim tampaknya sama seperti tes pramusim tahun lalu – walaupun pada akhirnya Marquez sukses menjadi juara dunia.
Iannone tegaskan reputasinya
Suzuki telah menaruh kepercayaan kepada Andrea Iannone untuk menjadi pembalap utama pada 2017. Tapi itu bukan berarti ia akan segera mengurangi gaya agresifnya saat mengendarai motor MotoGP.
Seperti biasa, The Maniac tampil tak terduga di Sepang. Mencetak catatan waktu tercepat pada hari kedua dan terjatuh dua kali pada hari terakhir. Namun, ia berhasil menempati posisi kedua dalam hasil kombinasi.
“Tes kami berjalan baik, melebihi ekspektasi. Kami banyak belajar dengan setiap perubahan yang dibuat. Kami memulai untuk mengubah set-up motor dan ternyata responsnya berjalan baik setiap waktu,” tukas Iannone. “Suzuki tahu bahwa engineer harus bekerja pada elektronik dan beberapa komponen kecil lainnya dari motor kami,” imbuhnya.
Dari luar, Iannone tampak sangat nyaman di atas HSX-RR, motor yang mudah dikendalikan dan memiliki pembaruan mesin. Sepang menyuguhkan catatan untuk tak perlu meragukan kecepatan Iannone. Tapi pembuktian sebenarnya adalah ketika seri pembuka dimulai di Qatar, apakah ia bisa menunjukkan pembalap nomor satu Suzuki atau tidak.
(sbn)