Laga penuh dendam

Kamis, 28 Juni 2012 - 12:51 WIB
Laga penuh dendam
Laga penuh dendam
A A A
Sindonews.com - Timnas Jerman yang memperoleh poin sempurna sejauh ini akan menghadapi juara Piala Eropa 1968 yaitu Italia pada laga semifinal Piala Eropa 2012 yang akan berlangsung di National Stadium, Warsawa, Polandia, dini hari nanti. Tim berjuluk Der Panzer itu akan membawa sejumlah dendam untuk menghadapi Italia.

Jerman yang berangkat ke Polandia dan Ukraina dengan rapor terbaik. Pada Kualifikasi Piala Eropa 2012, Philipp Lahm dkk mengantongi 30 poin atau yang tertinggi dibandingkan negara lain. Hasil sempurna kembali ditorehkan pada babak penyisihan. Meskipun harus bergabung dengan grup yang disebut grup neraka karena berisikan tim kuat seperti Belanda, Portugal, dan Denmark, namun Jerman mampu memetik hasil maksimal

Dominasi Der Panzer semakin terasa ketika di babak perempat final menghancurkan Yunani 4-2. Tak mengherankan jika selepas partai delapan besar William Hill langsung menempatkan pasukan Joachim Loew di posisi teratas dengan koefisien 13/8. Tetapi Jerman harus waspada. Italia adalah ‘pengganggu setia’ Der Panzer.

Jerman boleh lebih diunggulkan terkait penampilan mereka yang ciamik di Polandia dan Ukraina, tapi catatan keduanya di Piala Dunia atau Piala Eropa lebih didominasi Gli Azzurri, julukan bagi Italia.

Italia tidak pernah bertekuk lutut di hadapan Jerman. Mereka unggul tiga kali dan bermain imbang empat kali dari tujuh pertemuan. Pertemuan terakhir Jerman dengan Italia terjadi pada semifinal Piala Dunia 2006. Bertindak sebagai tuan rumah, Jerman dipermalukan Gli Azzurri 0-2. Menambah sakit hati punggawa Jerman, gol tersebut terjadi pada babak perpanjangan waktu.

“Ini saatnya bagi kami mematahkan catatan buruk itu. Sejak 2006 kami sudah memperlihatkan banyak kemajuan. Sekarang kami memiliki sebuah filosofi yang berbeda dan sebuah tim yang berbeda pula. Mereka (Italia) juga mengetahuinya,” ancam penyerang Jerman, Lukas Podolski.

Selain mengusung dendam Jerman harus ekstra hati-hati lantaran Italia memiliki rasio terbaik dalam melancarkan tembakan ke gawang lawan. Dengan rata-rata 12,5 tembakan per laga, Andrea Pirlo dkk lebih baik dari Spanyol (11 shots per laga, tidak termasuk pertandingan melawan Portugal dini hari tadi) atau bahkan Jerman (8,25 shots per laga) yang merupakan tim terproduktif di turnamen ini.

Mario Balotelli jadi pemain Italia paling aktif dengan 12 tembakan ke gawang dari 260 menit berada di lapangan atau kedua paling banyak setelah Cristiano Ronaldo (tidak termasuk pertandingan kontra Spanyol dini hari tadi). Antonio di Natale serta Claudio Marchisio adalah pemain Italia kedua dan ketiga terbanyak jumlah shot on target. Sementara itu, gelandang Gli Azzurri Riccardo Montolivo, tidak menampik kekuatan Jerman. Walau demikian, pemain berusia 27 tahun ini menegaskan untuk mengalahkan Italia, Jerman harus berjuang sekuat tenaga.

“Mereka adalah tim solid yang sudah bermain bersama secara reguler.Pelatih mereka (Loew) bekerja dengan sangat bagus di tiga turnamen terakhir (Piala Dunia 2006 bersama Juergen Klinsmann, Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010). Dalam hal ini mereka memiliki sedikit keuntungan atas Italia. Namun kami akan sulit dikalahkan. Kami akan memberikan segalanya yang kami punya di lapangan,” ungkap Montolivo.

Semifinal di National Stadium dini hari nanti juga akan menampilan duel dua playmaker andal di masing-masing kubu, Mesut Oezil dan Andrea Pirlo. Ini tak lepas dari peran sentral mereka selama babak penyisihan hingga perempat final. Meski memiliki tipikal berbeda, kelihaian keduanya dalam melepaskan umpan ataupun dalam mengatur ritme permainan menjadi kunci permainan Jerman dan Italia.

Menanggapi soal kemungkinan laga yang akan menjadi pengukuhan siapa yang terbaik di antara keduanya, Oezil tak terlalu peduli. Dia berkilah bahwa permainan sepak bola bukan soal dua atau tiga pemain, tapi keseluruhan tim. “Ini (laga nanti) tidak akan hanya pertandingan dua pemain. Saya tahu Andrea (Pirlo) telah bermain dalam level tinggi cukup lama dan dia merupakan salah satu gelandang terbaik di dunia. Tapi di sana juga ada pemain lain,” elak gelandang Real Madrid ini dalam konferensi pers kemarin.

Karenanya dia menegaskan bahwa laga Der Panzer melawan Italia akan menjadi partai yang memanggungkan pemain-pemain berkelas dan berkarakter. Saat ditanya apakah ada pemain Italia selain Pirlo yang wajib diwaspadai timnya di semifinal besok, Oezil menyatakan bahwa nama Mario Balotelli patut diperhatikan. “Balotelli tetap pemain berbahaya, terlepas dari perangainya yang banyak dinilai negatif. Dia punya tendangan mematikan,” imbuh Oezil.

Melawan Italia nanti Oezil berharap mampu memberikan penampilan terbaik untuk membantu negaranya mengemas tiket final. Tiket ke babak pamungkas ditandaskannya akan menjadi penguat kepercayaan diri, bahwa Jerman memiliki kapasitas menjadi juara. “Kesuksesan tim menjadi prioritas saya sekarang. Saya tak begitu tertarik dengan pencapaian pribadi,” kata Oezil lagi.

Bagi pemain 23 tahun ini, baik Jerman maupun Italia pasti telah mempersiapkan segala skenario dan kemungkinan yang akan terjadi di semifinal nanti. Termasuk kembali terjadinya adu penalti. Untuk yang satu ini Oezil siap melakukan tugas sebagai eksekutor penalti.

“Saya sangat respek dengan Pirlo, terutama setelah dia melakukan tendangan penalti yang begitu luar biasa saat melawan Inggris. Itu menggambarkan bahwa pemain-pemain Italia sangat percaya diri. Namun saya juga tahu bagaimana menendang penalti. Jadi kami tak pernah takut,” ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)