Patrich Wanggai, Ancaman Madura United
Patrich Wanggai, Ancaman Madura United
A
A
A
SOLO - Gelandang Patrich Wanggai akan menjadi sorotan saat Pusamania Borneo FC (PBFC) bentrok dengan Madura United (MU) pada perempat final Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/2/2017) pukul 21.00 WIB. Wanggai bertekad mencetak gol ke gawang bekas klubnya.
Wanggai hengkang ke PBFC setelah sulit mendapat tempat sebagai starter di skuat MU. Pelatih MU Gomes de Oliveira lebih memilih Luis Carlos Junior ketimbang Wanggai dalam formasi 4-3-3. Wanggai memilih di PBFC karena mendapat jaminan tempat utama untuk musim 2017.
Wanggai ingin memberikan penampilan terbaik untuk PBFC. Laga versus MU akan menjadi pertandingan emosional baginya. "Saya baru bergabung dengan PBFC dan harus cepat beradaptasi dengan pemain lama di klub ini. Tim kami siap menghadapi MU, dan saya harus lebih siap lagi melawan bekas klub saya," tegas Wanggai seperti dilansir laman resmi klub (borneofc.id).
Penyerang kelahiran Nabire, 27 Juni 1988, itu mengaku tak masalah dengan proses adaptasi dalam tim. Wanggai juga tak terkendala dengan perbedaan gaya kepelatihan yang diusung pelatih kepala PBFC Dragan Djukanovic (Liga 1 2017) dengan pelatih PBFC II untuk Piala Presiden 2017 Ricky Nelson. (Baca Juga: Lawan Madura United, Pusamania Borneo Siap Hadirkan Kejutan Kedua).
"Tidak ada perbedaan signifikan antara PBFC versi Ricky nelson dengan kami punya taktik di PBFC yang dilatih coach Dragan (Djukanovic). Semua sudah saling kenal dan saya berharap di pertandingan nanti semua bisa lebih baik lagi dan lebih kompak," ungkap Wanggai.
Wanggai hengkang ke PBFC setelah sulit mendapat tempat sebagai starter di skuat MU. Pelatih MU Gomes de Oliveira lebih memilih Luis Carlos Junior ketimbang Wanggai dalam formasi 4-3-3. Wanggai memilih di PBFC karena mendapat jaminan tempat utama untuk musim 2017.
Wanggai ingin memberikan penampilan terbaik untuk PBFC. Laga versus MU akan menjadi pertandingan emosional baginya. "Saya baru bergabung dengan PBFC dan harus cepat beradaptasi dengan pemain lama di klub ini. Tim kami siap menghadapi MU, dan saya harus lebih siap lagi melawan bekas klub saya," tegas Wanggai seperti dilansir laman resmi klub (borneofc.id).
Penyerang kelahiran Nabire, 27 Juni 1988, itu mengaku tak masalah dengan proses adaptasi dalam tim. Wanggai juga tak terkendala dengan perbedaan gaya kepelatihan yang diusung pelatih kepala PBFC Dragan Djukanovic (Liga 1 2017) dengan pelatih PBFC II untuk Piala Presiden 2017 Ricky Nelson. (Baca Juga: Lawan Madura United, Pusamania Borneo Siap Hadirkan Kejutan Kedua).
"Tidak ada perbedaan signifikan antara PBFC versi Ricky nelson dengan kami punya taktik di PBFC yang dilatih coach Dragan (Djukanovic). Semua sudah saling kenal dan saya berharap di pertandingan nanti semua bisa lebih baik lagi dan lebih kompak," ungkap Wanggai.
(sha)
Explore More