Djadjang Kritik Wasit, Pelatih PBFC: Sampai Kapan Begitu?
Djadjang Kritik Wasit, Pelatih PBFC: Sampai Kapan Begitu?
A
A
A
SAMARINDA - Kritik Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman atas kepemimpinan wasit pemimpin laga pertama semifinal kontra Pusamania Borneo FC (PBFC), Kamis (2/3/2017) malam, mendapat respons Pelatih PBFC Ricky Nelson. Ricky mengatakan sampai kapan para pelatih senior mengeluh soal wasit. Yang harus ditekankan adalah kemampuan tim mencetak gol.
"Saya harus minta maaf kepada pelatih senior-senior saya, sampai kapan kita begini terus. Pertanyaannya cuma satu, kenapa dia tidak bisa bikin gol saat ada peluang, itu saja," ujar Ricky seprti dikutip laman resmi klub (borenofc.id).
Persib menyerah 1-2 pada leg pertama di Stadion Segiri, Samarinda. Djadjang meluapkan kekecewaan atas kinerja wasit Bachrul Ulum di laga tersebut. Djadjang menilai pengadil di lapangan harus lebih paham membaca jalannya pertandingan. (Baca Juga:
Pelatih Persib Bandung Minta Wasit Belajar Pimpin Pertandingan).
Ricky pun mengingatkan para pelatih untuk tidak terlalu menyudutkan korps baju hitam saat meraih hasil negatif. Dia mencontohkan, saat PBFC tampil pada penyisihan grup di Bali dan babak 8 besar di Solo, tak pernah dirinya berkomentar soal kinerja wasit.
"Di Bali dan Solo saya tak pernah protes ke wasit. Yang saya katakan kepada para pemain saya, kenapa tidak bisa mencetak gol, masalah wasit masalah lain, tugas pelatih melatih anak binannnya bikin gol," tegas Ricky.
"Saya harus minta maaf kepada pelatih senior-senior saya, sampai kapan kita begini terus. Pertanyaannya cuma satu, kenapa dia tidak bisa bikin gol saat ada peluang, itu saja," ujar Ricky seprti dikutip laman resmi klub (borenofc.id).
Persib menyerah 1-2 pada leg pertama di Stadion Segiri, Samarinda. Djadjang meluapkan kekecewaan atas kinerja wasit Bachrul Ulum di laga tersebut. Djadjang menilai pengadil di lapangan harus lebih paham membaca jalannya pertandingan. (Baca Juga:
Pelatih Persib Bandung Minta Wasit Belajar Pimpin Pertandingan).
Ricky pun mengingatkan para pelatih untuk tidak terlalu menyudutkan korps baju hitam saat meraih hasil negatif. Dia mencontohkan, saat PBFC tampil pada penyisihan grup di Bali dan babak 8 besar di Solo, tak pernah dirinya berkomentar soal kinerja wasit.
"Di Bali dan Solo saya tak pernah protes ke wasit. Yang saya katakan kepada para pemain saya, kenapa tidak bisa mencetak gol, masalah wasit masalah lain, tugas pelatih melatih anak binannnya bikin gol," tegas Ricky.
(sha)
Explore More