Mobil-mobil F1 2017 Akan Lebih Mudah Tergelincir
A
A
A
CATALUNYA - Pembalap baru tim Mercedes, Valtteri Bottas, percaya bahwa mobil-mobil Formula 1 2017 akan lebih mudah tergelincir karena sulitnya mengemudikan mobil saat kondisi berangin.
Seperti dilaporkan Motorsport. Bottas menjadi salah satu pembalap yang sempat mengalami insiden pada pekan perdana tes pramusim F1 di sirkuit Barcelona. Pembalap Finlandia itu tergelincir dalam kecepatan tinggi saat melewati tikungan 9 pada hari ke-2 karena efek angin buritan (tail wind).
Meski ada yang berkata bahwa insiden tersebut terjadi karena hilangnya cengkeraman pada ban dan membuat mobil mengalami oversteer, Bottas berpikir bahwa angin menjadi faktor utama.
"Saya pikir dari sisi ban, berdasarkan perasaan saya, efeknya tidak seberapa besar terkait hilangnya cengkeraman secara tiba-tiba," jelas pembalap Mercedes itu.
"Mungkin ban bisa menjadi faktor jika ban masih kurang panas – sesuatu yang mudah terjadi dengan kondisi seperti saat ini, terutama saat menggunakan kompon keras. Mereka dengan mudah membuat mobil oversteer dan secara tiba-tiba,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bottas menjelaskan: "Tapi saat menggunakan kompon yang lunak, dan mendapatkan temperatur yang cukup, rasanya sama saja seperti tahun lalu. Saya pikir pada hari kedua, kondisi di trek sangat berangin, dan mobil terasa sulit dikendalikan saat itu.”
"Saya rasa angin memberikan dampak yang lebih besar karena bertambahnya downforce. Dan jika kami mendapatkan hembusan angin, kami akan kehilangan lebih banyak downforce. Jadi hal tersebut semakin mempersulit kami," tukasnya.
Seperti dilaporkan Motorsport. Bottas menjadi salah satu pembalap yang sempat mengalami insiden pada pekan perdana tes pramusim F1 di sirkuit Barcelona. Pembalap Finlandia itu tergelincir dalam kecepatan tinggi saat melewati tikungan 9 pada hari ke-2 karena efek angin buritan (tail wind).
Meski ada yang berkata bahwa insiden tersebut terjadi karena hilangnya cengkeraman pada ban dan membuat mobil mengalami oversteer, Bottas berpikir bahwa angin menjadi faktor utama.
"Saya pikir dari sisi ban, berdasarkan perasaan saya, efeknya tidak seberapa besar terkait hilangnya cengkeraman secara tiba-tiba," jelas pembalap Mercedes itu.
"Mungkin ban bisa menjadi faktor jika ban masih kurang panas – sesuatu yang mudah terjadi dengan kondisi seperti saat ini, terutama saat menggunakan kompon keras. Mereka dengan mudah membuat mobil oversteer dan secara tiba-tiba,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bottas menjelaskan: "Tapi saat menggunakan kompon yang lunak, dan mendapatkan temperatur yang cukup, rasanya sama saja seperti tahun lalu. Saya pikir pada hari kedua, kondisi di trek sangat berangin, dan mobil terasa sulit dikendalikan saat itu.”
"Saya rasa angin memberikan dampak yang lebih besar karena bertambahnya downforce. Dan jika kami mendapatkan hembusan angin, kami akan kehilangan lebih banyak downforce. Jadi hal tersebut semakin mempersulit kami," tukasnya.
(sbn)