Ketimbang 2016, Bagi Kami WSBK Thailand Tidak Menakutkan Lagi

Senin, 06 Maret 2017 - 14:44 WIB
Ketimbang 2016, Bagi Kami WSBK Thailand Tidak Menakutkan Lagi
Ketimbang 2016, Bagi Kami WSBK Thailand Tidak Menakutkan Lagi
A A A
BURIRAM - Usai tampil lumayan pada seri pembuka Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2017 di Sirkuit Phillip Island, 25-26 Februari lalu. Tim Aruba.it Ducati tak memasang target tinggi buat seri kedua di Sirkuit Buriram, Thailand, 11-12 Maret.

Ya, juara bertahan dua musim belakangan, Jonathan ‘Jhonny’ Rea tampil perkasa pada dua balapan seri pembuka WSBK 2017 di Phillip Island. Pembalap tim Kawasaki Racing tersebut selalu finis terdepan dari dua race yang dilombakan.

Sedangkan pembalap tim Aruba.it Ducati, Chaz Davies, hanya mampu menguntit di posisi finis kedua pada kedua lomba. Rekan setimnya, Marco Melandri, yang sempat gagal finis akibat terjatuh pada Race1, akhirnya sukses menempati podium ketiga di Race2.

Menatap seri kedua WSBK 2017 di Sirkuit Buriram, Thailand, akhir pekan ini, tim Aruba.it tidak mau memasang target muluk-muluk. Pasalnya dalam dua lomba di sana musim lalu, mereka hanya kebagian dua kali finis podium ketiga via Davies dan Davide Giugliano.

Perlu diketahui, dua pembalap tim Kawasaki Racing, musim lalu berbagi finis 1-2 di WSBK Thailand. Rea memenangkan Race1 dan finis kedua di Race2, sedangkan Tom Sykes finis kedua pada Race1 dan terdepan di Race2. Ada pun dua podium ketiga sisanya, diraih Nicky Hayden serta Michael van der Mark (Honda).

Lantas bagaimana dengan 2 lomba WSBK 2017 di Thailand nanti? Apakah tim Aruba.it Ducati sudah memulai langkah mereka di Australia dengan kaki kanan?
“Chaz telah menunjukkan kecerdasan dan konsistensi, kami mengambil dua posisi finis berharga, Marco (Melandri) juga cepat. Itulah yang kita butuhkan untuk merebut gelar juara dunia. Dia mencoba untuk tetap dekat dengan Rea, tapi Kawasaki masih memiliki sesuatu yang lebih dari Paginale R di trek lurus. Meski begitu, kami ada di sana, hanya tertinggal 10 poin,” sembur bos Ducati WSBK, Ernesto Marinelli, seperti dalam wawancaranya dengan GPOne.

Kecepatan jadi batu sandungan utama Ducati. Apakah itu masih terjadi?
“Ada perbaikan dan kesenjangan telah ditutup antara kami dengan Kawasaki. Saya masih yakin bahwa musim ini jadi kejuaraan yang ketat, di mana kami perlu bekerja keras dari setiap race ke race lainnya. Setiap poin akan sangat krusial.”

Melandri mengambil podium pertama dalam debutnya dengan Ducati. Apakah dia mengejutkan Anda?
“Saya akan mengatakan tidak, karena dia telah menemukan rasa percaya diri yang tepat di atas Paginale R, ini seakan merupakan sekilas dari bakat hebatnya sebagai pembalap. Tentu saja kami kecewa dengan apa yang terjadi di Race 1 WSBK Australia 2017. Tapi saya yakin dia memiliki apa yang diperlukan untuk berada di posisi tiga teratas.”

Benarkah karakteristik Sirkuit Buriram tidak sesuai dengan Paginale R? Apakah itu berarti tim Ducati akan bertahan akhir pekan ini?
“Ini akan menjadi salah satu lintasan di mana kami tidak jadi favorit pemenang. Namun kami telah melihat bahwa di lintasan lurus, Ducati kini tidak terlalu jauh dari rival. Bagi kami, Thailand tidak menakutkan lagi. Dibandingkan dengan tahun lalu, kami akan lebih kompetitif tahun ini.”

Melandri tidak tahu trek Buriram. Berapa banyak itu akan mempengaruhinya?
“Saya pikir kita akan melihatnya berjuang dan bersaing lagi dengan barisan pembalap terdepan, seperti di Australia. Mungkin ini jadi lomba pertamanya di Thailand, namun lintasannya tidak terlalu sulit untuk dipelajari.”

Para Race 1 di WSBK Australia 2017, ada sedikit perselisihan antara Rea dan Davies atas kecepatan dari Kawasaki dan Ducati. Apa tanggapan Anda?
“Saya pikir itu adalah pertukaran pendapat, sebagian ditentukan oleh adrenalin lomba. Masing-masing menyatakan pendapat dan titik pandangnya sendiri.”
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8908 seconds (0.1#10.140)
pixels