Kalau Melihat Fakta Jumlah Pemirsa F1, Liberty Media Tersudut
A
A
A
SILVERSTONE - Jelang dimulainya seri pembuka Kejuaraan Dunia Formula Satu (F1) 2017 di Sirkuit Albert Park, Australia, akhir Maret. Ada keraguan muncul di pihak para pemegang kepentingan. Mampukah mereka mendongrak jumlah pemirsa televisi yang menonton ajang balap jet darat?
Ya, seperti dilaporkan oleh Motorsport. Rupanya jumlah pemirsa Formula 1 melalui saluran televisi Inggris mengalami penurunan sekitar 5,1 juta pemirsa, terendah dalam 12 tahun terakhir.
Pindahnya tayangan Formula 1 dari BBC ke Channel 4, dan dikombinasikan dengan musim sulit yang dilalui oleh jagoan lokal, Lewis Hamilton, diyakini menjadi dua faktor yang berkontribusi atas turunnya jumlah pemirsa di kawasan tersebut.
Berdasarkan laporan tahunan 'F1 Global Media' yang dikirimkan ke beberapa saluran televisi. Mengungkapkan bahwa hanya ada 21,8 juta permisa yang menyaksikan balap 'jet darat' selama tahun 2016.
Uniknya, meski kalender bertambah menjadi 21 balapan, terbanyak sepanjang sejarah. Penurunan lima juta pemirsa dari Inggris sudah termasuk dalam total penurunan pemirsa global yang jumlahnya mencapai sekitar 10 juta.
Jumlah pemirsa F1 dari seluruh dunia turun menjadi 390 juta pada 2016. Hal tersebut merupakan penurunan yang keenam kalinya secara berturut-turut.
Bahkan sejak berpindahnya mayoritas tayangan F1 dari FTA (Free-to-Air) ke saluran televisi berbayar pada awal dekade ini, jumlah pemirsa F1 turun sekitar 130 juta.
Nah, bagaimana Liberty Media? Apakah sebagai pemilik dan pengelola baru ajang ini, mereka mampu mendongkrak kembali popularitas F1 di mata pemirsa dunia pada 2017?
Ya, seperti dilaporkan oleh Motorsport. Rupanya jumlah pemirsa Formula 1 melalui saluran televisi Inggris mengalami penurunan sekitar 5,1 juta pemirsa, terendah dalam 12 tahun terakhir.
Pindahnya tayangan Formula 1 dari BBC ke Channel 4, dan dikombinasikan dengan musim sulit yang dilalui oleh jagoan lokal, Lewis Hamilton, diyakini menjadi dua faktor yang berkontribusi atas turunnya jumlah pemirsa di kawasan tersebut.
Berdasarkan laporan tahunan 'F1 Global Media' yang dikirimkan ke beberapa saluran televisi. Mengungkapkan bahwa hanya ada 21,8 juta permisa yang menyaksikan balap 'jet darat' selama tahun 2016.
Uniknya, meski kalender bertambah menjadi 21 balapan, terbanyak sepanjang sejarah. Penurunan lima juta pemirsa dari Inggris sudah termasuk dalam total penurunan pemirsa global yang jumlahnya mencapai sekitar 10 juta.
Jumlah pemirsa F1 dari seluruh dunia turun menjadi 390 juta pada 2016. Hal tersebut merupakan penurunan yang keenam kalinya secara berturut-turut.
Bahkan sejak berpindahnya mayoritas tayangan F1 dari FTA (Free-to-Air) ke saluran televisi berbayar pada awal dekade ini, jumlah pemirsa F1 turun sekitar 130 juta.
Nah, bagaimana Liberty Media? Apakah sebagai pemilik dan pengelola baru ajang ini, mereka mampu mendongkrak kembali popularitas F1 di mata pemirsa dunia pada 2017?
(sbn)