Saya Merasa Baik-baik Saja, Tapi Tidak Untuk Sepanjang Lomba
A
A
A
MELBOURNE - Salah satu pembalap F1 musim 2017 dari tim Sauber, Pascal Wehrlein, menjelaskan alasan yang memaksanya mundur dari F1 GP Australia 2017. Seperti diketahui, pembalap Jerman itu tidak mengikuti tes pramusim di Barcelona karena punggungnya cedera akibat kecelakaan di Race of Champions (ROC) di Miami beberapa pekan sebelumnya.
Meski Wehrlein turun di tes pramusim kedua di Spanyol, ia hanya mampu mengemudi setengah hari dan tidak menyelesaikan lebih dari 10 flying lap dalam satu kesempatan. Pada Kamis (23/3/2017), sejatinya ia dinyatakan fit oleh FIA untuk berlaga di akhir pekan ini. Tapi kemudian muncul kekhawatiran setelah menjalani dua sesi latihan Jumat (24/3/2017).
Ketika ditanya tentang bagaimana beberapa pembalap lain ada yang tetap membalap dan menahan rasa sakit, mantan rekan setim Rio Haryanto itu menjawab kepada Motorsport.
"Setiap situasi berbeda. Saya menderita cedera punggung dan saya tidak bisa berlatih sekeras yang saya inginkan. Itu saja. Saya tidak merasa nyaman untuk membalap akhir pekan ini.”
Ia menambahkan: "Saya rasa cedera itu terjadi sembilan pekan yang lalu, dan itulah saat di mana Anda harus bersiap-siap sebaik mungkin jelang musim balap. Cedera membuat saya mundur ke belakang, jelas, dan sekarang saya hanya mengejar (ketertinggalan).”
"Saya merasa semuanya baik-baik saja, tapi tidak untuk sepanjang jarak tempuh balapan. Anda belum pernah mengemudi di bawah kondisi balapan, dan kemarin di dalam mobil saat stint panjang Anda lebih merasakan (rasa sakit) daripada di tes atau stint pendek," imbuhnya.
Setelah Wehrlein mengabari tim Sauber tentang kekhawatirannya di briefing setelah FP2, Ferrari setuju untuk menggantikan dirinya dengan Antonio Giovinazzi. Team principal Sauber, Monisha Kaltenborn, yakin Wehrlein akan kembali di Grand Prix Tiongkok dan menghargai keputusan pembalap berusia 22 tahun itu.
"Bagi tim, apa yang dikatakan pembalap penting dan jika pembalap tidak siap 100 persen, kami tidak akan mengambil risiko yang tidak perlu di sini," tukas Kaltenborn.
Meski Wehrlein turun di tes pramusim kedua di Spanyol, ia hanya mampu mengemudi setengah hari dan tidak menyelesaikan lebih dari 10 flying lap dalam satu kesempatan. Pada Kamis (23/3/2017), sejatinya ia dinyatakan fit oleh FIA untuk berlaga di akhir pekan ini. Tapi kemudian muncul kekhawatiran setelah menjalani dua sesi latihan Jumat (24/3/2017).
Ketika ditanya tentang bagaimana beberapa pembalap lain ada yang tetap membalap dan menahan rasa sakit, mantan rekan setim Rio Haryanto itu menjawab kepada Motorsport.
"Setiap situasi berbeda. Saya menderita cedera punggung dan saya tidak bisa berlatih sekeras yang saya inginkan. Itu saja. Saya tidak merasa nyaman untuk membalap akhir pekan ini.”
Ia menambahkan: "Saya rasa cedera itu terjadi sembilan pekan yang lalu, dan itulah saat di mana Anda harus bersiap-siap sebaik mungkin jelang musim balap. Cedera membuat saya mundur ke belakang, jelas, dan sekarang saya hanya mengejar (ketertinggalan).”
"Saya merasa semuanya baik-baik saja, tapi tidak untuk sepanjang jarak tempuh balapan. Anda belum pernah mengemudi di bawah kondisi balapan, dan kemarin di dalam mobil saat stint panjang Anda lebih merasakan (rasa sakit) daripada di tes atau stint pendek," imbuhnya.
Setelah Wehrlein mengabari tim Sauber tentang kekhawatirannya di briefing setelah FP2, Ferrari setuju untuk menggantikan dirinya dengan Antonio Giovinazzi. Team principal Sauber, Monisha Kaltenborn, yakin Wehrlein akan kembali di Grand Prix Tiongkok dan menghargai keputusan pembalap berusia 22 tahun itu.
"Bagi tim, apa yang dikatakan pembalap penting dan jika pembalap tidak siap 100 persen, kami tidak akan mengambil risiko yang tidak perlu di sini," tukas Kaltenborn.
(sbn)