MotoGP 2017: Sejarah Persaingan di Sirkuit Termas de Rio Hondo
A
A
A
TERMAS DE RIO HONDO - Seri kedua MotoGP kembali digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Lintasan balap yang terletak di Argentina itu sudah tiga kali mengadakan lomba pacuan motor paling terkemuka di dunia ini.
Awalnya Argentina mengandalkan Sirkuit Autodromo de Buenos Aires. Tapi pemakaian sirkuit tersebut hanya bertahan hingga 1999. Setelah itu Argentina tidak lagi menjadi tuan rumah pentas MotoGP. Mereka sibuk berbenah sampai akhirnya kembali lagi di 2014 lalu.
Pada debutnya, Sirkuit Termas de Rio Hondo dikuasai pembalap asal Spanyol. Marc Marquez juara di kelas MotoGP dan Esteve Rabat di ajang Moto2. Sementara kelas Moto3 dirajai oleh pembalap Italia, Romano Fenati. Tapi pada kompetisi tersebut, Alex Marquez yang merupakan adik kandung dari Marc Marquez dapat meraih status runner up. Saat menyentuh garis finis, Marquez hanya berjarak 0,099 detik dari Fenati.
Hasil berbeda diraih sang kakak, Marc. Pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut menginjak podium tertinggi dengan keunggulan 1,8 detik dari sang runner up, Dani Pedrosa. Sementara tempat ketiga dihuni Jorge Lorenzo dan mereka semua sama-sama berasal dari Spanyol.
Setahun kemudian, dominasi pembalap Negeri Matador dapat diruntuhkan. Di ajang MotoGP, joki asal Italia dapat berjaya. Valentino Rossi finis terdepan, sementara Andrea Dovizioso menempel ketat di posisi dua.
Di pentas Moto2, GP Argentina 2015 jadi milik Johann Zarco yang berasal dari Prancis. Sedangkan di kelas Moto3, gelar juara jatuh ke pelukan Danny Kent, pembalap asal Inggris.
Di tahun berikutnya, Marc Marquez kembali membuktikan diri sebagai yang terbaik di lintasan 4,8 km ini. Ia juara dengan catatan waktu 34 menit 13.628 detik. Pembalap Repsol Honda itu unggul jauh dari Rossi yang finis di urutan dua. Marquez unggul 7,6 detik dari idolanya.
Tapi sayang, dominasi pembalap Spanyol tak terulang lagi di GP Argentina 2016. Sebab hanya Marquez yang berdiri di podium tertinggi. Pada kelas Moto2, bagian tersebut diinjak oleh Zarco. Sedangkan di Moto3 terjadi kejutan besar dimana pembalap Malaysia, Khairul Idham Pawi sukses memenangkan persaingan.
Melihat rekaman sejarah, wajar jika pembalap Spanyol kembali diunggulkan pada GP Argentina 2017. Khusus ajang MotoGP, Marquez sepertinya akan berusaha keras merebut kemenangan. Sebab pada seri pertama di Sirkuit Losail Qatar 26 Maret 2017 lalu, Marquez gagal mendapat podium. Dirinya harus puas finis di belakang Maverick Vinales, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi. Berbekal pengalaman dan semangat juang yang tinggi, pembalap bernomor 93 itu rasanya kembali diunggulkan pada balapan nanti.
Marquez kembali diuntungkan sebab Honda punya catatan bagus di Argentina. Sejauh ini pabraikan asal Jepang itu sudah 16 kali meraih gelar juara. Honda unggul jauh dari rival abadinya, Yamaha yang baru enam kali merebut kemenangan di Negeri Tango.
Tapi Marquez tetap patut berhati-hati sebab kini muncul ancaman baru bernama Maverick Vinales. Pembalap anyar Movistar Yamaha itu tampil mengesankan selama tes pramusim. Aksinya kian memikat perhatian orang saat menjuarai GP Qatar 2017. Selain itu Marquez juga harus ingat kalau Vinales berasal dari Spanyol. Jadi ada kemungkinan besar bagi MV25 untuk memenangkan lomba di negara Lionel Messi.
Awalnya Argentina mengandalkan Sirkuit Autodromo de Buenos Aires. Tapi pemakaian sirkuit tersebut hanya bertahan hingga 1999. Setelah itu Argentina tidak lagi menjadi tuan rumah pentas MotoGP. Mereka sibuk berbenah sampai akhirnya kembali lagi di 2014 lalu.
Pada debutnya, Sirkuit Termas de Rio Hondo dikuasai pembalap asal Spanyol. Marc Marquez juara di kelas MotoGP dan Esteve Rabat di ajang Moto2. Sementara kelas Moto3 dirajai oleh pembalap Italia, Romano Fenati. Tapi pada kompetisi tersebut, Alex Marquez yang merupakan adik kandung dari Marc Marquez dapat meraih status runner up. Saat menyentuh garis finis, Marquez hanya berjarak 0,099 detik dari Fenati.
Hasil berbeda diraih sang kakak, Marc. Pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut menginjak podium tertinggi dengan keunggulan 1,8 detik dari sang runner up, Dani Pedrosa. Sementara tempat ketiga dihuni Jorge Lorenzo dan mereka semua sama-sama berasal dari Spanyol.
Setahun kemudian, dominasi pembalap Negeri Matador dapat diruntuhkan. Di ajang MotoGP, joki asal Italia dapat berjaya. Valentino Rossi finis terdepan, sementara Andrea Dovizioso menempel ketat di posisi dua.
Di pentas Moto2, GP Argentina 2015 jadi milik Johann Zarco yang berasal dari Prancis. Sedangkan di kelas Moto3, gelar juara jatuh ke pelukan Danny Kent, pembalap asal Inggris.
Di tahun berikutnya, Marc Marquez kembali membuktikan diri sebagai yang terbaik di lintasan 4,8 km ini. Ia juara dengan catatan waktu 34 menit 13.628 detik. Pembalap Repsol Honda itu unggul jauh dari Rossi yang finis di urutan dua. Marquez unggul 7,6 detik dari idolanya.
Tapi sayang, dominasi pembalap Spanyol tak terulang lagi di GP Argentina 2016. Sebab hanya Marquez yang berdiri di podium tertinggi. Pada kelas Moto2, bagian tersebut diinjak oleh Zarco. Sedangkan di Moto3 terjadi kejutan besar dimana pembalap Malaysia, Khairul Idham Pawi sukses memenangkan persaingan.
Melihat rekaman sejarah, wajar jika pembalap Spanyol kembali diunggulkan pada GP Argentina 2017. Khusus ajang MotoGP, Marquez sepertinya akan berusaha keras merebut kemenangan. Sebab pada seri pertama di Sirkuit Losail Qatar 26 Maret 2017 lalu, Marquez gagal mendapat podium. Dirinya harus puas finis di belakang Maverick Vinales, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi. Berbekal pengalaman dan semangat juang yang tinggi, pembalap bernomor 93 itu rasanya kembali diunggulkan pada balapan nanti.
Marquez kembali diuntungkan sebab Honda punya catatan bagus di Argentina. Sejauh ini pabraikan asal Jepang itu sudah 16 kali meraih gelar juara. Honda unggul jauh dari rival abadinya, Yamaha yang baru enam kali merebut kemenangan di Negeri Tango.
Tapi Marquez tetap patut berhati-hati sebab kini muncul ancaman baru bernama Maverick Vinales. Pembalap anyar Movistar Yamaha itu tampil mengesankan selama tes pramusim. Aksinya kian memikat perhatian orang saat menjuarai GP Qatar 2017. Selain itu Marquez juga harus ingat kalau Vinales berasal dari Spanyol. Jadi ada kemungkinan besar bagi MV25 untuk memenangkan lomba di negara Lionel Messi.
(bep)