Sukses Kalahkan Musuh Bebuyutan, Ini Kata Marcus/Kevin
A
A
A
KUCHING - Penampilan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuat publik Stadion Perpaduan terhenyak. Dalam babak perempat final Malaysia Terbuka 2017, Marcus/Kevin menundukkan pasangan rangking satu dunia, Li Junhui/Liu Yuchen (China), dengan skor 7-21, 21-17, 21-17.
Marcus/Kevin awalnya tampil kurang meyakinkan saat harus kalah telak di game pertama. Namun di game kedua mereka mulai menunjukkan permainan mereka dan memberikan perlawanan pada Li/Liu. Di game kedua ini, Marcus/Kevin juga seringkali tertinggal, pada akhir game pun Li/Liu masih memimpin 17-4.
Tak mau menyerah begitu saja, Marcus/Kevin langsung bangkit dan merebut tujuh poin berturut-turut, mereka mengunci angka Li/Liu di poin 17.
Di game ketiga, Marcus/Kevin kembali tertinggal. Meskipun pertahanan Marcus/Kevin tak sekokoh biasanya, mereka mencoba untuk terus meraih angka demi angka dengan mengungguli bola-bola depan net. Lagi-lagi Marcus/Kevin memenangkan adu mental dengan Li/Liu dengan keluar dari tekanan dan balik unggul 17-16. Kala itu Marcus/Kevin sudah tak dapat dihetikan, mereka pun merebut game ketiga.
"Kami merasa lucky, tidak bisa dipungkiri faktor keberuntungan dalam pertandingan itu penting. Sebetulnya kami tidak mengubah strategi di game pertama, tetapi kami lebih siap dengan serangan lawan di game kedua dan ketiga," kata Marcus.
"Permainan yang kami terapkan sama saja, main no lob dan jangan angkat bola karena mereka tinggi-tinggi. Permainan depan Liu sedang bagus, tadi ngadu terus sama Kevin," tambahnya.
"Di game pertama memang kami tidak menemukan ritme permainan kami, shuttlecock yang dipakai lajunya kencang, jadi kami main net dan shuttlecock keangkat langsung diserang lawan. Kunci kemenangannya tadi adalah bertahan tak mau menyerah, mau ketinggalan berapapun pokoknya coba terus. Memang tadi kami sering berada dalam tekanan, tetapi kami tidak memikirkan menang, tapi gimana dapat poin satu demi satu," ujar Kevin.
Marcus/Kevin awalnya tampil kurang meyakinkan saat harus kalah telak di game pertama. Namun di game kedua mereka mulai menunjukkan permainan mereka dan memberikan perlawanan pada Li/Liu. Di game kedua ini, Marcus/Kevin juga seringkali tertinggal, pada akhir game pun Li/Liu masih memimpin 17-4.
Tak mau menyerah begitu saja, Marcus/Kevin langsung bangkit dan merebut tujuh poin berturut-turut, mereka mengunci angka Li/Liu di poin 17.
Di game ketiga, Marcus/Kevin kembali tertinggal. Meskipun pertahanan Marcus/Kevin tak sekokoh biasanya, mereka mencoba untuk terus meraih angka demi angka dengan mengungguli bola-bola depan net. Lagi-lagi Marcus/Kevin memenangkan adu mental dengan Li/Liu dengan keluar dari tekanan dan balik unggul 17-16. Kala itu Marcus/Kevin sudah tak dapat dihetikan, mereka pun merebut game ketiga.
"Kami merasa lucky, tidak bisa dipungkiri faktor keberuntungan dalam pertandingan itu penting. Sebetulnya kami tidak mengubah strategi di game pertama, tetapi kami lebih siap dengan serangan lawan di game kedua dan ketiga," kata Marcus.
"Permainan yang kami terapkan sama saja, main no lob dan jangan angkat bola karena mereka tinggi-tinggi. Permainan depan Liu sedang bagus, tadi ngadu terus sama Kevin," tambahnya.
"Di game pertama memang kami tidak menemukan ritme permainan kami, shuttlecock yang dipakai lajunya kencang, jadi kami main net dan shuttlecock keangkat langsung diserang lawan. Kunci kemenangannya tadi adalah bertahan tak mau menyerah, mau ketinggalan berapapun pokoknya coba terus. Memang tadi kami sering berada dalam tekanan, tetapi kami tidak memikirkan menang, tapi gimana dapat poin satu demi satu," ujar Kevin.
(mir)