Jonatan Christie Belajar Sabar dari Lin Dan
A
A
A
KUCHING - Kekalahan tak melulu membawa kerugian. Setidaknya, pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie banyak mengambil pelajaran atas kekalahannya dari Lin Dan di babak perempat final Malaysia Terbuka 2017 di Stadion Perpaduan, Kuching, Jumat (7/4/2017) malam.
Jonatan takluk tiga game 15-21, 21-14, dan 9-21, dalam tempo 63 menit. Menurut pria kelahiran Jakarta, 15 September 1997, Lin Dan tampil beda dibanding saat Jonatan mengalahkannya di Indonesia Terbuka 2016. (Baca juga: Jonatan Christie Terhenti di Tangan Lin Dan).
Jonatan menilai Lin Dan, yang memasuki usia 34 tahun pada 14 Oktober mendatang, tampil total. Pukulannya matang dan terlihat sangat berpengalaman. "Tidak mudah mendapat satu angka dari Lin Dan, harus banyak mengeluarkan tenaga," kata Jonatan dilansir laman resmi PBSI.
Strategi yang diterapkan Lin Dan juga matang. Dia melepas game kedua karena kecolongan di awal. "Jadi sepertinya Lin Dan bersiap untuk game ketiga saja, dengan melepas game kedua,” ungkap Jonatan.
“Dari pertemuan ini, banyak yang saya pelajari dari seorang Lin Dan. Sabar dalam bermain, tidak pernah terburu-buru mematikan bola, tetapi diolah dulu, fokus pukulan demi pukulan. Stroke-nya juga bagus, saya belajar darinya,” imbuh Jonatan.
"Pelatih saya bilang, ini batu loncatan saya untuk kejuaraan berikutnya. Ambil sebanyak mungkin pelajaran saat berhadapan dengan Lin Dan," kata Jonatan. "Pada awalnya saya sempat nervous ketemu Lin Dan lagi, tetapi saya anggap ini tantangan."
Jonatan takluk tiga game 15-21, 21-14, dan 9-21, dalam tempo 63 menit. Menurut pria kelahiran Jakarta, 15 September 1997, Lin Dan tampil beda dibanding saat Jonatan mengalahkannya di Indonesia Terbuka 2016. (Baca juga: Jonatan Christie Terhenti di Tangan Lin Dan).
Jonatan menilai Lin Dan, yang memasuki usia 34 tahun pada 14 Oktober mendatang, tampil total. Pukulannya matang dan terlihat sangat berpengalaman. "Tidak mudah mendapat satu angka dari Lin Dan, harus banyak mengeluarkan tenaga," kata Jonatan dilansir laman resmi PBSI.
Strategi yang diterapkan Lin Dan juga matang. Dia melepas game kedua karena kecolongan di awal. "Jadi sepertinya Lin Dan bersiap untuk game ketiga saja, dengan melepas game kedua,” ungkap Jonatan.
“Dari pertemuan ini, banyak yang saya pelajari dari seorang Lin Dan. Sabar dalam bermain, tidak pernah terburu-buru mematikan bola, tetapi diolah dulu, fokus pukulan demi pukulan. Stroke-nya juga bagus, saya belajar darinya,” imbuh Jonatan.
"Pelatih saya bilang, ini batu loncatan saya untuk kejuaraan berikutnya. Ambil sebanyak mungkin pelajaran saat berhadapan dengan Lin Dan," kata Jonatan. "Pada awalnya saya sempat nervous ketemu Lin Dan lagi, tetapi saya anggap ini tantangan."
(sha)