Malaysia Mundur dari F1, Turki Jadi Calon Kuat Pengganti
A
A
A
ISTANBUL - Hanya berselang beberapa pekan pasca pengumuman Malaysia takkan lagi menjadi tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Mobil Formula Satu (F1) mulai 2018. Turki kini disebut jadi calon kuat penggantinya.
Ya, seperti dilaporkan oleh Motorsport. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari ini (Selasa, 11/4/2017) telah menerima kedatangan CEO Formula 1, Chase Carey, di Kompleks Istana Kepresidenan Turki, Ankara.
Turki terakhir kali menggelar balapan F1 pada tahun 2011, yang saat itu dimenangi eks pembalap Red Bull, Sebastian Vettel.
Berdasarkan informasi dari sumber yang dimiliki Motorsport.com, pemerintahan Erdogan, yang saat ini tengah melakukan diskusi dengan Carey, berharap bisa kembali membawa balapan Grand Prix ke Sirkuit Intercity Istanbul Park pada tahun 2018.
Jika rencana tersebut bisa terealisasi, maka Turki akan bergabung bersama dua negara lainnya, Prancis dan Jerman, yang kembali masuk ke kalender ajang balap jet darat di tahun depan.
Sebelumnya Malaysia telah memastikan berhenti menggelar balapan F1 setelah tahun 2017. Pengumuman resmi mereka tak lagi menjadi tuan rumah gelaran F1 mulai tahun 2018 mendatang. Diberitakan oleh Bernama, setelah melaporkan keputusan itu secara langsung oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
Najib Razak mengatakan langkah itu perlu diambil karena keuntungan yang didapatkan dari penyelenggaraan F1 di Sirkuit Sepang tak sebanding dengan pengeluaran. “F1 membantu mempromosikan Malaysia sebagai tujuan olahraga kelas dunia, juga untuk mempromosikan Malaysia sebagai tujuan wisata internasional,” kata Najib.
“Keputusan ini diambi setelah mempertimbangkan laporan Sepang International Circuit (SIC) tentang pelaksanaan F1. Kerajaan terpaksa menanggung biaya pelaksanaan yang tinggi sementara hasil yang didapatkan, termasuk jumlah penonton dan wisatawan asing semakin menurun sejak beberapa tahun belakangan ini,” tambahnya.
Perlu diketahui, Malaysia tahun ini akan menjadi tuan rumah seri ke-15 pada 1 Oktober 2017 mendatang. “Pada 1999, hanya 16 negara yang menjadi tuan rumah termasuk dua negara Asia, Malaysia dan Singapura. Tetapi saat ini, jumlah tuan rumah mencapai 21 negara,” beber Najib lagi.
Kemudian Najib mengatakan Malaysia akan mengalihkan dana untuk event motorsport lain seperti MotoGP dan Go-Kart. Sirkuit Sepang akan tetap digunakan untuk balapan MotoGP dan balapan tingkat nasional lainnya. Adapun, Najib mengatakan Petronas akan terus menjadi sponsor Mercedes AMG Petronas di F1. Hal ini dilakukan untuk startegi promosi tingkat internasional.
Ya, seperti dilaporkan oleh Motorsport. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari ini (Selasa, 11/4/2017) telah menerima kedatangan CEO Formula 1, Chase Carey, di Kompleks Istana Kepresidenan Turki, Ankara.
Turki terakhir kali menggelar balapan F1 pada tahun 2011, yang saat itu dimenangi eks pembalap Red Bull, Sebastian Vettel.
Berdasarkan informasi dari sumber yang dimiliki Motorsport.com, pemerintahan Erdogan, yang saat ini tengah melakukan diskusi dengan Carey, berharap bisa kembali membawa balapan Grand Prix ke Sirkuit Intercity Istanbul Park pada tahun 2018.
Jika rencana tersebut bisa terealisasi, maka Turki akan bergabung bersama dua negara lainnya, Prancis dan Jerman, yang kembali masuk ke kalender ajang balap jet darat di tahun depan.
Sebelumnya Malaysia telah memastikan berhenti menggelar balapan F1 setelah tahun 2017. Pengumuman resmi mereka tak lagi menjadi tuan rumah gelaran F1 mulai tahun 2018 mendatang. Diberitakan oleh Bernama, setelah melaporkan keputusan itu secara langsung oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
Najib Razak mengatakan langkah itu perlu diambil karena keuntungan yang didapatkan dari penyelenggaraan F1 di Sirkuit Sepang tak sebanding dengan pengeluaran. “F1 membantu mempromosikan Malaysia sebagai tujuan olahraga kelas dunia, juga untuk mempromosikan Malaysia sebagai tujuan wisata internasional,” kata Najib.
“Keputusan ini diambi setelah mempertimbangkan laporan Sepang International Circuit (SIC) tentang pelaksanaan F1. Kerajaan terpaksa menanggung biaya pelaksanaan yang tinggi sementara hasil yang didapatkan, termasuk jumlah penonton dan wisatawan asing semakin menurun sejak beberapa tahun belakangan ini,” tambahnya.
Perlu diketahui, Malaysia tahun ini akan menjadi tuan rumah seri ke-15 pada 1 Oktober 2017 mendatang. “Pada 1999, hanya 16 negara yang menjadi tuan rumah termasuk dua negara Asia, Malaysia dan Singapura. Tetapi saat ini, jumlah tuan rumah mencapai 21 negara,” beber Najib lagi.
Kemudian Najib mengatakan Malaysia akan mengalihkan dana untuk event motorsport lain seperti MotoGP dan Go-Kart. Sirkuit Sepang akan tetap digunakan untuk balapan MotoGP dan balapan tingkat nasional lainnya. Adapun, Najib mengatakan Petronas akan terus menjadi sponsor Mercedes AMG Petronas di F1. Hal ini dilakukan untuk startegi promosi tingkat internasional.
(sbn)