Calon Alternatif Ketum KONI DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Tidak kunjungnya petahana Raja Sapta Ervian menyatakan maju kembali memimpin KONI Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2021 di arena Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) yang akan berlangsung pada 29 April 2017, tak tertutup kemungkinan muncul calon alternatif.
Nama Dody Rahmadi Amar digadang-gadang sebagai figur yang paling pas untuk menakhodai KONI Provinsi DKI menggantikan posisi Raja Sapta Ervian atau yang biasa disapa Eyi, bila yang bersangkutan tak jadi maju di Musprov nanti.
“Ya, kami masih menunggu kepastian dari Eyi, apakah Beliau akan maju kembali atau tidak? Jadi untuk saat ini saya memposisikan diri sebagai calon alternatif. Kalau Eyi maju tentu akan kami dukung dan saya tidak maju,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Forki (Federasi Olahraga Karatedo Indonesia) DKI dalam keterangan tertulis.
Untuk mendapat kepastian itu, Dody berencana menemui Eyi dalam waktu dekat ini. “Biar terang benderang mendapat kepastian langsung dari yang bersangkutan. Kalau tidak maju maka saya menegaskan diri untuk maju dan meneruskan kepemimpinan beliau yang sudah bagus dalam memajukan KONI DKI. Meski baru dua tahun Eyi memimpin menggantikan Ibu Winny,” jelasnya.
Terkait dukungan dari cabang olahraga (Cabor), kata pengusaha ini, pihaknya sudah menjalin komunikasi secarai intens. “Semua pengurus Cabor adalah teman saya. Mereka tidak asing lagi bagi saya. Saya kerap berkomunikasi,” bebernya.
Seperti diketahui, salah satu syarat menjadi calon Ketum KONI DKI adalah mendapat dukungan minimal 25 dukungan dari Cabor maupun KONI Wilayah dan Badan Fungsional. Selain itu, seorang calon memiliki prestasi dalam memajukan olahraga khususnya DKI.
Dody Rahmadi Amar sendiri memiliki prestasi yang cukup gemilang dalam memimpin Pengprov FORKI DKI. Tercatat karateka DKI mampu berjaya di PON 2016 Jawa Barat dengan menyabet tiga medali emas. Selain itu, di arena Piala Mendagri yang baru-baru ini berlangsung di Lampung DKI tampil sebagai juara umum.
Nama Dody Rahmadi Amar digadang-gadang sebagai figur yang paling pas untuk menakhodai KONI Provinsi DKI menggantikan posisi Raja Sapta Ervian atau yang biasa disapa Eyi, bila yang bersangkutan tak jadi maju di Musprov nanti.
“Ya, kami masih menunggu kepastian dari Eyi, apakah Beliau akan maju kembali atau tidak? Jadi untuk saat ini saya memposisikan diri sebagai calon alternatif. Kalau Eyi maju tentu akan kami dukung dan saya tidak maju,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Forki (Federasi Olahraga Karatedo Indonesia) DKI dalam keterangan tertulis.
Untuk mendapat kepastian itu, Dody berencana menemui Eyi dalam waktu dekat ini. “Biar terang benderang mendapat kepastian langsung dari yang bersangkutan. Kalau tidak maju maka saya menegaskan diri untuk maju dan meneruskan kepemimpinan beliau yang sudah bagus dalam memajukan KONI DKI. Meski baru dua tahun Eyi memimpin menggantikan Ibu Winny,” jelasnya.
Terkait dukungan dari cabang olahraga (Cabor), kata pengusaha ini, pihaknya sudah menjalin komunikasi secarai intens. “Semua pengurus Cabor adalah teman saya. Mereka tidak asing lagi bagi saya. Saya kerap berkomunikasi,” bebernya.
Seperti diketahui, salah satu syarat menjadi calon Ketum KONI DKI adalah mendapat dukungan minimal 25 dukungan dari Cabor maupun KONI Wilayah dan Badan Fungsional. Selain itu, seorang calon memiliki prestasi dalam memajukan olahraga khususnya DKI.
Dody Rahmadi Amar sendiri memiliki prestasi yang cukup gemilang dalam memimpin Pengprov FORKI DKI. Tercatat karateka DKI mampu berjaya di PON 2016 Jawa Barat dengan menyabet tiga medali emas. Selain itu, di arena Piala Mendagri yang baru-baru ini berlangsung di Lampung DKI tampil sebagai juara umum.
(aww)