Kesulitan Regenerasi Atlet, PB POSSI Genjot Latihan dan Kejuaraan
A
A
A
BANDUNG - Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) mengaku memiliki kesulitan dalam mencari bibit atlit muda di sejumlah daerah. Pasalnya, masyarakat di Tanah Air masih belum cukup familiar dengan cabang olahraga menyelam meski resmi dibentuk pada 1977 lalu sebagai induk organisasi selam Indonesia.
Hal itu tak lepas dari kesan eksklusif karena di Indonesia, untuk menekuni olahraga ini dana yang dibutuhkan tergolong tinggi karena alat maupun lokasi untuk berlatih dan bertanding bersifat khusus.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB POSSI Aditya Vilyanto menuturkan agar pencarian atlet ini bisa optimal, pihaknya mulai membuka pelatihan dan pembinaan dengan menggandeng organisasi masyarakat dan lembaga lainnya.
"Intinya kami ingin terlebih dulu bagaimana cara mempopulerkan cabor ini kepada masyarakat di Indonesia," ujarnya di sela Pelatihan Dasar Menyelam di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Minggu (16/4/2017).
Selain itu, lanjut Aditya, PB POSSI yang saat ini memiliki 34 pengurus di tingkat provinsi akan rutin menggelar kejuaraan baik itu di daerah atau tinggat nasional. Tujuannya agar lebih mudah menjaring atlit.
"Apalagi sesuai regulasi yang pemerintah canangkan hadirnya poros maritim. Itu jadi tanggung jawab POSSI dalam membina, mendidik, melatih terkait kemaritiman (kelautan)," ungkapnya.
Aditya tak menampik alokasi dana yang dikucurkan untuk pengembangan cabor selam masih kurang. Karena, pemerintah akan mempriotitaskan anggaran untuk cabor yang dinilai lebih banyak memberikan prestasi.
"Tapi kami dari POSSI tak ingin masalah itu berdampak kepada prestasi atlit selam. Beberapa cabor lain juga kan banyak yang berprestasi namun dari sisi dukungan anggaran kurang," katanya.
Ditambahkan Aditya, sebagai upaya dalam memperkenalkan olahraga selam, pengurus PB POSSI ikut memberikan pelatihan sejak Jumat (14/4/2017) sampai Minggu (16/4/2017) kepada organisasi kepemudaan Muhammadiyah.
Bukan hanya itu, pihaknya juga ikut memberi bekal mengenai pengetahuan bela negara. “Tidak hanya cara menyelam yang baik tapi harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Jadi butuh mental yang bagus bukan hanya mental menyelam saja,” tegasnya.
Salah seorang peserta dari Sulawesi Selatan, Siswanto Rawalih yang begitu antusias dengan program POSSI sangat mengapresiasi pelatihan terkait pengetahuan dasar menyelam. Terlebih, dalam kegiatan itu para peserta mendapat pemahaman tentang wawasan nusantara terutama di bawah laut dan belanegara.
"Program ini saya pikir bagus. Bisa ikut menarik minat masyarakat mau bergabung dan menjadi atlit olahraga selam yang memang jika dibandingkan tidak sepopuler cabor lain," katanya.
Hal itu tak lepas dari kesan eksklusif karena di Indonesia, untuk menekuni olahraga ini dana yang dibutuhkan tergolong tinggi karena alat maupun lokasi untuk berlatih dan bertanding bersifat khusus.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB POSSI Aditya Vilyanto menuturkan agar pencarian atlet ini bisa optimal, pihaknya mulai membuka pelatihan dan pembinaan dengan menggandeng organisasi masyarakat dan lembaga lainnya.
"Intinya kami ingin terlebih dulu bagaimana cara mempopulerkan cabor ini kepada masyarakat di Indonesia," ujarnya di sela Pelatihan Dasar Menyelam di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Minggu (16/4/2017).
Selain itu, lanjut Aditya, PB POSSI yang saat ini memiliki 34 pengurus di tingkat provinsi akan rutin menggelar kejuaraan baik itu di daerah atau tinggat nasional. Tujuannya agar lebih mudah menjaring atlit.
"Apalagi sesuai regulasi yang pemerintah canangkan hadirnya poros maritim. Itu jadi tanggung jawab POSSI dalam membina, mendidik, melatih terkait kemaritiman (kelautan)," ungkapnya.
Aditya tak menampik alokasi dana yang dikucurkan untuk pengembangan cabor selam masih kurang. Karena, pemerintah akan mempriotitaskan anggaran untuk cabor yang dinilai lebih banyak memberikan prestasi.
"Tapi kami dari POSSI tak ingin masalah itu berdampak kepada prestasi atlit selam. Beberapa cabor lain juga kan banyak yang berprestasi namun dari sisi dukungan anggaran kurang," katanya.
Ditambahkan Aditya, sebagai upaya dalam memperkenalkan olahraga selam, pengurus PB POSSI ikut memberikan pelatihan sejak Jumat (14/4/2017) sampai Minggu (16/4/2017) kepada organisasi kepemudaan Muhammadiyah.
Bukan hanya itu, pihaknya juga ikut memberi bekal mengenai pengetahuan bela negara. “Tidak hanya cara menyelam yang baik tapi harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Jadi butuh mental yang bagus bukan hanya mental menyelam saja,” tegasnya.
Salah seorang peserta dari Sulawesi Selatan, Siswanto Rawalih yang begitu antusias dengan program POSSI sangat mengapresiasi pelatihan terkait pengetahuan dasar menyelam. Terlebih, dalam kegiatan itu para peserta mendapat pemahaman tentang wawasan nusantara terutama di bawah laut dan belanegara.
"Program ini saya pikir bagus. Bisa ikut menarik minat masyarakat mau bergabung dan menjadi atlit olahraga selam yang memang jika dibandingkan tidak sepopuler cabor lain," katanya.
(bep)