Beban Berat Ada di Kaki Marcus Rashford
A
A
A
MANCHESTER - Manchester United mendapat kabar buruk. Zlatan Ibrahimovic yang sering mereka andalkan sebagai mesin gol kini harus terbaring di ruang medis karena cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan Posterior Cruciate Ligament (PCL).
Cedera itu didapat Ibra saat MU menghadapi Anderlecht di leg kedua perempat final Liga Europa, Jumat (21/4/2017) dini hari WIB. Menurut prediksi, Ibra bisa absen panjang. Untuk memulihkan kondisinya hingga 100%, sang pemain harus istirahat sampai Januari 2018.
Kabar ini tentunya buruk untuk MU. Sebab sosok Ibra sangat diandalkan dan itu sudah terbukti sepanjang musim ini berlangsung. Striker kebangsaan Swedia tersebut sudah mencetak 28 gol dari 46 penampilannya di musim 2016/2017.
Tanpa Ibra, MU masih memiliki tiga striker lain. Mereka adalah Anthony Martial, Wayne Rooney dan Marcus Rashford. Namun Martial dan Rooney tampil tidak konsisten di musim ini. Otomatis MU kini berharap banyak pada Rashford yang baru dua musim melakoni debut di pentas profesional.
Untungnya pemain 19 tahun itu tidak mengalami demam panggung. Rashford mampu menjawab kepercayaan pelatih dengan torehan 10 gol dari 44 penampilannya sepanjang berlangsungnya kompetisi musim ini.
"Beberapa pemain tidak mengerti apa yang saya inginkan. Tapi Marcus bisa melakukannya," ucap pelatih MU, Jose Mourinho.
"Dia bermain dengan baik dan kemampuannya terus berkembang. Saya percaya dia bakal menjelma jadi pemain besar," tambah Mourinho yang dikutip dari Sky Sports.
Rashford tak hanya bermain sebagai penyerang murni. Ia bisa ditempatkan sebagai winger atau penyerang sayap. Kemampuannya ini menjadi nilai lebih sebab Mourinho sering tidak berpatok pada satu strategi di setiap pertandingan.
Cedera itu didapat Ibra saat MU menghadapi Anderlecht di leg kedua perempat final Liga Europa, Jumat (21/4/2017) dini hari WIB. Menurut prediksi, Ibra bisa absen panjang. Untuk memulihkan kondisinya hingga 100%, sang pemain harus istirahat sampai Januari 2018.
Kabar ini tentunya buruk untuk MU. Sebab sosok Ibra sangat diandalkan dan itu sudah terbukti sepanjang musim ini berlangsung. Striker kebangsaan Swedia tersebut sudah mencetak 28 gol dari 46 penampilannya di musim 2016/2017.
Tanpa Ibra, MU masih memiliki tiga striker lain. Mereka adalah Anthony Martial, Wayne Rooney dan Marcus Rashford. Namun Martial dan Rooney tampil tidak konsisten di musim ini. Otomatis MU kini berharap banyak pada Rashford yang baru dua musim melakoni debut di pentas profesional.
Untungnya pemain 19 tahun itu tidak mengalami demam panggung. Rashford mampu menjawab kepercayaan pelatih dengan torehan 10 gol dari 44 penampilannya sepanjang berlangsungnya kompetisi musim ini.
"Beberapa pemain tidak mengerti apa yang saya inginkan. Tapi Marcus bisa melakukannya," ucap pelatih MU, Jose Mourinho.
"Dia bermain dengan baik dan kemampuannya terus berkembang. Saya percaya dia bakal menjelma jadi pemain besar," tambah Mourinho yang dikutip dari Sky Sports.
Rashford tak hanya bermain sebagai penyerang murni. Ia bisa ditempatkan sebagai winger atau penyerang sayap. Kemampuannya ini menjadi nilai lebih sebab Mourinho sering tidak berpatok pada satu strategi di setiap pertandingan.
(bep)