Tali Asih Peparnas XV 2016 Cair, Ninik Panahan Penerima Terbanyak

Kamis, 27 April 2017 - 04:00 WIB
Tali Asih Peparnas XV 2016 Cair, Ninik Panahan Penerima Terbanyak
Tali Asih Peparnas XV 2016 Cair, Ninik Panahan Penerima Terbanyak
A A A
YOGYAKARTA - Dana tali asih atlet Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) peraih medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 akhirnya cair. Adalah atlet cabang olahraga (cabor) panahan V, Ninik Umardyani, yang menjadi penerima tertinggi dengan nilai nominal Rp325 juta, usai menorehkan empat medali emas dalam ajang tersebut. Terutama melalui nomor ronde recurve aduan perorangan open putri, ronde recurve total perorangan putri, ronde nasional aduan mix team, dan ronde recurve aduan double mix team.

Tak hanya itu, dua atlet cabor tenis lapangan dan catur yakni Ndaru Padma Putri dan Gayuh Satriyo, juga menerima bonus terbesar di urutan kedua dengan Rp 250 juta. Di cabor itu, Ndaru berhasil mendulang tiga emas di nomor tenis lapangan tunggal pemula putri, ganda pemula putri, serta ganda campuran quad putra dan pemula putri. Sedangkan Gayuh sukses mengumpulkan dua emas dan satu perak lewat nomor catur perorangan tuna netra B2/B3 putra, standar perorangan tuna netra B2/B3 putra, serta blind chess open putra.

"Sangat bersyukur ketika mendapatkan kabar dana itu (akan) cair pada hari Kamis (27/4), karena memang Rabu (25/4) baru penyelesaian administrasi (di GOR Amongrogo Yogyakarta). Rencana mau beli tanah dan bangun rumah entah di Sleman atau Bantul, untuk investasi ketika pensiun nanti. Sebelumnya juga membangun rumah untuk ditinggali setelah mendapatkan penghargaan dari Kemenpora Rp 100 juta pada tahun 2009 lalu. Berusaha untuk terus berprestasi dan mengumpulkan itu," ujar Ninik kepada Koran Sindo Yogya.

Untuk mewujudkan hal itu, ibu dua anak itu kini tengah menjalani persiapan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) proyeksi Asean Paragames 2017 maupun Asian Paragames 2018 di Kota Surakarta. Dan terus meningkatkan kemampuannya guna meraih medali emas, salah satunya dengan mengikuti sejumlah kejuaraan.

Terakhir, atlet kelahiran Yogyakarta 30 November 1966 ini, menjalani try out dalam World Archery di Thailand pada akhir Maret 2017 lalu, dan meraih satu perak satu perunggu untuk nomor recurve perorangan putri dan mix recurve. Pada 14 Mei 2017 mendatang, Ninik juga akan mengikuti Surabaya Open. Di event ini dia yang termasuk klasifikasi tuna daksa bawah, berharap dapat kian mengasah kemampuannya, dan bersaing dengan atlet normal dari Indonesia maupun luar negeri. Di sisi lain, keikutsertaannya kali ini juga menjadi upaya untuk mencari poin dan ranking menuju olimpiade.

Sedangkan Gayuh Satriyo usai mendapat kabar akan menerima bonus, mengatakan: "Rencananya untuk tabungan masa depan, mungkin bisa untuk melanjutkan pendidikan atau yang lain. Karena saat ini masih fokus dengan persiapan Pelatnas yang baru pertama kali saya ikuti. Berharap bisa berprestasi di level internasional."

Lain halnya dengan keinginan Ndaru yang pada kesempatan kali ini, tali asih yang diterima akan dipergunakan untuk memperbaiki kediaman keluarganya yang berada di Sudimoro Timbulharjo Sewon Bantul. Akibat bencana gempa yang melanda DIY pada tahun 2006 lalu, rumah milik keluarga luluh lantak dan belum 100 persen diperbaiki.

Adapun selain atlet, pelatih juga berkesempatan menerima tali asih. Adalah M Jaka Suryanto dan Ciek Den Patra dari cabor tenis lapangan yang menjadi penerima terbanyak dengan nilai nominal masing-masing Rp 107,5 juta. Keduanya berhasil mengantarkan anak didiknya meraih 6 medali emas 1 perak 5 perunggu dalam Peparnas XV 2016 Jawa Barat lalu.

Kepala Subbag Keuangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Priyo Santoso, mengemukakan, untuk besaran nilai medali emas atlet perorangan diganjar Rp 100 juta, perak Rp Rp 50 juta, dan perunggu Rp 30 juta. Bagi peraih medali ganda dua orang maka akan mendapatkan 75 persen dari besaran utama, misal untuk medali emas maka masing-masing mendapatkan Rp 75 juta, perak Rp 37,5 juta, dan perunggu Rp 22,5 juta.

Kemudian untuk peraih medali beregu 3-4 orang mendapatkan 50 persen dari besaran utama. Beregu 5-8 orang mendapatkan 30 persen, dan beregu lebih dari delapan orang mendapatkan 20 persen dati besaran utama. Sedangkan untuk pelatih diganjar Rp 25 juta untuk setiap keping emas, Rp 15 juta untuk perak, dan Rp 10 juta untuk perunggu. Jumlah ini bisa berlipat seiring dengan perolehan medali yang diraih anak didik.

"Dalam satu sampai dua hari ini dana cair langsung ke rekening masing-masing (baik atlet maupun pelatih). Di GOR Amongrogo, Rabu (25/4), memang baru pendataan dan penyelesaian administrasi," beber Priyo Santoso.

Seperti diketahui, dalam Peparnas XV 2016 Jawa Barat lalu kontingen DIY berhasil menempati peringkat 9 dengan 15 emas 16 perak 30 perunggu. Prestasi ini meningkat dibandingkan PEPARNAS XIV 2012 Riau sebelumnya yang hanya mampu mengoleksi 10 emas 16 perak 17 perunggu.

Tak hanya itu, peringkat DIY naik dari peringkat 13 ke peringkat 9. Selain penyerahan penghargaan bagi 52 atlet dan 20 pelatih National Paralympic Committee (NPC) DIY, pada Selasa (25/4) sebanyak 452 atlet dan pelatih yang berprestasi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PPLP, Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) dan Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) juga turut mendapatkan penghargaan serupa. Untuk peraih juara satu, dua dan tiga dalam Kejurnas PPLP dan Pospenas, masing-masing atlet mendapatkan Rp 10 juta, Rp 7,5 juta, dan Rp 5 juta. Sedangkan peraih juara di Popwil mendapatkan Rp 6 juta, Rp 5 juta, dan Rp 4 juta.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0040 seconds (0.1#10.140)