Jurus Calon Ketum KONI DKI Jakarta Rebut Juara Umum PON 2020
A
A
A
JAKARTA - Calon Ketua Umum KONI DKI Jakarta Dody Rahmadi Amar menyiapkan jurus untuk membangkitkan prestasi atlet demi merebut kembali titel juara umum PON 2020 di Papua. Dalam uji publik yang dilakukan calon ketua umum KONI DKI Jakarta di Hotel Century, Kamis (27/4/2017), Dody memaparkan visi dan misinya untuk mewujudkan ambisi DKI Jakarta untuk berjaya di Tanah Papua.
Dengan visi ’’Membawa Prestasi Olahraga Jakarta Menuju Pentas Dunia’’, Dody berjanji merangkul semua stakeholder untuk memajukan olahraga Jakarta. Dalam paparannya, ada sembilan misi yang diusung Dody untuk membangkitkan prestasi olahraga di Jakarta.
’’Tentunya, ini perlu bangunan kuat, komitmen yang kuat di antara semua pihak stakeholder baik KONI, Cabor, legislatif maupun eksekutif,’’kata Dody di Jakarta.
Dody mengakui jika dirinya membutuhkan kesamaan visi dan misi dari semua stakeholder di Jakarta. Menurut dia, Jakarta harus menjadi satu kesatuan untuk bisa menjadi juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
’’Kita tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa bekerja sendiri. Nah, hal inilah yang coba kita tawarkan kepada stakeholder. Mari kita bersama-sama, mumpung masih tiga tahun lagi, kita targetkan bersama-sama, satukan napas, satu irama, satu frekuensi, satu bangunan yang kuat agar juara umum PON 2020 dapat kita capai,’’papar Dody di Jakarta.
Dody juga mengingatkan pentingnya memperkuat komunikasi dengan stakeholder dan membentuk tim asistensi PON Papua 2020. Ketua Umum Forki DKI Jakarta itu berjanji tidak akan membedakan mana cabang olahraga dalam pembinaan.
Dody menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Provinsi KONI DKI Jakarta pada 29 April 2017. Dody menjadi satu-satunya calon ketum yang memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) selama masa pendaftaran.
Sejatinya, ada satu nama calon ketum yang ikut bertarung dalam bursa, yakni Yudi Suyoto. Namun, TPP memutuskan mendiskualifikasi setelah Yudi tidak melengkapi persyaratan yang diminta hingga berakhirnya batas waktu yang ditentukan 25 April 2017.
Dengan visi ’’Membawa Prestasi Olahraga Jakarta Menuju Pentas Dunia’’, Dody berjanji merangkul semua stakeholder untuk memajukan olahraga Jakarta. Dalam paparannya, ada sembilan misi yang diusung Dody untuk membangkitkan prestasi olahraga di Jakarta.
’’Tentunya, ini perlu bangunan kuat, komitmen yang kuat di antara semua pihak stakeholder baik KONI, Cabor, legislatif maupun eksekutif,’’kata Dody di Jakarta.
Dody mengakui jika dirinya membutuhkan kesamaan visi dan misi dari semua stakeholder di Jakarta. Menurut dia, Jakarta harus menjadi satu kesatuan untuk bisa menjadi juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
’’Kita tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa bekerja sendiri. Nah, hal inilah yang coba kita tawarkan kepada stakeholder. Mari kita bersama-sama, mumpung masih tiga tahun lagi, kita targetkan bersama-sama, satukan napas, satu irama, satu frekuensi, satu bangunan yang kuat agar juara umum PON 2020 dapat kita capai,’’papar Dody di Jakarta.
Dody juga mengingatkan pentingnya memperkuat komunikasi dengan stakeholder dan membentuk tim asistensi PON Papua 2020. Ketua Umum Forki DKI Jakarta itu berjanji tidak akan membedakan mana cabang olahraga dalam pembinaan.
Dody menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Provinsi KONI DKI Jakarta pada 29 April 2017. Dody menjadi satu-satunya calon ketum yang memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) selama masa pendaftaran.
Sejatinya, ada satu nama calon ketum yang ikut bertarung dalam bursa, yakni Yudi Suyoto. Namun, TPP memutuskan mendiskualifikasi setelah Yudi tidak melengkapi persyaratan yang diminta hingga berakhirnya batas waktu yang ditentukan 25 April 2017.
(aww)