WSBK Belanda 2017: Momen Sedih dan Senang Tim Ducati
A
A
A
ASSEN - Bersuka cita merayakan keberhasilan podium ketiga Marco Melandri, tapi tim Aruba.it Racing Ducati juga bersedih atas kegagalan finis yang dialami Chaz Davies pada Race 1 Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2017 di Sirkuit Assen akhir pekan lalu.
Ya, Melandri melanjutkan performa mengesankan pada awal musim ini, dengan keberhasilan merebut podium ketiga di WSBK Belanda 2017. Walaupun tak dipungkiri, salah satu penyebabnya berkat Davies yang tidak finis balapan di Race 1, Sabtu (29/4).
Tetap saja, apresiasi patut disematkan kepada pembalap Italia tersebut, mengingat Melandri bahkan tak pernah masuk tiga besar sepanjang sesi latihan hingga kualifikasi.
“Pagi sebelum balapan, saya tidak menyangka finis di podium. Kami kesulitan di FP3, dan untuk finis lima besar juga tidak akan mudah. Tapi tim melakukan pekerjaan hebat dan mengubah beberapa hal sebelum kualifikasi, di mana saya mendapatkan feeling dengan motor,” tutur Melandri seperti dilaporkan Motorsport.
“Pada awal balapan, kami cukup cepat, tapi kecepatan kami lalu tidak cukup kuat untuk bertahan di tiga besar. Jadi, saya memilih untuk tidak mengambil terlalu banyak risiko. Saya minta maaf kepada Chaz. Dia benar-benar tidak beruntung. Tapi saya juga senang atas hasil yang kami raih. Kami akan mencoba meningkatkan untuk balapan berikut,” imbuh pembalap dari Italia itu.
Nah jika Melandri bergembira, maka tentu lain halnya dengan Davies. Berpeluang besar memenangi balapan, yang mana memimpin sejak awal lap, pembalap Wales itu dipaksa tidak dapat menyelesaikan balapan. Ducati Panigale R yang dikendarainya diterpa masalah mekanis, tepat pada dua lap terakhir.
Tidak hanya gagal membawa pulang poin, Davies juga harus menerima kenyataan sang rival utama, Jonathan Rea melaju mulus untuk meraih kemenangan keenam di Sirkuit Assen.
“Itu balapan yang bagus. Saya mendapatkan ritme di depan dan kecepatan juga kuat, terutama pada lap-lap awal. Kami masih sedikit kesulitan di beberapa area dan saya tidak ingin membuat kesalahan. Jadi, saya mencoba untuk membawa pertarungan pada lap terakhir,” ujar Davies.
“Sayangnya, kami terhenti. Cukup mengecewakan, karena jika tidak mengalami masalah, saya pikir itu akan menjadi pertarungan pedas untuk ditonton. Apapun, itu adalah balapan yang baik. Kami harus membuat perubahan penting dan semoga bisa bertarung demi kemenangan lagi pada lomba berikutnya (WSBK Italia 2017 di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, 13-14 Mei),” tukasnya.
Ya, Melandri melanjutkan performa mengesankan pada awal musim ini, dengan keberhasilan merebut podium ketiga di WSBK Belanda 2017. Walaupun tak dipungkiri, salah satu penyebabnya berkat Davies yang tidak finis balapan di Race 1, Sabtu (29/4).
Tetap saja, apresiasi patut disematkan kepada pembalap Italia tersebut, mengingat Melandri bahkan tak pernah masuk tiga besar sepanjang sesi latihan hingga kualifikasi.
“Pagi sebelum balapan, saya tidak menyangka finis di podium. Kami kesulitan di FP3, dan untuk finis lima besar juga tidak akan mudah. Tapi tim melakukan pekerjaan hebat dan mengubah beberapa hal sebelum kualifikasi, di mana saya mendapatkan feeling dengan motor,” tutur Melandri seperti dilaporkan Motorsport.
“Pada awal balapan, kami cukup cepat, tapi kecepatan kami lalu tidak cukup kuat untuk bertahan di tiga besar. Jadi, saya memilih untuk tidak mengambil terlalu banyak risiko. Saya minta maaf kepada Chaz. Dia benar-benar tidak beruntung. Tapi saya juga senang atas hasil yang kami raih. Kami akan mencoba meningkatkan untuk balapan berikut,” imbuh pembalap dari Italia itu.
Nah jika Melandri bergembira, maka tentu lain halnya dengan Davies. Berpeluang besar memenangi balapan, yang mana memimpin sejak awal lap, pembalap Wales itu dipaksa tidak dapat menyelesaikan balapan. Ducati Panigale R yang dikendarainya diterpa masalah mekanis, tepat pada dua lap terakhir.
Tidak hanya gagal membawa pulang poin, Davies juga harus menerima kenyataan sang rival utama, Jonathan Rea melaju mulus untuk meraih kemenangan keenam di Sirkuit Assen.
“Itu balapan yang bagus. Saya mendapatkan ritme di depan dan kecepatan juga kuat, terutama pada lap-lap awal. Kami masih sedikit kesulitan di beberapa area dan saya tidak ingin membuat kesalahan. Jadi, saya mencoba untuk membawa pertarungan pada lap terakhir,” ujar Davies.
“Sayangnya, kami terhenti. Cukup mengecewakan, karena jika tidak mengalami masalah, saya pikir itu akan menjadi pertarungan pedas untuk ditonton. Apapun, itu adalah balapan yang baik. Kami harus membuat perubahan penting dan semoga bisa bertarung demi kemenangan lagi pada lomba berikutnya (WSBK Italia 2017 di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, 13-14 Mei),” tukasnya.
(sbn)