Kisah Luapan Emosi Alonso ke McLaren-Honda di F1 GP Rusia 2017
A
A
A
CATALUNYA - Ketidakharmonisan terjadi antara pembalap dengan tim di Kejuaraan Dunia Formula Satu (F1) sudah biasa. Kali ini diduga hal itu menimpa tim McLaren Honda dengan Fernando Alonso. Benarkah begitu?
Ya, bos Honda F1, Yusuke Hasegawa, mengungkapkan luapan emosi pembalap McLaren, Fernando Alonso, terhadap dirinya usai balapan F1 GP Rusia dua pekan silam.
Meski mendapatkan hasil yang positif pada hari terakhir tes tengah musim di Bahrain. Kubu McLaren-Honda masih belum bisa sepenuhnya lepas dari bayang-bayang drama reliabilitas mesin F1 2017.
Pada pengujung sesi latihan pembuka F1 GP Rusia, mobil MCL32 yang dikemudikan Stoffel Vandoorne mengalami masalah teknis. Karena melakukan pergantian unit mesin, pembalap Belgia itu kemudian dijatuhi hukuman turun 15 posisi, bahkan sebelum sesi kualifikasi dimulai.
Nasib lebih buruk kemudian menimpa rekan setimnya dan juara dunia F1 dua kali, Alonso. Saat para pembalap sedang melakukan prosesi formasi lap dan bersiap memasuki grid masing-masing, mobil pembalap Spanyol itu justru mogok tepat sebelum pintu masuk pitlane.
"Saat formation lap, kami mengalami kerusakan sistem ERS (Sistem Pemulihan Energi) yang membuat hilangnya tenaga MGU-K," tutur Hasegawa seperti dilaporkan Motorsport.
"Sebelum masuk ke grid, kami berusaha menyalakannya kembali, tapi itu tidak berhasil sehingga kami memberhentikan mobil di trek – dan tidak bisa memulai balapan,” beber Hasegawa lagi.
Pria asal Jepang itu kemudian menjelaskan: "MGU-K sama sekali tidak berfungsi. Masalah ini sebenarnya sama seperti yang dialami Stoffel pada balapan Australia. Tapi saat itu, kami berhasil menyalakannya kembali pada pitstop pertama. Tapi di Rusia masalah itu terjadi saat formation lap. Jika kita masuk ke pit saat formation lap, maka kita harus memulai balapan dari pit. Jadi kami mencoba menyalakannya saat masih di trek."
Alonso yang hingga saat ini belum berhasil melintasi bendera finis pada balapan F1 2017, terlihat berusaha meredam rasa frustrasinya ketika harus berjalan kembali ke garasi McLaren.
Tapi Hasegawa mengungkapkan luapan emosi pembalap Spanyol tersebut terhadap dirinya saat melakukan perbincangan empat mata usai balapan F1 GP Rusia 2017.
"Fernando meluapkan emosinya kepada saya, dan berkata 'terlalu banyak masalah, apa yang Anda akan lakukan?'. Saya hanya bisa meminta maaf, dan tidak bisa berkata banyak selain menjawab 'ya kami akan mencari solusinya', " ungkap Hasegawa meniru ucapan Alonso kepadanya.
"Tentu banyaknya masalah reliabilitas yang terjadi pada empat balapan adalah sesuatu yang tidak bisa kami terima – tidak peduli alasannya. Empat balapan pertama musim ini telah mengekspos kelemahan kami,” urai Hasegawa.
“Masalah performa dan reliabilitas semakin jelas terlihat. Tapi di saat yang sama, kami berpikir bahwa selama kami bisa menyelesaikan balapan, maka mobil akan terus mengalami kemajuan. Jadi, jika kami bisa meningkatkan performa dan meningkatkan tenaga, maka menurut saya, kami akan bisa bertarung lebih kuat," tutupnya.
Ya, bos Honda F1, Yusuke Hasegawa, mengungkapkan luapan emosi pembalap McLaren, Fernando Alonso, terhadap dirinya usai balapan F1 GP Rusia dua pekan silam.
Meski mendapatkan hasil yang positif pada hari terakhir tes tengah musim di Bahrain. Kubu McLaren-Honda masih belum bisa sepenuhnya lepas dari bayang-bayang drama reliabilitas mesin F1 2017.
Pada pengujung sesi latihan pembuka F1 GP Rusia, mobil MCL32 yang dikemudikan Stoffel Vandoorne mengalami masalah teknis. Karena melakukan pergantian unit mesin, pembalap Belgia itu kemudian dijatuhi hukuman turun 15 posisi, bahkan sebelum sesi kualifikasi dimulai.
Nasib lebih buruk kemudian menimpa rekan setimnya dan juara dunia F1 dua kali, Alonso. Saat para pembalap sedang melakukan prosesi formasi lap dan bersiap memasuki grid masing-masing, mobil pembalap Spanyol itu justru mogok tepat sebelum pintu masuk pitlane.
"Saat formation lap, kami mengalami kerusakan sistem ERS (Sistem Pemulihan Energi) yang membuat hilangnya tenaga MGU-K," tutur Hasegawa seperti dilaporkan Motorsport.
"Sebelum masuk ke grid, kami berusaha menyalakannya kembali, tapi itu tidak berhasil sehingga kami memberhentikan mobil di trek – dan tidak bisa memulai balapan,” beber Hasegawa lagi.
Pria asal Jepang itu kemudian menjelaskan: "MGU-K sama sekali tidak berfungsi. Masalah ini sebenarnya sama seperti yang dialami Stoffel pada balapan Australia. Tapi saat itu, kami berhasil menyalakannya kembali pada pitstop pertama. Tapi di Rusia masalah itu terjadi saat formation lap. Jika kita masuk ke pit saat formation lap, maka kita harus memulai balapan dari pit. Jadi kami mencoba menyalakannya saat masih di trek."
Alonso yang hingga saat ini belum berhasil melintasi bendera finis pada balapan F1 2017, terlihat berusaha meredam rasa frustrasinya ketika harus berjalan kembali ke garasi McLaren.
Tapi Hasegawa mengungkapkan luapan emosi pembalap Spanyol tersebut terhadap dirinya saat melakukan perbincangan empat mata usai balapan F1 GP Rusia 2017.
"Fernando meluapkan emosinya kepada saya, dan berkata 'terlalu banyak masalah, apa yang Anda akan lakukan?'. Saya hanya bisa meminta maaf, dan tidak bisa berkata banyak selain menjawab 'ya kami akan mencari solusinya', " ungkap Hasegawa meniru ucapan Alonso kepadanya.
"Tentu banyaknya masalah reliabilitas yang terjadi pada empat balapan adalah sesuatu yang tidak bisa kami terima – tidak peduli alasannya. Empat balapan pertama musim ini telah mengekspos kelemahan kami,” urai Hasegawa.
“Masalah performa dan reliabilitas semakin jelas terlihat. Tapi di saat yang sama, kami berpikir bahwa selama kami bisa menyelesaikan balapan, maka mobil akan terus mengalami kemajuan. Jadi, jika kami bisa meningkatkan performa dan meningkatkan tenaga, maka menurut saya, kami akan bisa bertarung lebih kuat," tutupnya.
(sbn)