Jelang MotoGP Italia, Aprilia Butuh Lebih Banyak Keberuntungan

Senin, 29 Mei 2017 - 04:00 WIB
Jelang MotoGP Italia,...
Jelang MotoGP Italia, Aprilia Butuh Lebih Banyak Keberuntungan
A A A
MUGELLO - Jelang akhir pekan lomba seri keenam musim ini, MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello, Jumat-Minggu (2-4 Juni), tim Aprilia menatap dengan optimisme tinggi. Meski begitu, salah satu pembalap mereka menganggap timnya butuh lebih banyak keberuntungan.

Ya, Aleix Espargaro menganggap peringkat ke-14 yang ia huni di klasemen sementara pembalap MotoGP 2017 sebagai bencana, terutama jika dibandingkan dengan potensi motor tim Aprilia. Mulai bergabung pada musim ini, ia mengendarai RS-GP yang telah meningkat signifikan sejak diperkenalkan akhir musim lalu.

Kendati masih didera kurang akselerasi, Aprilia mampu membawa Espargaro finis keenam di seri pembuka Qatar, di belakang duo pabrikan Honda: Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Akan tetapi, Espargaro terjatuh di Argentina, lalu kesulitan dengan ban depan di Austin dan kemudian finis kesembilan di Jerez.

Mantan pembalap Suzuki itu lantas masuk enam besar di Le Mans. Sayang, masalah kegagalan mesin saat mendekati Jorge Lorenzo, mengantarkannya di peringkat ke-14 dalam klasemen sementara.
Aleix Espargaro di akhir pekan lomba MotoGP Prancis 2017 sirkuit Le Mans. (Foto-Aprilia Racing)
Aleix Espargaro di akhir pekan lomba MotoGP Prancis 2017 sirkuit Le Mans. (Foto/Aprilia Racing)

Ditanya apakah kegagalan mesin merupakan harga yang harus dibayar dari pengembangan RS-GP, Espargaro menjawab: “Mungkin, tapi kami pabrikan dan kami perlu bekerja sebagai pabrikan. Jadi, kami perlu memperbaikinya. Saya datang ke Aprilia karena ini tim pabrikan, jika tidak saya akan ke tim satelit. Saya di sini karena ingin semua orang bekerja sebagai tim pabrikan, inilah alasan saya datang.”

“Saya rasa kami melakukan hal hebat. Posisi di klasemen benar-benar bencana, tapi terlepas dari balapan di Amerika, kami selalu bertarung untuk enam besar. Yang mana itu hebat, bukan hanya keberuntungan. Saya lima detik di belakang Lorenzo (pertengahan balapan) dan ketika mesin berhenti, saya hanya satu detik dari dia. Sangat disayangkan karena kami bisa membawa Aprilia finis enam besar lagi,” kata Aleix menyesali seperti dilaporkan Motorsport.

Adapun dipimpin rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco pada peringkat kelima, sebanyak tujuh pembalap satelit kini ada di depan Espargaro dalam klasemen sementara. Meski begitu, pria 27 tahun itu senang hijrah ke Aprilia dan tak menyesal telah memilih tim balap yang bermarkas di Noale, Venezia, Italia itu.

“Ini keputusan saya untuk bergabung ke Aprilia. Saya mempertaruhkan segalanya di tangan. Saya bekerja lebih keras dan fokus dibandingkan sebelumnya dalam hidup saya. Mungkin jika saya di Tech 3 atau satelit Ducati, saya akan bertarung untuk podium,” beber Aleix.

“Saya menghabiskan banyak waktu dengan Crew Chief Marco (Eschenbacher). Kami banyak melakukan pertemuan setelah setiap sesi untuk mencoba meningkatkan Aprilia dan saya senang dengan keputusan saya ini. Tapi saya punya opsi dan memilih Aprilia. Jadi, tidak ada penyesalan. Secara keseluruhan saya senang bagaimana hal berjalan, tapi jelas kami butuh sedikit lebih banyak keberuntungan,” tukasnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8563 seconds (0.1#10.140)