Sesmenpora Minta Stakeholder Olahraga Benahi Komunikasi
A
A
A
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menghadiri pertemuan dengan Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto dan pimpinan pengurus pusat, pengurus besar (PP/PB) cabang olahraga serta beberapa perwakilan stakeholder olahraga untuk mendengarkan hasil evaluasi Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 Baku, Azerbaijan. Gatot menuturkan kegagalan Kontingen Indonesia di ISG 2017 bukan semata-mata karena faktor tuan rumah.
Tapi perlu diingat bahwa capaian prestasi atlet di ISG 2017 bisa dijadikan sebagai batu loncatan menuju SEA Games Malaysia, Agustus mendatang dan Asian Games 2018. "Kami memahami persoalan yang ada berdasarkan laporan ini capaian itu masih dalam koridor untuk menuju Asian Games 2018 dan SEA Games 2017. Kenapa tidak bisa juara umum ya? " jelas Gatot seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora, Rabu (31/5/2017).
"Itu juga identik dengan faktor tuan rumah, tapi bukan berarti jadi juara umum harus tuan rumah. Karena di Asian Games 2018, Indonesia hanya mampu menargetkan posisi di peringkat 8 atau 10 besar," lanjut Gatot, seusai menggelar pertemuan di Lantai 10 Kantor Kemenpora, Selasa (30/5) sore.
Gatot menambahkan kunci untuk membenahi kendala teknis seperti ini adalah masalah komunikasi. Sesmenpora membuka pintu kepada para stakeholder olahraga untuk tetap berkomunikasi terkait kendala teknis dan non-teknis menuju multi even selanjutnya.
Sekadar informasi, pada ISG 2017, Kontingen Indonesia menempati posisi ke-8 dan koleksi 58 medali. Dengan rincian 6 medali emas, 29 medali perak, dan 23 medali perunggu.
Tapi perlu diingat bahwa capaian prestasi atlet di ISG 2017 bisa dijadikan sebagai batu loncatan menuju SEA Games Malaysia, Agustus mendatang dan Asian Games 2018. "Kami memahami persoalan yang ada berdasarkan laporan ini capaian itu masih dalam koridor untuk menuju Asian Games 2018 dan SEA Games 2017. Kenapa tidak bisa juara umum ya? " jelas Gatot seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora, Rabu (31/5/2017).
"Itu juga identik dengan faktor tuan rumah, tapi bukan berarti jadi juara umum harus tuan rumah. Karena di Asian Games 2018, Indonesia hanya mampu menargetkan posisi di peringkat 8 atau 10 besar," lanjut Gatot, seusai menggelar pertemuan di Lantai 10 Kantor Kemenpora, Selasa (30/5) sore.
Gatot menambahkan kunci untuk membenahi kendala teknis seperti ini adalah masalah komunikasi. Sesmenpora membuka pintu kepada para stakeholder olahraga untuk tetap berkomunikasi terkait kendala teknis dan non-teknis menuju multi even selanjutnya.
Sekadar informasi, pada ISG 2017, Kontingen Indonesia menempati posisi ke-8 dan koleksi 58 medali. Dengan rincian 6 medali emas, 29 medali perak, dan 23 medali perunggu.
(sha)