Persegres Gresik Terkapar, Posisi Hanafi Mulai Goyang

Selasa, 06 Juni 2017 - 16:21 WIB
Persegres Gresik Terkapar, Posisi Hanafi Mulai Goyang
Persegres Gresik Terkapar, Posisi Hanafi Mulai Goyang
A A A
GRESIK - Posisi pelatih Persegres Gresik United Hanafi berada di ujung tanduk. Supporter Ultrasmania mulai gerah dan terlihat tidak percaya dengan kepemimpinan pelatih asal Malang itu.

Ketidaksukaan fans kepada Hanafi tersirat usai laga kontra Persela Lamongan di stadion Tri Dharma (Petrokimia), Gresik, Senin (5/6/2017). Meski berstatus tuan rumah, Persegres Gresik United dihabisi 0-2.

Persegres Gresik United kini belum pernah menang selama empat partai terbaru Liga 1 2017. Imbasnya, Kebo Giras belum beranjak dari zona degradasi, dimana duduk di urutan 17 dengan lima angka.

Hasil buruk itu membuat supporter Persegres Gresik United bertindak agresif. Selain memasuki lapangan setelah wasit meniup peluit akhir, mereka juga melancarkan serangan verbal atau cacian kepada staf pelatih.

Sikap supporter ini merupakan akumulasi kekesalan lantaran tim yang juga berjuluk Laskar Jaka Samudera tidak kunjung bangkit. Hingga pekan ke 10, Patrick Da Silva dkk baru menuai satu kemenangan dan dua kali imbang.

Ada pendapat kalau keterpurukan Persegres Gresik United karena faktor kurang beruntung. Tapi, berdasar statistik, analisa itu tidak sesuai fakta. Kinerja Agus Indra dkk sejatinya memang kurang memadai.

Salah satu buktinya, Persegres Gresik United jadi tim dengan pertahanan paling keropos dengan kebobolan 19 gol. Itu angka kemasukan terbesar di Liga 1 2017 hingga partai ke-10. Ironisnya, lini depan baru menghasilkan delapan gol.

Menanggapi kondisi ini, Hanafi menyatakan siap mengundurkan diri jika itu jadi keputusan manajemen. Namun, sampai saat ini manajemen Persegres Gresik United belum memberi kejelasan mengenai masa depannya.

"Saya yang menyusun tim ini dan merasa bertanggung jawab memperbaikinya saat tim kurang bagus. Saya serahkan ke manajemen soal masa depan saya. Kalau memang manajemen menghendaki saya berhenti, tentu akan saya lakukan," ucap Hanafi.

Hanafi merasa masih ada waktu untuk memperbaiki peringkat. Tapi, itu harus menunggu putaran kedua untuk mengubah skuat. Masalahnya, supporter sudah tidak sabar dan khawatir semuanya akan terlambat jika perubahan tidak secepatnya dilakukan.

Sekarang Liga 1 baru melakoni separuh putaran pertama. Jika masih terus kehilangan angka, maka akan semakin tertinggal. "Selain itu belum ada jaminan pada putaran kedua nanti akan lebih bagus, meski menambah pemain," kata Hariono, Ultrasmania asal Manyar, Gresik.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7592 seconds (0.1#10.140)