Gowes Touring Pesona Nusantara Membuat Semakin Cinta Indonesia
Gowes Touring Pesona Nusantara Membuat Semakin Cinta Indonesia
A
A
A
PALEMBANG - Tak ada keluhan telontar dari anggota Gladiator Cycling Team yang menjadi Tim Gowes Touring Pesona Nusantara (GTPN) saat tiba di Terminal Karya Jaya, Palembang, Sabtu (22/7/2017). Padahal, tim yang beranggotakan 14 pebalap ini telah menempuh jarak 3.050 kilometer. Rencananya, Tim GTPN akan menempuh perjalanan 5.000 km, start dari Sabang dan finish di Kota Magelang pada 19 September 2017 mendatang.
"Kami menikmati touring gerakan kampanye #Ayoolahraga yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Luar biasa perjalanan yang kami tempuh sajak dari Sabang sampai Palembang," kata anggota Gladiator Cycling Team, Kamaruzzaman yang ditemui di sela-sela acara penyambutan oleh Kadispora Kota Palembang, Heri Aprian.
Meski berusia 55 tahun, pebalap asal klub Panther Kalimantan Barat (Kalbar) ini terlihat sangat bersemangat. Bahkan, dia bertekad menyelesaikan touring yang berakhir di Magelang tersebut. "Ini rekor jarak tempuh terjauh touring yang pernah saya ikuti. Biasanya saya ikut touring dari Pontianak ke Kucing, Malaysia dengan jarak 525 km dan dari Pontianak ke Brunai Darusaalam dengan jarak 1.000km lebih," kata pria kelahiran Pontianak 14 Desember 1962.
Bagi Kamaruzzaman, Gowes Touring Pesona Nusantara berbeda dengan touring yang pernah diikutinya. Selain bisa menikmati keindahan alam, dia dan rekan timnya bisa mengenal beraneka ragam suku, bahasa, budaya dan adat istiadat di setiap daerah yang dilalui. "Keanekaragaman yang ada itu membuat saya semakin mencintai Indonesia," kata Tito Bagdo, pebalap sepeda asal Kalbar yang pernah 5 kali tampil di Tour de Singkarak.
"Luar biasa Gowes Touring Pesona Nusantara yang digagas Kemenpora. Makanya, saya ingin mencapai finish pada touring pertama ini," kata Anissa Rizky Amalia, pebalap asal Pontianak yang hijrah ke DKI Jakarta.
Dari 14 pebalap tersebut dua di antaranya merupakan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yakni, Serda Yuni Indah Lestari yang bertugas di Arhanud Cimahi dan Serka Gus Arianto di Koramil 05 Mesjid Raya Aceh Besar. "Ya, saya merasa terhormat bisa ikut dalam touring yang digagas Kemenpora. Tekad saya memang mencapai Magelang," kata Yuni Indah Lestari.
"Kalau saya hanya sampai di Palembang saja dan kembali ke Aceh untuk bertugas," timpal Gus Arianto.
"Kami menikmati touring gerakan kampanye #Ayoolahraga yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Luar biasa perjalanan yang kami tempuh sajak dari Sabang sampai Palembang," kata anggota Gladiator Cycling Team, Kamaruzzaman yang ditemui di sela-sela acara penyambutan oleh Kadispora Kota Palembang, Heri Aprian.
Meski berusia 55 tahun, pebalap asal klub Panther Kalimantan Barat (Kalbar) ini terlihat sangat bersemangat. Bahkan, dia bertekad menyelesaikan touring yang berakhir di Magelang tersebut. "Ini rekor jarak tempuh terjauh touring yang pernah saya ikuti. Biasanya saya ikut touring dari Pontianak ke Kucing, Malaysia dengan jarak 525 km dan dari Pontianak ke Brunai Darusaalam dengan jarak 1.000km lebih," kata pria kelahiran Pontianak 14 Desember 1962.
Bagi Kamaruzzaman, Gowes Touring Pesona Nusantara berbeda dengan touring yang pernah diikutinya. Selain bisa menikmati keindahan alam, dia dan rekan timnya bisa mengenal beraneka ragam suku, bahasa, budaya dan adat istiadat di setiap daerah yang dilalui. "Keanekaragaman yang ada itu membuat saya semakin mencintai Indonesia," kata Tito Bagdo, pebalap sepeda asal Kalbar yang pernah 5 kali tampil di Tour de Singkarak.
"Luar biasa Gowes Touring Pesona Nusantara yang digagas Kemenpora. Makanya, saya ingin mencapai finish pada touring pertama ini," kata Anissa Rizky Amalia, pebalap asal Pontianak yang hijrah ke DKI Jakarta.
Dari 14 pebalap tersebut dua di antaranya merupakan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yakni, Serda Yuni Indah Lestari yang bertugas di Arhanud Cimahi dan Serka Gus Arianto di Koramil 05 Mesjid Raya Aceh Besar. "Ya, saya merasa terhormat bisa ikut dalam touring yang digagas Kemenpora. Tekad saya memang mencapai Magelang," kata Yuni Indah Lestari.
"Kalau saya hanya sampai di Palembang saja dan kembali ke Aceh untuk bertugas," timpal Gus Arianto.
(amm)
Explore More