Lupakan Skandal Pemain, Sriwijaya FC Siap Hadapi Gresik United
A
A
A
LAMONGAN - Sriwijaya FC harus mengesampingkan dulu skandal yang menimpa pemainnya. Laskar Wong Kito perlu memusatkan perhatiannya untuk melawan Persegres Gresik United, Senin (24/7/2017).
Sriwijaya FC sempat mendapat malu karena Marco Sandy Merauje diduga menganiaya dan memperkosa wanita berinisial IR yang berusia 20 tahun. Konon, aksi bejad ini dilakukan bek kanan berumur 20 itu saat sedang mabuk.
Peristiwa itu berlangsung di salah satu hotel di kawasan Ilir Barat. Marco yang sedang mabuk berat bersama IR masuk kamar. Di situlah IR mengaku dianiaya dan dilecehkan. IR lalu melaporkan Marco ke Polsek Ilir Barat I (IB I).
Di hotel itu Marco tidak sendiri. Dia bersama tiga temannya dan dua orang adalah rekan setimnya yakni Maldini Pali dan Hendra Sandi. Memang, IR menarik laporannya dan memilih penyelesaian secara damai. Tapi, ini tetap mencoreng pamor Sriwijaya FC.
Namun, semua itu harus dilupakan dulu. Soalnya, Persegres Gresik United sudah menanti. Dan, laga itu jadi kesempatan bagi Sriwijaya FC untuk menjauh dari zona merah. Soalnya, tuan rumah merupakan tim lemah dan penghuni dasar klasemen.
Persegres Gresik United baru mencatat satu menang dan tiga imbang dari 15 partai Liga 1. Bahkan, tim asuhan Hanafi itu selalu gagal meraih angka di tiga laga terakhirnya. Tidak hanya itu, Kebo Giras juga harus rela tampil di tempat netral dan minim penonton.
Persegres Gresik United terpaksa menjamu Sriwijaya FC di stadion Surajaya yang merupakan markas Persela Lamongan. Sanksi ini merupakan buntut dari amuk suporter setelah kalah 0-2 dari Persela Lamongan, 5 Juni 2017.
Ini tentu saja jadi keuntungan bagi Sriwijaya FC. Sebab, bisa memperbesar peluang meraih angka penuh setelah di pertandingan sebelumnya ditahan Bali United 2-2. Maklum, tim tamu perlu kemenangan agar bisa naik ke posisi 13.
Ini dibenarkan caretaker Sriwijaya FC, Hartono Ruslan. Dia menilai fasilitas ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. “Tentu itu harusnya jadi keuntungan, karena bermain di tempat netral,” ucapnya.
Ruslan berharap Sriwijaya FC dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk merebut kemenangan dari Persegres Gresik United, atau minimal mendapat angka. "Semoga kami bisa mencuri angka di laga ini," tegasnya.
Di pihak lain, Hanafi mengakui hukuman itu jadi kerugian bagi Persegres Gresik United. Sebab, dukungan fans jelas sangat dibutuhkan. “Pasti ada kerugian. Tapi, pemain harus tetap semangat. Apalagi, kami sudah biasa bermain tandang,” ungkapnya.
Sriwijaya FC sempat mendapat malu karena Marco Sandy Merauje diduga menganiaya dan memperkosa wanita berinisial IR yang berusia 20 tahun. Konon, aksi bejad ini dilakukan bek kanan berumur 20 itu saat sedang mabuk.
Peristiwa itu berlangsung di salah satu hotel di kawasan Ilir Barat. Marco yang sedang mabuk berat bersama IR masuk kamar. Di situlah IR mengaku dianiaya dan dilecehkan. IR lalu melaporkan Marco ke Polsek Ilir Barat I (IB I).
Di hotel itu Marco tidak sendiri. Dia bersama tiga temannya dan dua orang adalah rekan setimnya yakni Maldini Pali dan Hendra Sandi. Memang, IR menarik laporannya dan memilih penyelesaian secara damai. Tapi, ini tetap mencoreng pamor Sriwijaya FC.
Namun, semua itu harus dilupakan dulu. Soalnya, Persegres Gresik United sudah menanti. Dan, laga itu jadi kesempatan bagi Sriwijaya FC untuk menjauh dari zona merah. Soalnya, tuan rumah merupakan tim lemah dan penghuni dasar klasemen.
Persegres Gresik United baru mencatat satu menang dan tiga imbang dari 15 partai Liga 1. Bahkan, tim asuhan Hanafi itu selalu gagal meraih angka di tiga laga terakhirnya. Tidak hanya itu, Kebo Giras juga harus rela tampil di tempat netral dan minim penonton.
Persegres Gresik United terpaksa menjamu Sriwijaya FC di stadion Surajaya yang merupakan markas Persela Lamongan. Sanksi ini merupakan buntut dari amuk suporter setelah kalah 0-2 dari Persela Lamongan, 5 Juni 2017.
Ini tentu saja jadi keuntungan bagi Sriwijaya FC. Sebab, bisa memperbesar peluang meraih angka penuh setelah di pertandingan sebelumnya ditahan Bali United 2-2. Maklum, tim tamu perlu kemenangan agar bisa naik ke posisi 13.
Ini dibenarkan caretaker Sriwijaya FC, Hartono Ruslan. Dia menilai fasilitas ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. “Tentu itu harusnya jadi keuntungan, karena bermain di tempat netral,” ucapnya.
Ruslan berharap Sriwijaya FC dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk merebut kemenangan dari Persegres Gresik United, atau minimal mendapat angka. "Semoga kami bisa mencuri angka di laga ini," tegasnya.
Di pihak lain, Hanafi mengakui hukuman itu jadi kerugian bagi Persegres Gresik United. Sebab, dukungan fans jelas sangat dibutuhkan. “Pasti ada kerugian. Tapi, pemain harus tetap semangat. Apalagi, kami sudah biasa bermain tandang,” ungkapnya.
(mir)