Kritik Ianone, Schwantz : Dia Tidak Memiliki Motivasi
A
A
A
TEXAS - Tim Suzuki mencatatkan hasil yang buruk dalam balapan MotoGP 2017. Hingga libur musim panas, tiga pebalapnya berada di posisi bawah. Andrea Iannone hanya mampu mengumpulkan 28 poin (peringkat 16), Alex Rins 7 poin (22), dan Sylvain Guintoli hanya mencatatkan 1 poin (25).
Buruknya hasil tersebut memancing legenda Suzuki, Kevin Schwantz mengungkapkan kondisi di dalam tim. Menurut juara dunia 500cc pada 1993 ini, tim Suzuki dalam keadaan tertekan dan memiliki banyak kekurangan.
"Saya tidak menghabiskan banyak waktu di garasi, tapi saat saya di sana (hadir di Sirkuit Sachsenring, Jerman), saya melihat mereka tidak memiliki etika kerja, mentalitas, dan fokus," kata pria asal Texas ini kepada Speedweek.com seperti dilansir Crash.net, Kamis (27/7/2017).
Alex Rins yang mengalami cedera dan masih berlatih untuk kembali ke balapan MotoGP juga tidak terlalu bersemangat. Dia merasa bahwa bukan lagi tulang punggung tim.
Schwantz mengaku pernah mengatakan kepada Ianone untuk mengikuti balap go-kart saja jika tidak siap mengambil risiko saat balapan di MotoGP. "Saya memang tidak mengerti bahas Italia saat Ianone berbicara dengan kepala krunya, tapi yang jelas saya tidak melihat dorongan, motivasi, dan intensitasnya. Saya melihat sikap santai. Ketika keadaan buruk, orang-orang baik akan bekerja lebih keras, mereka tidak mundur," tutur Schwantz.
Penampilan Ianone menurun saat Alex Rins mengalami cedera di Austin. Catatan waktu latihannya tidak konsisten. Satu putaran mencatatkan 22,5 detik tapi putaran berikutnya 28, kemudian 22,6, selanjutnya 24 detik. Tidak ada konsistensi dan banyak hal yang tersembunyi. "Saat pengujian sepeda motor sebelum balapan hingga grand prix pertama, Iannone berhasil meraih podium dan berada di belakang Marquez. Namun kemudian di Argentina keluar dari lima besar," katanya.
Schwantz menilai Ianone beranggapan bahwa pebalap utama yang ingin dikalahkan adalah rekan setim. Setelah Alex Rins cedera, maka dia tidak lagi memiliki motivasi dalam balapan MotoGP.
Menurut Schwantz, manajemen tim Suzuki harus segera bereaksi terhadap situasi tersebut. "Ini harus diselesaikan sebelum situasi memburuk, kita berada di titik tengah musim ini dan tidak mencetak banyak poin.
Suzuki mencetak 89 poin pada kategori konstruktor pada tahap tengah musim lalu. Namun musim ini memiliki mereka hanya mendapatkan 35 poin. Hasil terbaik Andrea Ianone adalah ketujuh di Austin. Padahal pada periode yang sama, Suzuki bersama Maverick Vinales dan Aleix Espargaro meraih posisi ke 6 dan 9, termasuk sebuah podium.
Schwantz menyarankan Suzuki kembali merekrut Kepala kru Aleix Espargaro pada 2015 dan 2016 karena memiliki banyak pengalaman. "Tom dibawa masuk akan menjadi aset besar," katanya. Saat ini KTM juga dikabarkan sedang tertarik pada O'Kane.(*)
Buruknya hasil tersebut memancing legenda Suzuki, Kevin Schwantz mengungkapkan kondisi di dalam tim. Menurut juara dunia 500cc pada 1993 ini, tim Suzuki dalam keadaan tertekan dan memiliki banyak kekurangan.
"Saya tidak menghabiskan banyak waktu di garasi, tapi saat saya di sana (hadir di Sirkuit Sachsenring, Jerman), saya melihat mereka tidak memiliki etika kerja, mentalitas, dan fokus," kata pria asal Texas ini kepada Speedweek.com seperti dilansir Crash.net, Kamis (27/7/2017).
Alex Rins yang mengalami cedera dan masih berlatih untuk kembali ke balapan MotoGP juga tidak terlalu bersemangat. Dia merasa bahwa bukan lagi tulang punggung tim.
Schwantz mengaku pernah mengatakan kepada Ianone untuk mengikuti balap go-kart saja jika tidak siap mengambil risiko saat balapan di MotoGP. "Saya memang tidak mengerti bahas Italia saat Ianone berbicara dengan kepala krunya, tapi yang jelas saya tidak melihat dorongan, motivasi, dan intensitasnya. Saya melihat sikap santai. Ketika keadaan buruk, orang-orang baik akan bekerja lebih keras, mereka tidak mundur," tutur Schwantz.
Penampilan Ianone menurun saat Alex Rins mengalami cedera di Austin. Catatan waktu latihannya tidak konsisten. Satu putaran mencatatkan 22,5 detik tapi putaran berikutnya 28, kemudian 22,6, selanjutnya 24 detik. Tidak ada konsistensi dan banyak hal yang tersembunyi. "Saat pengujian sepeda motor sebelum balapan hingga grand prix pertama, Iannone berhasil meraih podium dan berada di belakang Marquez. Namun kemudian di Argentina keluar dari lima besar," katanya.
Schwantz menilai Ianone beranggapan bahwa pebalap utama yang ingin dikalahkan adalah rekan setim. Setelah Alex Rins cedera, maka dia tidak lagi memiliki motivasi dalam balapan MotoGP.
Menurut Schwantz, manajemen tim Suzuki harus segera bereaksi terhadap situasi tersebut. "Ini harus diselesaikan sebelum situasi memburuk, kita berada di titik tengah musim ini dan tidak mencetak banyak poin.
Suzuki mencetak 89 poin pada kategori konstruktor pada tahap tengah musim lalu. Namun musim ini memiliki mereka hanya mendapatkan 35 poin. Hasil terbaik Andrea Ianone adalah ketujuh di Austin. Padahal pada periode yang sama, Suzuki bersama Maverick Vinales dan Aleix Espargaro meraih posisi ke 6 dan 9, termasuk sebuah podium.
Schwantz menyarankan Suzuki kembali merekrut Kepala kru Aleix Espargaro pada 2015 dan 2016 karena memiliki banyak pengalaman. "Tom dibawa masuk akan menjadi aset besar," katanya. Saat ini KTM juga dikabarkan sedang tertarik pada O'Kane.(*)
(amm)