Apa Kata Lorenzo, Rossi, dan Marquez Soal Sistem Flag-to-Flag?
A
A
A
BRNO - Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo menilai aturan flag-to-flag MotoGP, yang menukar sepeda di pertengahan balapan, sangat berbahaya karena balap grand prix tidak memiliki budaya pitstop seperti Formula 1. Lorenzo setuju jika aturan ini dihilangkan dari balapan MotoGP.
Sistem flag-to-flag yang mulai diperkenalkan sejak 2005 ini memungkinkan pembalap mengganti sepeda motor karena perubahan kondisi lintasan yang semula basah menjadi kering di tengah balapan. Balapan di Brno akhir pekan lalu menjadi sorotan lantaran pembalap Suzuki, Andrea Iannone terjatuh di area pit ketika menghindari pembalap Aprilia, Aleix Espargaro yang melaju di jalurnya untuk kembali ke lintasan.
Lorenzo yang finis di urutan ke-15 di Brno mengatakan insiden Espargaro-Iannone menunjukkan bahwa personel tim MotoGP tidak siap untuk melakukan pitstop sebagai mana dalam balapan F1. "Ini bukan F1, kita tidak memiliki budaya mengganti ban. Mereka lebih baik dan lebih siap. Di balap sepeda motor, ini adalah situasi yang aneh, semua orang di pit bingung," kata Lorenzo yang harus dua kali masuk pit karena motor kedua belum siap saat pertama kali datang.
"Saya menentang situasi ini karena berbahaya, lihatlah apa yang terjadi pada Iannone. Ada kebingungan, untungnya tidak ada yang terluka," kata pembalap asal Spanyol ini seperti dilansir Motorsport, Rabu (9/8/2017).
Menurut Lorenzo, dia telah mengusulkan beberapa hal untuk diubah dalam sistem flag-to-flag, namun ternyata ada pihak lain yang menyukainya karena lebih menarik ditonton. Dan akhirnya Dorna, penyelenggara balapan MotoGP, memilih untuk memprioritaskan pertunjukan meski berpotensi besar mendatangkan risiko bagi pembalap.
"Pada akhirnya Dorna yang memutuskan dan kita adalah orang-orang yang harus balapan," kata Lorenzo.
Pendapat Lorenzo itu tidak diamini pembalap MotoGP lainnya. Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha menilai aturan flag-to-flag tetap merupakan solusi terbaik untuk balapan di sirkuit yang kondisinya campuran. Rossi bahkan mendukung aturan dalam penggantian sepeda motor diperketat.
"Kita perlu membahas peraturan tentang mengganti sepeda. Peraturan ini agak baru, karena itu perlu diperjelas lagi bagaimana ke depannya. Mungkin alternatifnya adalah menghentikan balapan. Saya pikir aturan itu tidak terlalu buruk, terutama bagi penonton," ujarnya.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang memenangkan balapan MotoGP Brno mengakui bahwa format flag-to-flag akan selalu menyebabkan sejumlah risiko. "Sekarang ini jauh lebih berbahaya dari sebelumnya, tapi akan selalu ada bahaya, baik di sini maupun di F1. Semuanya harus diatur dengan baik," katanya.
Sistem flag-to-flag yang mulai diperkenalkan sejak 2005 ini memungkinkan pembalap mengganti sepeda motor karena perubahan kondisi lintasan yang semula basah menjadi kering di tengah balapan. Balapan di Brno akhir pekan lalu menjadi sorotan lantaran pembalap Suzuki, Andrea Iannone terjatuh di area pit ketika menghindari pembalap Aprilia, Aleix Espargaro yang melaju di jalurnya untuk kembali ke lintasan.
Lorenzo yang finis di urutan ke-15 di Brno mengatakan insiden Espargaro-Iannone menunjukkan bahwa personel tim MotoGP tidak siap untuk melakukan pitstop sebagai mana dalam balapan F1. "Ini bukan F1, kita tidak memiliki budaya mengganti ban. Mereka lebih baik dan lebih siap. Di balap sepeda motor, ini adalah situasi yang aneh, semua orang di pit bingung," kata Lorenzo yang harus dua kali masuk pit karena motor kedua belum siap saat pertama kali datang.
"Saya menentang situasi ini karena berbahaya, lihatlah apa yang terjadi pada Iannone. Ada kebingungan, untungnya tidak ada yang terluka," kata pembalap asal Spanyol ini seperti dilansir Motorsport, Rabu (9/8/2017).
Menurut Lorenzo, dia telah mengusulkan beberapa hal untuk diubah dalam sistem flag-to-flag, namun ternyata ada pihak lain yang menyukainya karena lebih menarik ditonton. Dan akhirnya Dorna, penyelenggara balapan MotoGP, memilih untuk memprioritaskan pertunjukan meski berpotensi besar mendatangkan risiko bagi pembalap.
"Pada akhirnya Dorna yang memutuskan dan kita adalah orang-orang yang harus balapan," kata Lorenzo.
Pendapat Lorenzo itu tidak diamini pembalap MotoGP lainnya. Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha menilai aturan flag-to-flag tetap merupakan solusi terbaik untuk balapan di sirkuit yang kondisinya campuran. Rossi bahkan mendukung aturan dalam penggantian sepeda motor diperketat.
"Kita perlu membahas peraturan tentang mengganti sepeda. Peraturan ini agak baru, karena itu perlu diperjelas lagi bagaimana ke depannya. Mungkin alternatifnya adalah menghentikan balapan. Saya pikir aturan itu tidak terlalu buruk, terutama bagi penonton," ujarnya.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang memenangkan balapan MotoGP Brno mengakui bahwa format flag-to-flag akan selalu menyebabkan sejumlah risiko. "Sekarang ini jauh lebih berbahaya dari sebelumnya, tapi akan selalu ada bahaya, baik di sini maupun di F1. Semuanya harus diatur dengan baik," katanya.
(amm)