Kinerja Wasit Terus Disorot, Giliran Persijap Lapor ke Komdis PSSI
A
A
A
JEPARA - Kecewa kepemimpinan wasit, Persijap Jepara melaporkan korps baju hitam ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tak hanya wasit Muhammad Arnando, asisten wasit 1 Wildan Abrari asal Denpasar, asisten wasit 2 Supriadi (Palembang), dan wasit cadangan Bambang Sutiono (Malang) juga masuk dalam laporan Persijap.
Persijap dijamu PSS Sleman pada lanjutan Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (18/8/2017) malam. Dalam laga itu, Laskar Kalinyamat -julukan Persijap- menilai kinerja perangkat pertandingan sangatlah buruk, banyak mengambil keputusan yang merugikan tim Persijap.
Selain itu, hadiah penalti yang diberikan kepada tim tuan rumah PSS Sleman juga patut dipertanyakan. Kejadian tersebut terjadi pada menit ke-83, dimana wasit Arnando asal Padang menganggap terjadi pelanggaran di area penalti Persijap. Akibat gol hadiah penalti tersebut, Persijap menelan kekalahan 0-1.
"Kami tidak merujuk kepada penalti di menit-menit akhir, tapi kami mengacu kepada seluruh pertandingan sepanjang 90 menit dimana jelas sekali keberpihakan wasit Arnando asal Padang dalam menentukan keputusan," ungkap CEO Persijap, Esti Puji Lestari.
"Lima kartu kuning, bahkan satu kartu terakhir diberikan bersamaan dengan penalti. Sangat berat untuk Persijap menghadapi pertandingan itu tapi kami mencoba bermain Fair Play dan bersih," sambung wanita asal Sukabumi ini.
"Kami mohon PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menganalisis kinerja wasit Arnando dan perangkat pertandingan, dan berharap perubahan dan reformasi yang ada di sepak bola nasional bisa terwujud," tambah Esti lagi.
"Kalau memang tidak ada kesengajaan dalam kesalahan keputusan offside, free kick dan penalti tersebut, kami berharap PSSI mulai membangun kinerja wasit yang lebih cermat, lebih berwawasan dan lebih terlatih. Persijap ingin mengutamakan Fair Play untuk semua tim tanpa terkecuali, dan bukan untuk pertandingan kemarin melawan PSS Sleman saja," pungkas Esti.
Selain mengirimkan surat protes atas kinerja wasit Muhammad Arnando asal Padang beserta perangkat pertandingan, Persijap juga turut menyertakan bukti rekaman video penuh pertandingan.
Persijap dijamu PSS Sleman pada lanjutan Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (18/8/2017) malam. Dalam laga itu, Laskar Kalinyamat -julukan Persijap- menilai kinerja perangkat pertandingan sangatlah buruk, banyak mengambil keputusan yang merugikan tim Persijap.
Selain itu, hadiah penalti yang diberikan kepada tim tuan rumah PSS Sleman juga patut dipertanyakan. Kejadian tersebut terjadi pada menit ke-83, dimana wasit Arnando asal Padang menganggap terjadi pelanggaran di area penalti Persijap. Akibat gol hadiah penalti tersebut, Persijap menelan kekalahan 0-1.
"Kami tidak merujuk kepada penalti di menit-menit akhir, tapi kami mengacu kepada seluruh pertandingan sepanjang 90 menit dimana jelas sekali keberpihakan wasit Arnando asal Padang dalam menentukan keputusan," ungkap CEO Persijap, Esti Puji Lestari.
"Lima kartu kuning, bahkan satu kartu terakhir diberikan bersamaan dengan penalti. Sangat berat untuk Persijap menghadapi pertandingan itu tapi kami mencoba bermain Fair Play dan bersih," sambung wanita asal Sukabumi ini.
"Kami mohon PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menganalisis kinerja wasit Arnando dan perangkat pertandingan, dan berharap perubahan dan reformasi yang ada di sepak bola nasional bisa terwujud," tambah Esti lagi.
"Kalau memang tidak ada kesengajaan dalam kesalahan keputusan offside, free kick dan penalti tersebut, kami berharap PSSI mulai membangun kinerja wasit yang lebih cermat, lebih berwawasan dan lebih terlatih. Persijap ingin mengutamakan Fair Play untuk semua tim tanpa terkecuali, dan bukan untuk pertandingan kemarin melawan PSS Sleman saja," pungkas Esti.
Selain mengirimkan surat protes atas kinerja wasit Muhammad Arnando asal Padang beserta perangkat pertandingan, Persijap juga turut menyertakan bukti rekaman video penuh pertandingan.
(sha)