101 Atlet Panjat Tebing Ikuti POPNAS XIV
A
A
A
SOLO - Sebanyak 101 atlet panjat tebing dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti Pekan Olah Pelajar Nasional (POPNAS) XIV di Solo, Jawa Tengah. Ini adalah kali pertama cabang olahraga panjang tebing dipertandingkan di ajang olahraga paling bergengsi untuk tingkat pelajar di Indonesia.
101 atlet ini berasal dari 22 provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Papua yang akan menjadi tuan rumah POPNAS XV pada tahun 2019. Terdiri dari 61 atlet putra dan 40 atlet putri, mereka akan bertanding di delapan kategori: Lead Putra dan Putri, Boulder Putra dan Putri, Speed Classic Putra dan Putri serta Speed World Rercord Putra dan Putri.
Sejumlah atlet muda yang dalam Kejuaraan Nasional Panjat Tebing Kelompok Umur XII di Sawahlunto meraih medali juga turut bertanding. Beberapa di antaranya adalah Kharisma Ragil Rakaksiwi dari Jawa Timur dan Dyah Puspitaningtyas dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski masih merupakan cabang olahraga eksebisi, namun Ketua Bidang Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) optimis, panjat tebing bisa menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan pada POPNAS XV yang akan dihelat di Papua pada 2019.
"Sementara ini baru delapan nomor atau delapan medali. Tapi, ini adalah tonggak sejarah yang kami yakin akan bisa menjadikan panjat tebing sebagai cabang olahraga resmi dalam POPNAS," terang Rudy usai upacara pembukaan di Komplek Stadion Manahan, Solo.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin yang membuka gelaran POPNAS XIV cabang olahraga panjat tebing juga memiliki optimisme yang sama. Panjat tebing bisa menjadi nomor resmi yang dipertandingkan dalam POPNAS. Apalagi, di tingkat pelajar, panjat tebing mulai populis dan banyak sekolah yang telah menjadikan olahraga ini sebagai ekstra kurikuler.
101 atlet ini berasal dari 22 provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Papua yang akan menjadi tuan rumah POPNAS XV pada tahun 2019. Terdiri dari 61 atlet putra dan 40 atlet putri, mereka akan bertanding di delapan kategori: Lead Putra dan Putri, Boulder Putra dan Putri, Speed Classic Putra dan Putri serta Speed World Rercord Putra dan Putri.
Sejumlah atlet muda yang dalam Kejuaraan Nasional Panjat Tebing Kelompok Umur XII di Sawahlunto meraih medali juga turut bertanding. Beberapa di antaranya adalah Kharisma Ragil Rakaksiwi dari Jawa Timur dan Dyah Puspitaningtyas dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski masih merupakan cabang olahraga eksebisi, namun Ketua Bidang Kompetisi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) optimis, panjat tebing bisa menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan pada POPNAS XV yang akan dihelat di Papua pada 2019.
"Sementara ini baru delapan nomor atau delapan medali. Tapi, ini adalah tonggak sejarah yang kami yakin akan bisa menjadikan panjat tebing sebagai cabang olahraga resmi dalam POPNAS," terang Rudy usai upacara pembukaan di Komplek Stadion Manahan, Solo.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin yang membuka gelaran POPNAS XIV cabang olahraga panjat tebing juga memiliki optimisme yang sama. Panjat tebing bisa menjadi nomor resmi yang dipertandingkan dalam POPNAS. Apalagi, di tingkat pelajar, panjat tebing mulai populis dan banyak sekolah yang telah menjadikan olahraga ini sebagai ekstra kurikuler.
(bbk)