Ditaklukkan Pemain Hong Kong, Gregoria Gagal Melaju ke Babak Ketiga

Ditaklukkan Pemain Hong Kong, Gregoria Gagal Melaju ke Babak Ketiga
A
A
A
SEOUL - Gregoria Mariska Tunjung masih belum berhasil menjejakkan kaki lebih jauh pada Korea Open Super Series 2017. Tunggal putri Pelatnas PBSI Cipayung ini harus terhenti di babak dua setelah berhadapan dengan pemain Hong Kong, Yip Pu Yin. Gregoria takluk di tangan Yip dalam dua game langsung 16-21 dan 14-21, dalam waktu 35 menit.
“Tadinya mau minimal delapan besar. Soalnya saya liat draw-nya sepertinya bisa. Tapi tadi pergerakan kaki saya lambat, sering telat ambil bola dari lawan. Ke depannya saya juga harus menambah power saya,” kata Gregoria seusai bertanding kepada Badmintonindonesia.org, Kamis (14/9/2017).
Menanggapi hasil pertandingan kali ini, pelatih tunggal putri, Minarti Timur pun angkat bicara. Ia mengevaluasi permainan Gregoria di lapangan pada babak kedua.
“Lawannya Gregoria hari ini ranking masih lebih tinggi. Jam terbang dan pengalaman juga lebih banyak dia. Dengan kondisi lapangan seperti ini dia lebih pinter mengontrol bola, mengontrol angin dan seperti apa harus bermain. Grego game pertama bingung dan nggak bisa maksimal,” kata Minarti.
Masuk ke game dua, menurut Minarti, Gregoria mempunyai peluang untuk mencuri kemenangan. Namun pola permainan Gregoria yang tidak berani berubah, membuat lawan memperoleh keuntungan.
“Lawan kali ini memang lebih matang dan berpengalaman. Dari pertandingan ini Grego pastinya mendapat banyak pengalaman. Dia harus berani berubah dan harus berani mencoba. Biar pun susah ya tetap harus berani. Kalau nggak dia akan terus ketekan dan nggak bisa bangkit,” tutup Minarti.
“Tadinya mau minimal delapan besar. Soalnya saya liat draw-nya sepertinya bisa. Tapi tadi pergerakan kaki saya lambat, sering telat ambil bola dari lawan. Ke depannya saya juga harus menambah power saya,” kata Gregoria seusai bertanding kepada Badmintonindonesia.org, Kamis (14/9/2017).
Menanggapi hasil pertandingan kali ini, pelatih tunggal putri, Minarti Timur pun angkat bicara. Ia mengevaluasi permainan Gregoria di lapangan pada babak kedua.
“Lawannya Gregoria hari ini ranking masih lebih tinggi. Jam terbang dan pengalaman juga lebih banyak dia. Dengan kondisi lapangan seperti ini dia lebih pinter mengontrol bola, mengontrol angin dan seperti apa harus bermain. Grego game pertama bingung dan nggak bisa maksimal,” kata Minarti.
Masuk ke game dua, menurut Minarti, Gregoria mempunyai peluang untuk mencuri kemenangan. Namun pola permainan Gregoria yang tidak berani berubah, membuat lawan memperoleh keuntungan.
“Lawan kali ini memang lebih matang dan berpengalaman. Dari pertandingan ini Grego pastinya mendapat banyak pengalaman. Dia harus berani berubah dan harus berani mencoba. Biar pun susah ya tetap harus berani. Kalau nggak dia akan terus ketekan dan nggak bisa bangkit,” tutup Minarti.
(kas)