Juara Kelas Berat Tak Terkalahkan Pensiun
A
A
A
CALIFORNIA - Andre Ward secara mengejutkan memutuskan untuk menggantung sarung tinju di usia ke-33 tahun. Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah situs resmi milik jawara kelas berat ringan WBA Super/IBF/WBO.
"Saya ingin menjelaskan bawha tubuh saya tidak lagi tahan dengan kerasnya olahraga, karena itu keinginan saya untuk bertempur sudah tidak ada lagi. Jika saya tidak bisa memberi keluarga, tim saya, dan penggemar segala sesuatu yang saya miliki, maka saya seharusnya tidak lagi bertarung," demikian pernyataan resmi Ward seperti dikutip dari ESPN, Jumat (22/9/2017).
Alasan yang paling mendasari Ward memutuskan pensiun adalah dia sudah tak sanggup menanggung beban yang dirasakan cukup berat. Maksudnya, dia sudah merasa lelah untuk meneruskan olahraga ini karena fisik seperti mengalami penurunan setiap kali akan menjalani pertarungan.
"Semua orang melihat apa yang saya lakukan malam ini. Mereka melihat di bawah lampu, tapi mereka tidak melihat kerja kerasnya, mereka tidak melihat gumpalannya, mereka tidak melihat hanya rasa sakitnya, rasa sakit fisik yang Anda alami, tidak hanya dalam perkelahian, tapi juga untuk mempersiapkan dan bersiap-siap menghadapi pertempuran itu. Saya merasakan fisik dari olahraga ini bukan hanya barang-barang yang diikat, tapi juga pelatihan dan persiapan."
"Saya mulai menanggung beban ini selama dua atau tiga tahun terakhir, dan saya terus melanjutkan karier. Tapi pada saat ini, sudah waktunya untuk memutuskan mundur dari olahraga tinju," terang Ward.
Perjalanan karier Ward di dunia tinju bisa dikatakan cukup mengesankan. Petinju kelahiran California, Amerika Serikat itu telah membukukan rekor 32 menang (16 KO). Pertarungan terakhir petinju yang dikenal dengan julukan Son of God itu terjadi pada 18 Juni 2017.
Pada pertarungan ulang melawan Sergey Kovalev di Mandalay Bay, Ward menang dengan kemenangan TKO di ronde kedelapan. Ward tidak pernah mengenal rasa takut meskipun lawannya dikenal sebagai petinju yang sulit diatasi.
Tapi pada ronde kedelapan dia akhirnya sukses membuat Kovalev membungkuk setelah pukulan kirinya terus menghujani bagian perut dan wasit Tony Weeks mengambil keputusan untuk menghentikan pertarungan. Kemenangan itu makin mempertajam rekor tak terkalahkan.
"Saya ingin menjelaskan bawha tubuh saya tidak lagi tahan dengan kerasnya olahraga, karena itu keinginan saya untuk bertempur sudah tidak ada lagi. Jika saya tidak bisa memberi keluarga, tim saya, dan penggemar segala sesuatu yang saya miliki, maka saya seharusnya tidak lagi bertarung," demikian pernyataan resmi Ward seperti dikutip dari ESPN, Jumat (22/9/2017).
Alasan yang paling mendasari Ward memutuskan pensiun adalah dia sudah tak sanggup menanggung beban yang dirasakan cukup berat. Maksudnya, dia sudah merasa lelah untuk meneruskan olahraga ini karena fisik seperti mengalami penurunan setiap kali akan menjalani pertarungan.
"Semua orang melihat apa yang saya lakukan malam ini. Mereka melihat di bawah lampu, tapi mereka tidak melihat kerja kerasnya, mereka tidak melihat gumpalannya, mereka tidak melihat hanya rasa sakitnya, rasa sakit fisik yang Anda alami, tidak hanya dalam perkelahian, tapi juga untuk mempersiapkan dan bersiap-siap menghadapi pertempuran itu. Saya merasakan fisik dari olahraga ini bukan hanya barang-barang yang diikat, tapi juga pelatihan dan persiapan."
"Saya mulai menanggung beban ini selama dua atau tiga tahun terakhir, dan saya terus melanjutkan karier. Tapi pada saat ini, sudah waktunya untuk memutuskan mundur dari olahraga tinju," terang Ward.
Perjalanan karier Ward di dunia tinju bisa dikatakan cukup mengesankan. Petinju kelahiran California, Amerika Serikat itu telah membukukan rekor 32 menang (16 KO). Pertarungan terakhir petinju yang dikenal dengan julukan Son of God itu terjadi pada 18 Juni 2017.
Pada pertarungan ulang melawan Sergey Kovalev di Mandalay Bay, Ward menang dengan kemenangan TKO di ronde kedelapan. Ward tidak pernah mengenal rasa takut meskipun lawannya dikenal sebagai petinju yang sulit diatasi.
Tapi pada ronde kedelapan dia akhirnya sukses membuat Kovalev membungkuk setelah pukulan kirinya terus menghujani bagian perut dan wasit Tony Weeks mengambil keputusan untuk menghentikan pertarungan. Kemenangan itu makin mempertajam rekor tak terkalahkan.
(sha)