Trik Pelatih Tunggal Putra Poles Anthony dan Jonatan

Rabu, 27 September 2017 - 05:47 WIB
Trik Pelatih Tunggal...
Trik Pelatih Tunggal Putra Poles Anthony dan Jonatan
A A A
JAKARTA - Tunggal putra Indonesia baru-baru ini mencetak prestasi yang cukup baik dengan menempatkan dua wakilnya di final Korea Terbuka Super Series 2017. Adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang berduel di laga all Indonesian Final.

Pada laga itu Anthony keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Jonatan melalui pertarungan rubber game 21-13, 19-21, dan 22-20. Semua penikmat bulu tangkis di Tanah Air tentunya penasaran untuk mencari tahu apa resep sang pelatih tunggal putra, Hendry Saputra.

Dalam sebuah kesempatan Hendry mengaku tidak ada resep yang dipersiapkan untuk menemukan bakat dari dua pebulu tangkis tersebut. Hanya saja ini tergantung bagaimana persiapan sebelum menurunkan pemain di turnamen bergengsi.

"Terima kasih, kalau ditanya resep sih tidak ada ya, tetapi kalau target ada. Saya rasa hampir semua pelatih punya pemikiran yang sama, kalau hasil itu tergantung dari persiapan. Kedua, motivasi dan ambisi atlet untuk bisa berprestasi. Sampai bisa all Indonesian final, itu berkat dari Tuhan," ungkap Hendry seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Rabu (27/9/2017).

"Sebetulnya saya sudah lihat benihnya dari satu-dua tahun lalu. Tetapi karena ketatnya persaingan pemain muda dan banyak pemain senior yang masih aktif, ya enggak segampang itu. Waktu melihat undian di Korea Terbuka, saya pikir ada kemungkinan memenuhi target semifinal atau final, tetapi tidak terlintas bisa sampai all Indonesian final. Walaupun saya punya motivasi untuk itu, tetapi semua tergantung atletnya."

Hendry menambahkan kekuatan pebulu tangkis di tunggal putra cukup merata. Ditambahkan, tidak ada yang bisa menentukan apakah pemain A dan B pasti menang, karena ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

"Dari perjalananan babak pertama, saya bisa melihat. Kondisi fisik mereka dari Jakarta cukup bagus, dari segi teknik, saya enggak pernah khawatir. Yang khawatir itu kalau unforced errors, mati-mati sendiri. Penyebabnya banyak faktor, bisa dari segi mental, atau feeling, atau banyak hal non teknis lainnya. Untuk ukuran pemain muda seperti Jonatan, Ginting dan Ihsan (Maulana Mustofa), tidak mudah menghadapi hal ini. pemain dunia saja bisa kena," terang Hendry.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0632 seconds (0.1#10.140)