Menpora Ultimatum PSSI Agar Tegas Menindak Perusuh di Sepak Bola
A
A
A
LAMONGAN - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berani menindak tegas oknum atau tim sepak bola yang bertindak brutal di luar aturan sehingga mencederai sportivitas.
Menpora mengungkapkan hal tersebut di sela mengikuti kegiatan bertajuk 'Kebangsaan: Pemuda Santri dan NKRI. Mengoptimalkan Peran Pemuda dan Santri dalam Meneguhkan NKRI' di Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017).
Imam menegaskan sudah saatnya aturan ditegakkan, lantaran kerusuhan masih kerap terjadi dalam persepakbolaan di Tanah Air beberapa waktu belakangan ini. "Saya minta Komdis PSSI tegas. Sudah waktunya aturan ditegakkan. Siapa saja yang berlaku di luar aturan, Komdis harus berani, tegas kepada siapapun tanpa pandang bulu," ujar Menpora. (Baca Juga: 5 Sikap Kemenpora pada PSSI Terkait Tewasnya Suporter Persita).
Catatan SINDOnews.com, dalam sepekan terakhir terjadi sejumlah kekisruhan di sepak bola. Di antaranya kericuhan pada laga Cilegon United versus PSS Sleman di Stadion PT Krakatau Steel, Jumat (6/10/2017).
Pertandingan yang dimenangkan tim tamu ini sempat dihentikan sekitar 15 menit akibat bentrok antarsuporter. Empat hari berselang, giliran laga play-off khusus antara PSBK Blitar dan Persewangi Banyuwangi berujung bentrok antarpemain.
Pertandingan memperebutkan peringkat 4 ini lebih banyak diwarnai adu fisik antarpemain ketimbang bermain sepak bola. Bahkan, wasit memutuskan tidak melanjutkan pertandingan lantaran pemain Persewangi kompak melepaskan baju sebagai bentuk protes kepada sang pengadil Suhardiyanto.
Pada akhirnya Persewangi dinyatakan kalah walk out dan didenda Rp100 juta lantaran dinilai melanggar disiplin.
Terbaru, pendukung Persita Banu Rusman tewas saat bentrok dengan suporter PSMS seusai laga babak 16 besar di Stadion Mini Persikabo, Bogor, Rabu (11/10/2017). Banu tewas akibat pendarahan otak setelah dianiaya sejumlah suporter yang diduga oknum TNI.
Partai terakhir kedua tim di Grup B babak 16 besar Liga 2 itu berlangsung kondusif selama 90 menit. Bentrokan kemudian terjadi ketika suporter Persita merangsek ke lapangan karena tak terima timnya kalah 0-1.
Menpora mengungkapkan hal tersebut di sela mengikuti kegiatan bertajuk 'Kebangsaan: Pemuda Santri dan NKRI. Mengoptimalkan Peran Pemuda dan Santri dalam Meneguhkan NKRI' di Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017).
Imam menegaskan sudah saatnya aturan ditegakkan, lantaran kerusuhan masih kerap terjadi dalam persepakbolaan di Tanah Air beberapa waktu belakangan ini. "Saya minta Komdis PSSI tegas. Sudah waktunya aturan ditegakkan. Siapa saja yang berlaku di luar aturan, Komdis harus berani, tegas kepada siapapun tanpa pandang bulu," ujar Menpora. (Baca Juga: 5 Sikap Kemenpora pada PSSI Terkait Tewasnya Suporter Persita).
Catatan SINDOnews.com, dalam sepekan terakhir terjadi sejumlah kekisruhan di sepak bola. Di antaranya kericuhan pada laga Cilegon United versus PSS Sleman di Stadion PT Krakatau Steel, Jumat (6/10/2017).
Pertandingan yang dimenangkan tim tamu ini sempat dihentikan sekitar 15 menit akibat bentrok antarsuporter. Empat hari berselang, giliran laga play-off khusus antara PSBK Blitar dan Persewangi Banyuwangi berujung bentrok antarpemain.
Pertandingan memperebutkan peringkat 4 ini lebih banyak diwarnai adu fisik antarpemain ketimbang bermain sepak bola. Bahkan, wasit memutuskan tidak melanjutkan pertandingan lantaran pemain Persewangi kompak melepaskan baju sebagai bentuk protes kepada sang pengadil Suhardiyanto.
Pada akhirnya Persewangi dinyatakan kalah walk out dan didenda Rp100 juta lantaran dinilai melanggar disiplin.
Terbaru, pendukung Persita Banu Rusman tewas saat bentrok dengan suporter PSMS seusai laga babak 16 besar di Stadion Mini Persikabo, Bogor, Rabu (11/10/2017). Banu tewas akibat pendarahan otak setelah dianiaya sejumlah suporter yang diduga oknum TNI.
Partai terakhir kedua tim di Grup B babak 16 besar Liga 2 itu berlangsung kondusif selama 90 menit. Bentrokan kemudian terjadi ketika suporter Persita merangsek ke lapangan karena tak terima timnya kalah 0-1.
(sha)