Petik Pengalaman Berharga
A
A
A
PAJU - Rentetan kemenangan tim nasional Indonesia U-19 pada ajang kualifikasi Piala Asia U-18 dihentikan Korea Selatan. Meski takluk dengan skor telak 0-4, skuad Garuda Nusantara mendapat pengalaman berharga menghadapi tim dengan level lebih tinggi. Dalam laga di Paju Public Stadium tersebut, Egy Maulana Vikri dkk mampu memberikan perlawanan sengit kepada tim langganan juara Piala Asia tersebut. Hanya, Korea Selatan jeli memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Indonesia yang sudah terlihat sejak laga perdana. Kelemahan ini yang kemudian dieksploitasi dengan baik oleh Hwang Taeh-yeon dkk lewat serangan dari sayap.
Hasilnya, empat gol Taeguk Warriors - julukan Korea Selatan- berhasil dicetak Um Wonsang pada menit 9 dan 61, Jeong Woo-yeong (46) serta Lee Ja-eik (77). Pelatih Indra Sjafri tidak menampik laga tersebut menunjukkan kelemahan anak asuhnya dalam mengantisipasi umpan silang. Dua gol yang bersarang di gawang Aqil Saviq merupakan bola crossing yang tidak mampu dihalau barisan pertahanan yang digalang Rachmat Irianto dan Nurhidayat Haris.
“Pertandingan tadi sebenarnya kami sudah mempersiapkan, terutama mewaspadai crossing Korea Selatan. Tapi, tampaknya pemain kami belum bisa mengantisipasi umpanumpan silang mereka. Dua gol terjadi karena umpan silang dan sedikit ada mis di lini belakang,” kata Indra. Mantan juru taktik Bali United ini menyatakan hasil pertandingan melawan Korea Selatan akan menjadi bahan evaluasi. Sejumlah kelemahan, terutama koordinasi di barisan pertahanan, akan dibenahi untuk menghadapi laga terakhir melawan Malaysia, Senin (6/11/2017).
Indra bertekad kembali membawa anak asuhnya merebut tiga poin untuk mengamankan posisi runner-up. “Kerja keras pemain dalam pertandingan ini patut diapresiasi. Mereka sudah bekerja keras meladeni Korea Selatan dan terbukti mampu merepotkan barisan pertahanan. Mereka menunjukkan mampu tampil baik melawan tim besar,” ujarnya.
Sementara itu, Egy menyatakan kekalahan ini menjadi bahan koreksi bagi timnas yang sebelumnya mencatatkan hasil gemilang.
Menurutnya, seluruh pemain harus bekerja keras untuk meningkatkan level permainan mengingat timnas akan tampil menjadi tuan rumah pada putaran final PialaAsia U-18 tahun depan.
“Kami akui Korea Selatan bermain bagus hari ini. Kami minta maaf karena belum bisa menang di laga ini. Kami harus kerja lebih keras serta introspeksi lagi agar lebih baik di laga selanjutnya,” katanya.
Pemain PPLP Ragunan ini bertekad menebus kekalahan tersebut pada laga selanjutnya melawan Malaysia. Menurutnya, kemenangan wajib diraih skuad Garuda Nusantara untuk mengamankan posisi runner-up Grup F. Saat ini, Indonesia tergusur ke peringkat 3 klasemen di bawah Korea Selatan dan Malaysia.
Bagi pasukan Merah Putih , hasil kualifikasi Piala Asia U-19 ini sejatinya tidak memengaruhi keikutsertaan mereka di putaran final tahun depan. Indonesia sudah otomatis lolos dengan status sebagai tuan rumah.
PSSI memutuskan Rachmat Irianto dkk mengikuti ajang ini untuk menguji kesiapan mereka menghadapi event sepak bola akbar Asia tersebut. Selain itu, kualifikasi juga menjadi barometer dan penilaian untuk evaluasi sebelum bertarung di babak putaran final.
Sebagai tuan rumah, Indonesia berupaya meraih hasil sebaik-baiknya. Pada laga pamungkas ajang kualifikasi Piala Asia U-19/ 2018 Grup F ini timnas akan melawan Malaysia. (Abriandi)
Hasilnya, empat gol Taeguk Warriors - julukan Korea Selatan- berhasil dicetak Um Wonsang pada menit 9 dan 61, Jeong Woo-yeong (46) serta Lee Ja-eik (77). Pelatih Indra Sjafri tidak menampik laga tersebut menunjukkan kelemahan anak asuhnya dalam mengantisipasi umpan silang. Dua gol yang bersarang di gawang Aqil Saviq merupakan bola crossing yang tidak mampu dihalau barisan pertahanan yang digalang Rachmat Irianto dan Nurhidayat Haris.
“Pertandingan tadi sebenarnya kami sudah mempersiapkan, terutama mewaspadai crossing Korea Selatan. Tapi, tampaknya pemain kami belum bisa mengantisipasi umpanumpan silang mereka. Dua gol terjadi karena umpan silang dan sedikit ada mis di lini belakang,” kata Indra. Mantan juru taktik Bali United ini menyatakan hasil pertandingan melawan Korea Selatan akan menjadi bahan evaluasi. Sejumlah kelemahan, terutama koordinasi di barisan pertahanan, akan dibenahi untuk menghadapi laga terakhir melawan Malaysia, Senin (6/11/2017).
Indra bertekad kembali membawa anak asuhnya merebut tiga poin untuk mengamankan posisi runner-up. “Kerja keras pemain dalam pertandingan ini patut diapresiasi. Mereka sudah bekerja keras meladeni Korea Selatan dan terbukti mampu merepotkan barisan pertahanan. Mereka menunjukkan mampu tampil baik melawan tim besar,” ujarnya.
Sementara itu, Egy menyatakan kekalahan ini menjadi bahan koreksi bagi timnas yang sebelumnya mencatatkan hasil gemilang.
Menurutnya, seluruh pemain harus bekerja keras untuk meningkatkan level permainan mengingat timnas akan tampil menjadi tuan rumah pada putaran final PialaAsia U-18 tahun depan.
“Kami akui Korea Selatan bermain bagus hari ini. Kami minta maaf karena belum bisa menang di laga ini. Kami harus kerja lebih keras serta introspeksi lagi agar lebih baik di laga selanjutnya,” katanya.
Pemain PPLP Ragunan ini bertekad menebus kekalahan tersebut pada laga selanjutnya melawan Malaysia. Menurutnya, kemenangan wajib diraih skuad Garuda Nusantara untuk mengamankan posisi runner-up Grup F. Saat ini, Indonesia tergusur ke peringkat 3 klasemen di bawah Korea Selatan dan Malaysia.
Bagi pasukan Merah Putih , hasil kualifikasi Piala Asia U-19 ini sejatinya tidak memengaruhi keikutsertaan mereka di putaran final tahun depan. Indonesia sudah otomatis lolos dengan status sebagai tuan rumah.
PSSI memutuskan Rachmat Irianto dkk mengikuti ajang ini untuk menguji kesiapan mereka menghadapi event sepak bola akbar Asia tersebut. Selain itu, kualifikasi juga menjadi barometer dan penilaian untuk evaluasi sebelum bertarung di babak putaran final.
Sebagai tuan rumah, Indonesia berupaya meraih hasil sebaik-baiknya. Pada laga pamungkas ajang kualifikasi Piala Asia U-19/ 2018 Grup F ini timnas akan melawan Malaysia. (Abriandi)
(nfl)