Jadi Underdog di Markas Peru, Pelatih Selandia Baru: Kami Terbiasa dengan Kesulitan
A
A
A
WELLINGTON - Pelatih Selandia Baru Anthony Hudson mengaku tak gentar terbang ke Ibukota Peru, Lima, untuk melakoni laga kedua playoff antarbenua Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Estadio Nacional, Rabu (15/11/2017). All Whites -julukan timnas Selandia Baru- siap mencari kemenangan di negeri Inca tersebut.
Selandia Baru membuat kejutan dengan menahan imbang tim peringkat 10 dunia itu 0-0 pada leg pertama di Westpac Stadium, Sabtu (11/11/2017) pagi WIB. Pasukan Ricardo Gareca frustrasi membongkar solidnya pertahanan All Whites.
Kendati menguasai bola, Peru gagal mengonversi menjadi gol. Jefferson Farfan dkk melepaskan 11 tembakan, namun hanya tiga tepat ke gawang, dua diblok, dan sisanya melenceng. Ada enam tembakan percobaan dari luar kotak, namun semuanya mentah. (Baca juga: Bikin Peru Frustrasi, Selandia Baru Tentukan Nasib di Lima)
https://soccer.sindonews.com/read/1256504/59/bikin-peru-frustrasi-selandia-baru-tentukan-nasib-di-lima-1510381111
"Kami menantikan untuk pergi ke Lima. Ini benar-benar sesuai harapan kami, dan kami sudah terbiasa menghadapi kesulitan," kata Hudson kepada wartawan.
"Saya selalu mengeluh bahwa kami tidak pernah bermain di kandang, kami selalu bermain jauh dari rumah. Tapi, kini terbiasa dengan itu," imbuhnya. "Sebagian besar tempat dimana kami sambangi, kami berhasil mencetak gol dan menciptakan peluang sehingga kami yakin bisa pergi ke Lima dan mencetak gol."
Peru punya statistik bagus di Lima. Dari 28 laga Peru di Lima sejak 2010, mereka menang 17 kali, imbang tujuh dan kalah hanya empat kali. Empat kekalahan itu melawan Kolombia pada tahun 2012 dalam kualifikasi Piala Dunia, lalu saat melawan Uruguay pada tahun 2013, Cile pada tahun 2015, dan kalah dari Brasil 0-2 tahun lalu.
Selandia Baru tetap underdog melawan Peru, tapi Hudson mengatakan dia telah belajar dari playoff antarbenua dalam dua kampanye kualifikasi sebelumnya. All Whites lolos ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan kemenangan 1-0 atas Bahrain di leg kedua, setelah bermain imbang 0-0 di Wellington.
Empat tahun lalu, mereka dikalahkan Meksiko 1-5 di leg pertama dan gagal lolos ke Brasil. "Kunci bagi kami adalah bahwa ini bukan laga 90 menit, ini adalah 180 menit dan kami harus tetap berada dalam permainan dalam 10 menit terakhir di Lima," kata Hudson.
Selandia Baru membuat kejutan dengan menahan imbang tim peringkat 10 dunia itu 0-0 pada leg pertama di Westpac Stadium, Sabtu (11/11/2017) pagi WIB. Pasukan Ricardo Gareca frustrasi membongkar solidnya pertahanan All Whites.
Kendati menguasai bola, Peru gagal mengonversi menjadi gol. Jefferson Farfan dkk melepaskan 11 tembakan, namun hanya tiga tepat ke gawang, dua diblok, dan sisanya melenceng. Ada enam tembakan percobaan dari luar kotak, namun semuanya mentah. (Baca juga: Bikin Peru Frustrasi, Selandia Baru Tentukan Nasib di Lima)
https://soccer.sindonews.com/read/1256504/59/bikin-peru-frustrasi-selandia-baru-tentukan-nasib-di-lima-1510381111
"Kami menantikan untuk pergi ke Lima. Ini benar-benar sesuai harapan kami, dan kami sudah terbiasa menghadapi kesulitan," kata Hudson kepada wartawan.
"Saya selalu mengeluh bahwa kami tidak pernah bermain di kandang, kami selalu bermain jauh dari rumah. Tapi, kini terbiasa dengan itu," imbuhnya. "Sebagian besar tempat dimana kami sambangi, kami berhasil mencetak gol dan menciptakan peluang sehingga kami yakin bisa pergi ke Lima dan mencetak gol."
Peru punya statistik bagus di Lima. Dari 28 laga Peru di Lima sejak 2010, mereka menang 17 kali, imbang tujuh dan kalah hanya empat kali. Empat kekalahan itu melawan Kolombia pada tahun 2012 dalam kualifikasi Piala Dunia, lalu saat melawan Uruguay pada tahun 2013, Cile pada tahun 2015, dan kalah dari Brasil 0-2 tahun lalu.
Selandia Baru tetap underdog melawan Peru, tapi Hudson mengatakan dia telah belajar dari playoff antarbenua dalam dua kampanye kualifikasi sebelumnya. All Whites lolos ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan kemenangan 1-0 atas Bahrain di leg kedua, setelah bermain imbang 0-0 di Wellington.
Empat tahun lalu, mereka dikalahkan Meksiko 1-5 di leg pertama dan gagal lolos ke Brasil. "Kunci bagi kami adalah bahwa ini bukan laga 90 menit, ini adalah 180 menit dan kami harus tetap berada dalam permainan dalam 10 menit terakhir di Lima," kata Hudson.
(sha)