Now Or Never, Gli Azzurri!
A
A
A
MILAN - Now or never (sekarang atau tidak sama sekali). Itu yang harus dilakukan tim nasional Italia pada leg kedua kontra Swedia babak play-off Piala Dunia 2018 di Stadion San Siro, Milan, Selasa (14/11/2017) dini hari nanti.
Menang, berarti Gli Azzurri bernapas lega dan melenggang ke Rusia. Namun, jika kembali kalah (0-1) seperti pada leg pertama, Ciro Immobile dkk akan menjadi penonton Piala Dunia seperti pada 1965, saat mereka kalah 1-2 dari Irlandia Utara pada babak play-off.
Jelas, laga ini menjadi pertaruhan reputasi Italia sebagai salah satu tim sepak bola terbaik di dunia. Perubahan taktik menjadi prioritas utama Pelatih Italia Giampero Ventura. Maklum, Italia dipastikan tidak diperkuat Marco Verratti yang terkenan akumulasi kartu, sedangkan Simone Zaza dan Leonardo Spinazzola sedikit diragukan karena tidak terlalu bugar.
Selain itu, pola 3-5-2 yang diterapkan Ventura pada leg pertama tidak berjalan mulus. Besar kemungkinan pelatih berusia 69 tahun itu akan menggunakan 4-4-2. Formasi ini bisa berevolusi sesuai kebutuhan menjadi 4-2-4.
Alternatif lain adalah 4-2-3-1. Hal itu membuat Alesandro Florenzi bermain di sayap kiri dan Antonio Candreva di sayap kanan. Sementara Lorenzo Insigne pindah ke peran sentral, tapi masih bisa menyerang. Roberto Gagliardini menjaga keseimbangan lini tengah. Di lini depan, Ventura bisa memilih Andrea Belotti atau Ciro Immobile.
Sementara sektor belakang Leonardo Bonucci yang sempat mengalami masalah hidung pada leg pertama tetap bisa bermain menggunakan pelindung wajah. Segala upaya memang harus dilakukan Italia. Kekalahan 0-1 pada leg pertama, Sabtu (11/11/2017), membuat mereka dalam situasi kritis dan harus menang 2-0.
Gli Azzurri terancam gagal melaju ke Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1958. Saat itu mereka urung berangkat ke Swedia lantaran kalah 1-2 dari Irlandia Utara pada laga terakhir babak kualifikasi Grup 8 Zona Eropa. Karena itu, Candreva mengajak fans yang hadir di San Siro memberikan dukungan sepanjang laga. Menurut dia, hal itu diyakini dapat meningkatkan semangat tempur Italia untuk membalikkan keadaan.
"Saya mengetahui bagaimana rasanya bermain di hadapan 80.000 pendukung di San Siro. Saya menginginkan San Siro menjadi sebuah kuali besar. Kami harus percaya dengan seluruh kemampuan yang kami miliki," kata Candreva, dilansir footballitalia.
Senada dengan Candreva, Andrea Barzagli meminta rekan-rekannya untuk memberikan seluruh kemampuan terbaiknya di lapangan. Bek Juventus itu berharap Italia menjadikan kekalahan pada leg pertama sebagai pelajaran berharga sehingga kesalahan-kesalahan elementer bisa dikurangi. "Leg kedua kontra Swedia akan sangat menegangkan karena begitu banyak yang akan dipertaruhkan. Sekarang semuanya tergantung kepada kami sendiri. Kami bisa membalikkan keadaan dengan tekad kuat dan fans di San Siro yang berada di belakang kami," tadasnya.
Di kubu lawan, kebangkitan Italia diwaspadai Swedia. Gelandang Albin Ekdal mengatakan bahwa perjuangan timnya akan jauh lebih berat. Kendati demikian, gelandang Hamburger SV tersebut optimistis Blagultdapat meraih hasil positif di San Siro sekaligus melaju ke Piala Dunia 2018.
"Meski kami menang pada legpertama, kami tetaplah bukan favorit. Italia memang tidak menciptakan banyak peluang pada leg pertama, tapi saya pikir mereka akan berbeda di San Siro. Italia akan tampil menekan, tapi kami sudah siap. Lini pertahanan kami sangat solid dan kami yakin bisa meredam Italia," pungkasnya.
Menang, berarti Gli Azzurri bernapas lega dan melenggang ke Rusia. Namun, jika kembali kalah (0-1) seperti pada leg pertama, Ciro Immobile dkk akan menjadi penonton Piala Dunia seperti pada 1965, saat mereka kalah 1-2 dari Irlandia Utara pada babak play-off.
Jelas, laga ini menjadi pertaruhan reputasi Italia sebagai salah satu tim sepak bola terbaik di dunia. Perubahan taktik menjadi prioritas utama Pelatih Italia Giampero Ventura. Maklum, Italia dipastikan tidak diperkuat Marco Verratti yang terkenan akumulasi kartu, sedangkan Simone Zaza dan Leonardo Spinazzola sedikit diragukan karena tidak terlalu bugar.
Selain itu, pola 3-5-2 yang diterapkan Ventura pada leg pertama tidak berjalan mulus. Besar kemungkinan pelatih berusia 69 tahun itu akan menggunakan 4-4-2. Formasi ini bisa berevolusi sesuai kebutuhan menjadi 4-2-4.
Alternatif lain adalah 4-2-3-1. Hal itu membuat Alesandro Florenzi bermain di sayap kiri dan Antonio Candreva di sayap kanan. Sementara Lorenzo Insigne pindah ke peran sentral, tapi masih bisa menyerang. Roberto Gagliardini menjaga keseimbangan lini tengah. Di lini depan, Ventura bisa memilih Andrea Belotti atau Ciro Immobile.
Sementara sektor belakang Leonardo Bonucci yang sempat mengalami masalah hidung pada leg pertama tetap bisa bermain menggunakan pelindung wajah. Segala upaya memang harus dilakukan Italia. Kekalahan 0-1 pada leg pertama, Sabtu (11/11/2017), membuat mereka dalam situasi kritis dan harus menang 2-0.
Gli Azzurri terancam gagal melaju ke Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1958. Saat itu mereka urung berangkat ke Swedia lantaran kalah 1-2 dari Irlandia Utara pada laga terakhir babak kualifikasi Grup 8 Zona Eropa. Karena itu, Candreva mengajak fans yang hadir di San Siro memberikan dukungan sepanjang laga. Menurut dia, hal itu diyakini dapat meningkatkan semangat tempur Italia untuk membalikkan keadaan.
"Saya mengetahui bagaimana rasanya bermain di hadapan 80.000 pendukung di San Siro. Saya menginginkan San Siro menjadi sebuah kuali besar. Kami harus percaya dengan seluruh kemampuan yang kami miliki," kata Candreva, dilansir footballitalia.
Senada dengan Candreva, Andrea Barzagli meminta rekan-rekannya untuk memberikan seluruh kemampuan terbaiknya di lapangan. Bek Juventus itu berharap Italia menjadikan kekalahan pada leg pertama sebagai pelajaran berharga sehingga kesalahan-kesalahan elementer bisa dikurangi. "Leg kedua kontra Swedia akan sangat menegangkan karena begitu banyak yang akan dipertaruhkan. Sekarang semuanya tergantung kepada kami sendiri. Kami bisa membalikkan keadaan dengan tekad kuat dan fans di San Siro yang berada di belakang kami," tadasnya.
Di kubu lawan, kebangkitan Italia diwaspadai Swedia. Gelandang Albin Ekdal mengatakan bahwa perjuangan timnya akan jauh lebih berat. Kendati demikian, gelandang Hamburger SV tersebut optimistis Blagultdapat meraih hasil positif di San Siro sekaligus melaju ke Piala Dunia 2018.
"Meski kami menang pada legpertama, kami tetaplah bukan favorit. Italia memang tidak menciptakan banyak peluang pada leg pertama, tapi saya pikir mereka akan berbeda di San Siro. Italia akan tampil menekan, tapi kami sudah siap. Lini pertahanan kami sangat solid dan kami yakin bisa meredam Italia," pungkasnya.
(amm)