Marquez Juara Dunia, Livio Suppo Mengundurkan Diri dari HRC
A
A
A
TOKYO - Team Principal Honda Livio Suppo resmi mengundurkan diri dari Honda Racing Corporation (HRC). Kabar mengejutkan ini datang hanya berselang dua hari setelah Marc Marquez mengunci gelar juara dunia MotoGP untuk keempat kalinya pada Minggu (12/11).
Suppo memulai kariernya di HRC pada 2010, sebagai Direktur Komunikasi dan Pemasaran. Tiga tahun kemudian, dia dipercaya untuk mengambil beberapa tugas besar sebagai Team Principal, Direktur Komunikasi dan Pemasaran HRC, memberikan kontribusi yang berharga dalam pemasaran, ditambah manajemen tim dan pembalap.
"Ini merupakan kehormatan yang besar dapat bekerja bersama HRC selama delapan tahun terakhir. Ini adalah pengalaman profesional yang hebat, dan saya akan selalu berterima kasih kepada perusahaan karena telah meminta saya untuk menjadi bagian dari perusahaan ini," tutur Suppo seperti dikutip dari laman resmi Honda, Selasa (14/11/2017).
"Setelah 22 tahun berada di dunia balap motor sudah saatnya saya mencari tantangan baru. Saya meninggalkan HRC karena mengetahui bahwa pada 2018 mereka akan kompetitif, karena Marc dan Dani sangat kuat dan para insinyur akan selalu menyiapkan paket yang bagus bagi mereka untuk memperjuangkan kejuaraan lagi. Saya tidak akan pernah melupakan semua hari-hari indah yang kita jalani bersama, dan sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di tim dan di HRC karena telah berbagi tahun-tahun menyenangkan ini dengan saya."
Di bagian terpisah, Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata, mengucapkan terima kasih kepada Suppo atas kontribusinya selama delapan tahun ini. Lima gelar juara dunia di kelas utama sudah membuktikan betapa pentingnya peran Suppo di tim Repsol Honda.
"Setelah delapan tahun sukses dengan HRC, Livio telah memutuskan untuk melanjutkan dan meninggalkan Perusahaan. Kami dengan tulus berterima kasih kepada Livio atas kontribusi pentingnya terhadap hasil yang telah kami capai selama beberapa tahun ini. Kami memiliki banyak momen bagus dan beberapa tantangan, tapi energi, komitmen dan semangat yang dia tidak lelah dalam karyanya sangat luar biasa. Sementara kami menyesal melihat dia pergi, kami berharap yang terbaik untuk karier masa depannya dan juga dalam kehidupan pribadinya," jelas Kuwata.
Suppo memulai kariernya di HRC pada 2010, sebagai Direktur Komunikasi dan Pemasaran. Tiga tahun kemudian, dia dipercaya untuk mengambil beberapa tugas besar sebagai Team Principal, Direktur Komunikasi dan Pemasaran HRC, memberikan kontribusi yang berharga dalam pemasaran, ditambah manajemen tim dan pembalap.
"Ini merupakan kehormatan yang besar dapat bekerja bersama HRC selama delapan tahun terakhir. Ini adalah pengalaman profesional yang hebat, dan saya akan selalu berterima kasih kepada perusahaan karena telah meminta saya untuk menjadi bagian dari perusahaan ini," tutur Suppo seperti dikutip dari laman resmi Honda, Selasa (14/11/2017).
"Setelah 22 tahun berada di dunia balap motor sudah saatnya saya mencari tantangan baru. Saya meninggalkan HRC karena mengetahui bahwa pada 2018 mereka akan kompetitif, karena Marc dan Dani sangat kuat dan para insinyur akan selalu menyiapkan paket yang bagus bagi mereka untuk memperjuangkan kejuaraan lagi. Saya tidak akan pernah melupakan semua hari-hari indah yang kita jalani bersama, dan sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di tim dan di HRC karena telah berbagi tahun-tahun menyenangkan ini dengan saya."
Di bagian terpisah, Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata, mengucapkan terima kasih kepada Suppo atas kontribusinya selama delapan tahun ini. Lima gelar juara dunia di kelas utama sudah membuktikan betapa pentingnya peran Suppo di tim Repsol Honda.
"Setelah delapan tahun sukses dengan HRC, Livio telah memutuskan untuk melanjutkan dan meninggalkan Perusahaan. Kami dengan tulus berterima kasih kepada Livio atas kontribusi pentingnya terhadap hasil yang telah kami capai selama beberapa tahun ini. Kami memiliki banyak momen bagus dan beberapa tantangan, tapi energi, komitmen dan semangat yang dia tidak lelah dalam karyanya sangat luar biasa. Sementara kami menyesal melihat dia pergi, kami berharap yang terbaik untuk karier masa depannya dan juga dalam kehidupan pribadinya," jelas Kuwata.
(sha)