Lolos ke Perempat Final, Apriyani Rahayu : Lega Rasanya!
A
A
A
KOWLOON - Pemain ganda putri, Apriyani Rahayu merasa lega setelah lolos ke perempat final Hong Kong Terbuka 2017. Ia yang berpasangan dengan Greysia Polii keluar dari tekanan saat mengandaskan perlawanan pasangan Korea, Chang Ye Na/Jung Kyung Eun.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Kamis (23/11/2017), ganda Indonesia sempat tertinggal di game pertama. Tapi semangat dan kerja keras kedua pemain ini mampu terbayar dengan keberhasilan menyegel tempat di babak delapan besar. (Baca Juga: Greysia/Apriyani Jumpa Pasangan China di Perempat Final)
"Lega bisa belajar keluar dari tekanan. Dari awal Apri masih mati terus, tapi akhirnya bisa keluar dari tekanan itu. Terus dari Kak Greys dan Koh Didi (Eng Hian) juga menenangkan. Pokoknya harus maksa, mau dibanting-banting kaya apa juga saya harus bisa menurunkan bola dulu. Di poin-poin akhir kami tahan terus dan serang terus, sampai merekanya enggak enak," ungkap Apriyani dilansir Badmintonindonesia.
Apriyani mengaku sempat buyar konsentrasinya ketika tertinggal jauh dalam perolehan angka. "Tapi Kak Greys bilang supaya saya jangan memikirkan itu. Pokoknya harus yakin. Enjoy tapi harus fokus. Pengalaman tanding lawan sudah banyak, jadi sulit juga. Kak Greys bilang jangan pikirin lawan, anggap aja main sama pemain seumuran saya. Karena dari awal saya sempat kepikiran juga. Alhamdulillah hari ini saya belajar mengatasi hal tersebut," tambah Apriyani lagi
Dengan sukses ini, selanjutnya Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan Huang Yaqiong/Yu Xiaohan, unggulan tujuh asal China. Jika melihat daftar peringkat, di atas kertas kemenangan bisa diperoleh. Greysia/Apriyani saat ini ada di rangking 17 dunia, sedangkan Huang/Yu menduduki peringkat 18 dunia. Keduanya tercatat belum pernah saling berhadapan di lapangan.
Pelajaran mengalahkan pasangan Korea ini akan dijadikan Apriyani sebagai modal tampil di perempat final. "Dari sini harus lebih yakin sama diri sendiri di setiap pukulan kami. Jangan memikirkan lawan, tapi harus bisa lebih siap aja," ujar Apriyani.
Greysia yang lebih berpengalaman pun mempunyai cara tersendiri untuk memupuk motivasi. "Never give up, jangan mau kalah sama lawan. Karena kami berdua harus bisa mengalahkan tekanan lawan. Ini lah yang disebut proses. Pada akhirnya kami bisa bermain nothing to lose dan berhasil mengatasi kesulitan sebagai pasangan," timpal Greysia.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Kamis (23/11/2017), ganda Indonesia sempat tertinggal di game pertama. Tapi semangat dan kerja keras kedua pemain ini mampu terbayar dengan keberhasilan menyegel tempat di babak delapan besar. (Baca Juga: Greysia/Apriyani Jumpa Pasangan China di Perempat Final)
"Lega bisa belajar keluar dari tekanan. Dari awal Apri masih mati terus, tapi akhirnya bisa keluar dari tekanan itu. Terus dari Kak Greys dan Koh Didi (Eng Hian) juga menenangkan. Pokoknya harus maksa, mau dibanting-banting kaya apa juga saya harus bisa menurunkan bola dulu. Di poin-poin akhir kami tahan terus dan serang terus, sampai merekanya enggak enak," ungkap Apriyani dilansir Badmintonindonesia.
Apriyani mengaku sempat buyar konsentrasinya ketika tertinggal jauh dalam perolehan angka. "Tapi Kak Greys bilang supaya saya jangan memikirkan itu. Pokoknya harus yakin. Enjoy tapi harus fokus. Pengalaman tanding lawan sudah banyak, jadi sulit juga. Kak Greys bilang jangan pikirin lawan, anggap aja main sama pemain seumuran saya. Karena dari awal saya sempat kepikiran juga. Alhamdulillah hari ini saya belajar mengatasi hal tersebut," tambah Apriyani lagi
Dengan sukses ini, selanjutnya Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan Huang Yaqiong/Yu Xiaohan, unggulan tujuh asal China. Jika melihat daftar peringkat, di atas kertas kemenangan bisa diperoleh. Greysia/Apriyani saat ini ada di rangking 17 dunia, sedangkan Huang/Yu menduduki peringkat 18 dunia. Keduanya tercatat belum pernah saling berhadapan di lapangan.
Pelajaran mengalahkan pasangan Korea ini akan dijadikan Apriyani sebagai modal tampil di perempat final. "Dari sini harus lebih yakin sama diri sendiri di setiap pukulan kami. Jangan memikirkan lawan, tapi harus bisa lebih siap aja," ujar Apriyani.
Greysia yang lebih berpengalaman pun mempunyai cara tersendiri untuk memupuk motivasi. "Never give up, jangan mau kalah sama lawan. Karena kami berdua harus bisa mengalahkan tekanan lawan. Ini lah yang disebut proses. Pada akhirnya kami bisa bermain nothing to lose dan berhasil mengatasi kesulitan sebagai pasangan," timpal Greysia.
(bbk)