PSSI dan Federasi Sepak Bola Jepang Hasilkan Lima Poin Kerja Sama
A
A
A
TOKYO - Persatuan Sepak bola Indonesia (PSSI) dan Federasi Sepak bola Jepang (JFA) hari ini menjajaki kerja sama. Terdapat lima poin dalam kesepakatan baru tersebut.
Dalam keterangan tertulis PSSI, Sabtu (9/12/2017) lima poin tersebut meliputi pengembangan wasit, pertukaran pengetahun kompetisi, sepak bola usia dini, pertandingan persahabatan di semua usia dan sepak bola populer.
Penanda tangan tersebut dilakukan di Hotel Prince Park Tower, Tokyo. Delegasi dari Indonesia yang hadir adalah Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Sementara itu, dari pihak Jepang diwakili Presiden JFA Tashima Kozo dan Sekjen JFA Kazumichi Iwagami.
"Jadi tidak hanya bicara pemain, tetapi juga bicara apa yang mendukung mereka, untuk mencapai performa terbaik. Pelatih, pemain, wasit, manajemen, organisasi, good governance, pembinaan pemain usia muda, bisnis, media, keanggotaan, dan hubungan internasional. Adalah hal-hal yang membungkus sepak bola modern yang perlu PSSI kejar," kata Ratu Tisha.
Dalam keterangan tertulis PSSI, Sabtu (9/12/2017) lima poin tersebut meliputi pengembangan wasit, pertukaran pengetahun kompetisi, sepak bola usia dini, pertandingan persahabatan di semua usia dan sepak bola populer.
referee development |
exchange competencies (management, courses and project) |
youth and grass root |
friendlies matches all ages |
popularity of football |
Penanda tangan tersebut dilakukan di Hotel Prince Park Tower, Tokyo. Delegasi dari Indonesia yang hadir adalah Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Sementara itu, dari pihak Jepang diwakili Presiden JFA Tashima Kozo dan Sekjen JFA Kazumichi Iwagami.
"Jadi tidak hanya bicara pemain, tetapi juga bicara apa yang mendukung mereka, untuk mencapai performa terbaik. Pelatih, pemain, wasit, manajemen, organisasi, good governance, pembinaan pemain usia muda, bisnis, media, keanggotaan, dan hubungan internasional. Adalah hal-hal yang membungkus sepak bola modern yang perlu PSSI kejar," kata Ratu Tisha.
(bep)