Preview AFC Bournemouth vs Liverpool : Bendera Putih The Reds
A
A
A
BOURNEMOUTH - Liverpool sudah mengibarkan bendera putih dalam persaingan juara Liga Primer musim ini. Pelatih The Reds Juergen Klopp menegaskan jika rivalitas tinggal menyisakan posisi runner up di akhir musim nanti.
Namun, pernyataan Klopp bisa dilihat dalam dua prespektif. Pertama, arsitek tim asal Jerman ini memang sudah menyerah dalam perburuan gelar yang berarti kembali gagal memberikan trofi Liga Primer ke Stadion Anfield. Kedua, Klopp sedang membuang beban dan tekanan yang bisa saja terus diberikan di pundak Jordan Henderson dkk dari Liverpudlian jika dia masih bicara tentang gelar sehingga pemain bisa tampil lebih rileks.
Realitasnya, memang berat bagi Klopp bisa menghadirkan gelar Liga Primer karena tertinggal 18 poin dari Manchester City (Man City). Mantan pelatih Borussia Dortmund itu juga menyebut jika Manchester United (MU) yang menempati peringkat dua tidak bisa disebut sebagai penantang gelar buat Man City. “Tidak ada yang benar-benar bertarung untuk gelar juara di sisa musim ini,” kata Klopp dikutip theguardian.
Klopp memilih mengalihkan fokus ke persaingan yang lebih realistis dalam perburuan gelar juara. Dia kemudian menyebut Liga Champions sebagai salah satu opsinya. Alasannya, dia pernah mengalami situasi yang tidak beda jauh dengan kondisi sekarang saat menangani Dortmund musim 2012/2013.
Saat itu, Dortmund tertinggal 25 poin dari pemuncak klasemen Bayern Muenchen. Jarak sejauh ini membuat dia lebih berkonsentrasi bagaimana bersaing di Liga Champions. Hasilnya, Dortmund melangkah ke final meski lagi-lagi harus mengakui keunggulan Muenchen dengan 1-2 di partai final. Tapi, sukses mereka ke final dikenang sebagai sejarah luar biasa buat klub.
Alasan itu pula yang membuat pelatih berusia 50 tahun tersebut sering melakukan bongkar pasang starting line up. Opta stats menyebut jika The Reds menjadi tim yang paling banyak melakukan perubahan di posisi starter pemain. Total, ada 65 perubahan komposisi starting line up sepanjang musim ini.
Jumlah tersebut 23 kali lebih banyak dibandingkan dengan tim lain di Liga Primer. "Kami harus memastikan memiliki pemain dalam kondisi terbaik untuk permainan spesifik tersebut," tutur Klopp jelang melawan Bournemouth dikutip skysports.
Kebetulan atau tidak, rotasi tersebut membuahkan hasil. The Reds tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan di semua ajang yang diikuti. Jumlah tersebut mendekati pencapaian terbaik saat Liverpool mengantongi 11 laga tanpa kalah di musim 2016.
Nanti malam, Klopp bisa memperpanjang daftar tak terkalahkan mereka menjadi sembilan saat bertandang ke Stadion Vitality kandang Bournemouth. Memiliki rekor hanya sekali kalah melawan tim di luar anggota big six Liga Primer, peluang mereka kemenangan tentu lebih besar, meski belum akan diperkuat Joel Matip, Alberto Moreno, Emre Can, dan Daniel Sturridge.
Situasi Bournemouth juga sedang tidak bagus. Pasukan Eddie Howe sudah tidak merasakan kemenangan dalam lima laga terakhir. Tapi Howe mengaku memiliki kenangan indah melawan The Reds. Musim lalu, mereka tidak terkalahkan dalam dua pertemuan, dengan hasil sekali imbang dan sekali menang.
Kemenangan diraih dengan Stadion Vitality dengan skor 3-2. "Kami memiliki banyak kesamaan (dengan gaya Liverpool). Kami memiliki kenangan indah tahun lalu, di dua pertandingan. Karena itu kami berpikir positif menjelang laga,” kata Howe dikutip BBC. (Maruf)
Namun, pernyataan Klopp bisa dilihat dalam dua prespektif. Pertama, arsitek tim asal Jerman ini memang sudah menyerah dalam perburuan gelar yang berarti kembali gagal memberikan trofi Liga Primer ke Stadion Anfield. Kedua, Klopp sedang membuang beban dan tekanan yang bisa saja terus diberikan di pundak Jordan Henderson dkk dari Liverpudlian jika dia masih bicara tentang gelar sehingga pemain bisa tampil lebih rileks.
Realitasnya, memang berat bagi Klopp bisa menghadirkan gelar Liga Primer karena tertinggal 18 poin dari Manchester City (Man City). Mantan pelatih Borussia Dortmund itu juga menyebut jika Manchester United (MU) yang menempati peringkat dua tidak bisa disebut sebagai penantang gelar buat Man City. “Tidak ada yang benar-benar bertarung untuk gelar juara di sisa musim ini,” kata Klopp dikutip theguardian.
Klopp memilih mengalihkan fokus ke persaingan yang lebih realistis dalam perburuan gelar juara. Dia kemudian menyebut Liga Champions sebagai salah satu opsinya. Alasannya, dia pernah mengalami situasi yang tidak beda jauh dengan kondisi sekarang saat menangani Dortmund musim 2012/2013.
Saat itu, Dortmund tertinggal 25 poin dari pemuncak klasemen Bayern Muenchen. Jarak sejauh ini membuat dia lebih berkonsentrasi bagaimana bersaing di Liga Champions. Hasilnya, Dortmund melangkah ke final meski lagi-lagi harus mengakui keunggulan Muenchen dengan 1-2 di partai final. Tapi, sukses mereka ke final dikenang sebagai sejarah luar biasa buat klub.
Alasan itu pula yang membuat pelatih berusia 50 tahun tersebut sering melakukan bongkar pasang starting line up. Opta stats menyebut jika The Reds menjadi tim yang paling banyak melakukan perubahan di posisi starter pemain. Total, ada 65 perubahan komposisi starting line up sepanjang musim ini.
Jumlah tersebut 23 kali lebih banyak dibandingkan dengan tim lain di Liga Primer. "Kami harus memastikan memiliki pemain dalam kondisi terbaik untuk permainan spesifik tersebut," tutur Klopp jelang melawan Bournemouth dikutip skysports.
Kebetulan atau tidak, rotasi tersebut membuahkan hasil. The Reds tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan di semua ajang yang diikuti. Jumlah tersebut mendekati pencapaian terbaik saat Liverpool mengantongi 11 laga tanpa kalah di musim 2016.
Nanti malam, Klopp bisa memperpanjang daftar tak terkalahkan mereka menjadi sembilan saat bertandang ke Stadion Vitality kandang Bournemouth. Memiliki rekor hanya sekali kalah melawan tim di luar anggota big six Liga Primer, peluang mereka kemenangan tentu lebih besar, meski belum akan diperkuat Joel Matip, Alberto Moreno, Emre Can, dan Daniel Sturridge.
Situasi Bournemouth juga sedang tidak bagus. Pasukan Eddie Howe sudah tidak merasakan kemenangan dalam lima laga terakhir. Tapi Howe mengaku memiliki kenangan indah melawan The Reds. Musim lalu, mereka tidak terkalahkan dalam dua pertemuan, dengan hasil sekali imbang dan sekali menang.
Kemenangan diraih dengan Stadion Vitality dengan skor 3-2. "Kami memiliki banyak kesamaan (dengan gaya Liverpool). Kami memiliki kenangan indah tahun lalu, di dua pertandingan. Karena itu kami berpikir positif menjelang laga,” kata Howe dikutip BBC. (Maruf)
(nfl)