Kalah di Auckland, Wozniacki Yakin Tampil Menawan di Australia Terbuka
A
A
A
AUCKLAND - Caroline Wozniacki merasa kekalahan di final WTA Auckland Classic tak membuat persiapannya terganggu menghadapi Australia Terbuka 2018. Sebaliknya, Wozniacki begitu yakin bisa tampil menawan di seri pertama grand slam tahun ini.
Dalam duel pamungkas di Auckland, Minggu (7/1/2018), petenis asal Denmark itu secara mengejutkan ditundukkan Julia Gorges. Melawan petenis Jerman tersebut, Wozniacki kalah dua set langsung 4-6, 6-7 (4).
"Saya mempunyai banyak pertandingan di pekan ini. Ini merupakan persiapan yang sudah benar untuk tampil di Australia Terbuka," ucapnya dilansir Hurriyetdailynews.
"Sekarang saya punya waktu rehat dan esok akan segera terbang ke Melbourne. Saya sudah terbiasa dengan lapangan di sana juga dengan kondisinya. Saya berharap pekan ini menjadi pekan yang hebat," imbuhnya.
"Semua orang ingin menjadi nomor satu. Saya pun akan melakukannya. Tapi sejujurnya saya tak mau memikirkan soal peringkat. Saya hanya mengharapkan tampil di final dan mengangkat trofi," tandas petenis 27 tahun itu.
Saat ini Wozniacki ada di peringkat tiga dunia. Dan dengan keberhasilan melangkah ke final di Auckland, sangat mungkin perolehan poinnya bisa mengatrol posisi sekarang. Jika berhasil menjadi juara di Australia Terbuka, peluang untuk menjadi petenis nomor satu dunia kembali terbuka.
Namun jika menilik perjalanan kariernya di Australia Terbuka, Wozniacki belum sekali pun menjadi kampiun. Prestasi terbaiknya hanya sampai semifinal pada 2011. Ketika itu petenis China, Li Na menjadi penjegal langkah Wozniacki.
Perjalanan peringkat Wozniacki pun terbilang menarik. Mengawali aksinya tahun lalu dengan berada di posisi 19 dunia, Wozniacki berhasil merangkak jauh ke peringkat ketiga setelah menjadi juara di Final WTA 2017.
Dalam duel pamungkas di Auckland, Minggu (7/1/2018), petenis asal Denmark itu secara mengejutkan ditundukkan Julia Gorges. Melawan petenis Jerman tersebut, Wozniacki kalah dua set langsung 4-6, 6-7 (4).
"Saya mempunyai banyak pertandingan di pekan ini. Ini merupakan persiapan yang sudah benar untuk tampil di Australia Terbuka," ucapnya dilansir Hurriyetdailynews.
"Sekarang saya punya waktu rehat dan esok akan segera terbang ke Melbourne. Saya sudah terbiasa dengan lapangan di sana juga dengan kondisinya. Saya berharap pekan ini menjadi pekan yang hebat," imbuhnya.
"Semua orang ingin menjadi nomor satu. Saya pun akan melakukannya. Tapi sejujurnya saya tak mau memikirkan soal peringkat. Saya hanya mengharapkan tampil di final dan mengangkat trofi," tandas petenis 27 tahun itu.
Saat ini Wozniacki ada di peringkat tiga dunia. Dan dengan keberhasilan melangkah ke final di Auckland, sangat mungkin perolehan poinnya bisa mengatrol posisi sekarang. Jika berhasil menjadi juara di Australia Terbuka, peluang untuk menjadi petenis nomor satu dunia kembali terbuka.
Namun jika menilik perjalanan kariernya di Australia Terbuka, Wozniacki belum sekali pun menjadi kampiun. Prestasi terbaiknya hanya sampai semifinal pada 2011. Ketika itu petenis China, Li Na menjadi penjegal langkah Wozniacki.
Perjalanan peringkat Wozniacki pun terbilang menarik. Mengawali aksinya tahun lalu dengan berada di posisi 19 dunia, Wozniacki berhasil merangkak jauh ke peringkat ketiga setelah menjadi juara di Final WTA 2017.
(bbk)