Periode Buruk Zidane di Madrid
A
A
A
MADRID - Zinedine Zidane menandai era tersulit dalam karier kepelatihannya bersama Real Madrid. Hingga 18 pertandingan yang telah dijalani, Los Blancos masih belum mampu memperkecil ketertinggalan dari musuh bebuyutannya Barcelona.
Madrid masih tertinggal 16 poin dari pimpinan klasemen sementara Liga Spanyol. Kekalahan 0-1 melawan Villarreal di Santiago Bernabeu, Minggu (14/1/2018) dini hari WIB, seperti menggarisbawahi bahwa peluang untuk mempertahankan gelar juara di kompetisi domestik kian sulit.
Zidane terlihat sulit untuk menjelaskan apa yang terjadi, karena semua skenario telah dilakukan para pemain di lapangan. Namun hasil pertandingan masih belum berpihak.
Padahal dari statistik menyebut jika tuan rumah berhasil melepaskan setidaknya 28 tendangan selama melawan tim Kapal Selam Kuning. Tapi tak ada satu gol pun yang tercipta dari kaki anak asuh Zidane di pertandingan tersebut.
"Sulit untuk dijelaskan, kami telah mencoba semuanya. Kami memiliki peluang yang jelas, tapi bola tidak menggetarkan gawang lawan. Ini adalah catatan buruk yang kemungkinan sulit untuk dihentikan, dan itu tidak baik untuk pemain saya," sesal Zidane, seusai pertandingan.
"Saya tidak bisa mengkritik mereka. Ini saat yang buruk dan kekalahan yang sulit, karena seharusnya kami tidak pantas mendapatkannya. Di tengah semua hal negatif kami harus mencari beberapa hal positif mengingat tengah pekan nanti kami bakal menjalani laga Copa del Rey melawan Leganes, ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki keadaan," tambah Zidane.
Soroti Pertahanan
Zidane kemungkinan bakal menyoroti barisan pertahanan Madrid. Pasalnya dalam 18 pertandingan di musim ini, El Real telah kebobolan sebanyak 17 gol. Jumlah itu tentunya lebih besar dibandingkan dengan Barcelona (7) dan Atletico Madrid (8).
Selain membenahi masalah pertahanan, Zidane juga punya tugas berat untuk membangun mental para pemain. Terutama untuk para striker yang masih belum mampu mengakhiri paceklik gol di musim ini.
"Kami akan mengubahnya dengan saling mengikat dan saling membantu. Itu yang perlu dilakukan untuk keluar dari kebiasaan buruk ini," tukas Zidane, yang ditunjuk sebagai pelatih Madrid pada 4 Desember 2016 lalu.
Madrid masih tertinggal 16 poin dari pimpinan klasemen sementara Liga Spanyol. Kekalahan 0-1 melawan Villarreal di Santiago Bernabeu, Minggu (14/1/2018) dini hari WIB, seperti menggarisbawahi bahwa peluang untuk mempertahankan gelar juara di kompetisi domestik kian sulit.
Zidane terlihat sulit untuk menjelaskan apa yang terjadi, karena semua skenario telah dilakukan para pemain di lapangan. Namun hasil pertandingan masih belum berpihak.
Padahal dari statistik menyebut jika tuan rumah berhasil melepaskan setidaknya 28 tendangan selama melawan tim Kapal Selam Kuning. Tapi tak ada satu gol pun yang tercipta dari kaki anak asuh Zidane di pertandingan tersebut.
"Sulit untuk dijelaskan, kami telah mencoba semuanya. Kami memiliki peluang yang jelas, tapi bola tidak menggetarkan gawang lawan. Ini adalah catatan buruk yang kemungkinan sulit untuk dihentikan, dan itu tidak baik untuk pemain saya," sesal Zidane, seusai pertandingan.
"Saya tidak bisa mengkritik mereka. Ini saat yang buruk dan kekalahan yang sulit, karena seharusnya kami tidak pantas mendapatkannya. Di tengah semua hal negatif kami harus mencari beberapa hal positif mengingat tengah pekan nanti kami bakal menjalani laga Copa del Rey melawan Leganes, ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki keadaan," tambah Zidane.
Soroti Pertahanan
Zidane kemungkinan bakal menyoroti barisan pertahanan Madrid. Pasalnya dalam 18 pertandingan di musim ini, El Real telah kebobolan sebanyak 17 gol. Jumlah itu tentunya lebih besar dibandingkan dengan Barcelona (7) dan Atletico Madrid (8).
Selain membenahi masalah pertahanan, Zidane juga punya tugas berat untuk membangun mental para pemain. Terutama untuk para striker yang masih belum mampu mengakhiri paceklik gol di musim ini.
"Kami akan mengubahnya dengan saling mengikat dan saling membantu. Itu yang perlu dilakukan untuk keluar dari kebiasaan buruk ini," tukas Zidane, yang ditunjuk sebagai pelatih Madrid pada 4 Desember 2016 lalu.
(nug)